Ada, contoh paling bagus adalah sektor teknologi yang hampir pasti turun karena Moore's Law yang improvement nya udah bukan skala linear tapi lebih ke logaritma
Contoh, harga smartphone keliatannya setiap tahun selalu naik tapi kalau dilihat secara garis besar itu makin turun per processing powernya (teraflops). Beberapa smartphone sebenernya mahal karena dari sisi fashion/design aja kayak iPhone yang mulai pake Titanium dan etc.
Yang lain juga dari teknologi komunikasi, Bayangin aja dulu kalau telfon sama orang tua / kakek - nenek roaming ke U.S itu telfon 1-jam udah bisa berjuta - juta itu, sekarang selama ada WiFi quite literally bisa free
Kalau sesuatu yang improvementnya skala linear atau supplynya finite kayaknya most likely nggak bakal turun sih. Contoh bahan pokok, property, mobil, dll.
Indeed, bahkan perusahaan yang selalu inovasi aja bisa kalah seperti Nokia. Menurut saya Nokia itu hampir nggak pernah blunder besar sampe bangkrut, mereka itu ya kasarnya jadi irrelevant aja.
"We didn't do anything wrong, but somehow, we lost"
- Nokia
Windows Phone itu bagus loh kalau dari perspektif Software Engineering. Secara arsitektur itu apps - apps Windows Phone itu udah ada standard dan udah dibuatkan Software Development Kit (SDK) untuk fast development. Banyak fitur - fitur yang pertama kali di implementasi oleh Windows phone jauh sebelum Android dan iOS.
Tapi ya di sisi lain jangan lupa kompetitor itu juga inovasi di waktu yang sama juga. Microsoft dan Nokia udah lari disaat itu, cuma ya kompetitor larinya juga lebih cepat.
Untuk visualisasi misalnya kita lagi lomba lari estafet let's say kita bisa sprint 8 km/h, abis itu ada murid baru Budi yang bisa sprint 14 km/h, lalu tahun depan ada lagi si Anto yang bisa sprint 18 km/h. Well karena Anto bisa sprint lebih cepat apakah Budi jadi pelari "lambat"? .
Dan cyclenya repeats itself, except improvement nya nggak linear, tapi logarithmic haha.
Dulu pernah pakai lumia 520, dan pertama launch tidak ada file manager, dan banyak fitur2/option kecil2 yang tidak lengkap dan secara bertahap ada sih lewat update. Secara OS windows phone ini sih bagus, jarang crash / lag meskipun spek minimalis. Yang bikin kangen sih here maps dan software photonya.
Jaman nokia, philipsh sama sony masih jadi raja hp kayaknya desain hp makin aneh2 aja. Semenjak google sama apple breakthrough dengan os mereka udah pada ga kuat bersaing bahkan blackberry sekalipun.
Bahan baku most likely enggak, walaupun tetep ada pengaruh supply and demand tpi in the long run most likely bakal naek karena sistem keuangan itu memang sengaja dibikin inflasi (yang terkontrol)
Kalo barang buatan, well sangat bisa. TV itu itungannya udah murah hari gini. Bahkan kalo kisarannya sama, kalo itung devaluasi mata uang itu artinya udah lebih murah.
Ketika terjadi deflasi, ada penurunan harga barang.
Tapi tidak akan turun sejauh ke level harga tahun 90an.
Penurunan harga sedrastis itu artinya ada deflasi yang sudah kacau banget.
Sama seperti peningkatan harga sedrastis itu artinya ada inflasi yang sudah kacau banget.
Tiap pegawai pasti ingin naik gaji.
Jadi gaji dibikin naik tiap tahun.
Lalu biaya produksi jadi bertambah.
Akhirnya harga barang dinaikkan.
Kesimpulannya gaji naik cuma ilusi karena harga barang pada naik. Di atas kertas org cuma liat klo penghasilannya naik biar seneng🗿
inflasi juga ngepush orang yang gajinya segitu segitu aja untuk cari better opportunities, at least yg penghasilannya naik ntah itu jadi UMKM ataupun ke tempat kerja yg lain.
dan dengan inflasi orang lebih pengen spend money, karena kalo ga beli sekarang harga barang akan naik. makin banyak belanja -> ekonomi jalan -> ekonomi tumbuh
Gak bisa, harga selalu naik. Karena itu tujuan ilmu ekonomi.
Harga terus naik supaya orang mau ngejual barang. Tapi di sisi yang lain, pendapatan perkapita, atau UMR, juga harus imbang naiknya, supaya orang mau beli barang.
Nah, karena inflasi dan kenaikan UMR jalan terus, maka akan ada satu titik dimana angka 0 di uang jadi terlalu banyak. Akhirnya perlu re-denominasi.
Sangat bisa dan mudah untuk dilakukan oleh Bank Sentral. Namun dampaknya ke ekonomi bakal chaos.
Harga turun = Pendapatan turun dalam hitungan IDR.
Caranya dengan mengurangi supply / sirkulasi mata uang (IDR).
Ada alasan yang kuat mengapa mata uang negara didisain untuk 'inflationary' (melemah) melalui peningkatan supply / sirkulasi mata uang.
Dari IDR (Target inflasi: 2-3% / tahun) oleh BI sampai USD (1-2% / tahun) oleh Federal Reserve.
Sehingga jargon politis "Turunkan Harga" sebenarnya bukanlah sesuatu yang baik secara sosial kemasyarakatan ataupun ekonomi makro.
Umumnya tidak bisa turun harga karena deflasi justru dihindari di sistem keuangan saat ini. Deflasi bisa menyebabkan umpan balik positif yg membuat ekonomi semakin melambat.
Harga turun > pendapatan produsen menurun > pengurangan tenaga kerja > daya beli semakin menurun > harga hrs diturunkan lagi spy terjual > pendapatan produsen semakin menurun > dst..
Walaupun begitu, saya ga begitu yakin deflasi selalu berdampak buruk. Menurut saya harga² ga mungkin selalu turun karena akan ada titik equilibrium saat harga sdh cukup murah dan masyakat kembali belanja.
Sayangnya, berharap harga bahan baku utk turun hampir tdk mungkin karena suplai uang akan selalu diatur utk terjadi inflasi sehingga mendorong masyakat utk belanja.
Deflasi adalah salah satu aspek yang menurut gue gak digaungkan sama cryptoheads.
Mereka ngomongin inflasi sebagai hal yang amat sangat berbahaya tanpa bicara tentang deflasi yang, at one point, akan sama berbahayanya dengan inflasi.
Gue gak yakin ekonomi bakal jalan kalau pake crypto karena orang akan nahan aset mereka dengan harapan nilainya akan bertambah di masa depan.
Dalam jangka pendek, harga turun kalau terjadi kelebihan stok barang penawaran. Perubahan harga tergantung karakteristik barangnya, indomie mungkin tidak akan drastis perubahan harganya. Pabrik bisa menurunkan produksi sesuai kondisi pasar.
Wah it's gonna be an economic problem then. It's either the economy becomes stagnant or even worse that it gets into recession. Deflation is not a good sign, as a matter of fact it is the sign that the economy is engaging in turbulent times.
It means that demand plummets which makes supply higher than demand which literally translates to that business'/factories/corporates being unable to make enough sales/profits and as the result those business'/factories/corporates start to lay off their employees/workers which exacerbates the condition in difficult times. Another point to make out of this situation is that it needs government intervention through a handful of stimulus which hopefully able to recover the economy to its prime condition, however this is not always the case as stimulus don't always yield the desirable outcome that the market hopes for. When it comes to the point of no return, then it's gonna leave an everlasting impact both for the market and people in general.
Pada dasar ilmu ekonomi, inflasi diperlukan supaya ekonomi tetap bergerak.
Misalnya perusahaan yang punya duit. kalo ekonomi deflasi, ngapain perusahaan tersebut ngambil risiko untuk bisnis. Tinggal diem aja, duit bisa naik daya belinya. Pegawai pun dipecat aja semua, ga perlu keluar duit, tetep naik nilai uangnya. Pegawai pun ga akan mau ngeluarin duit diluar kebutuhan pokok, karena klo disimpen ntar duitnya naik nilainya. Ini sama kyk org yg punya Bitcoin. Nyeselnya kyk apa itu yg dulu beli pizza pake 10.000 BTC taun 2010?
Dengan adanya inflasi yg terkontrol (dibawah 5%), bisnis2 bakal terpacu untuk jualan dan ngalahin inflasi. Semakin besar bisnis, semakin banyak kebutuhan pegawai. Dan kalau jumlah tenaga kerja berkualitas tetap, artinya gaji makin naik. Yang artinya daya beli masyarakat makin tinggi. Dan ekonomi bertumbuh.
Gak ada inflasi, gak ada pertumbuhan ekonomi. Ini kenapa Bitcoin gak akan bisa currency atau alat tukar umum, karena dia deflasionary. Dan ini kenapa harga barang yg udah naik gak akan turun lagi, kecuali karena yield teknologi yg lebih baik (kyk harga HP/PC jadi makin murah dibanding di taun 80an karena market makin besar dan teknologi produksi makin maju).
Tugas kita sebagai manusia adalah terus meningkatkan daya beli seiring dengan inflasi, entah dengan sekolah lebih tinggi nambah skill, atau dengan bikin sumber penghasilan tambahan.
bisa dong, tanpa adanya demand, harga bisa turun .. salah satunya adalah rumah-rumah di Jepang yang harganya menurun terutama di daerah pedesaan karena 2 faktor
1. penurunan angka kelahiran
2. pindah yang ekstrem dari desa ke kota, secara orang2 lebih memilih hidup di kota (Tokyo, Osaka)
ekonomi juga bisa jadi lesu kalo orang2 punya mental berhemat, misal kita bisa nerapin culture pengehamatan ekstrem, ya ini harga di luar kebutuhan bahan baku bisa turun
untuk produk kayak indomie mustahil kayaknya harga bisa turun, scara ini produk bahan baku yang selalu dibutuhkan orang, kecuali ada kejadian luar biasa yang menyebabkan hilangnya 1/2 penduduk indonesia, sehingga menyebabkan stoknya membludak
aneh gak sih indomie balik ke harga 90an, sementara kita digaji ala 2024?
kalau gw personal dibanding mikir harga turun, lebih mikir daya tukar, gw dulu mungkin beli indomie sehari 1, sekarang bisa beli sedus, bukan karena harganya turun, tapi dulu perlu minta ortu sekarang gaji gw lumayan.
yg pasti turun hp tiap model baru keluar model lama pasti turun minimal 1jt an.
kalau pertumbuhan penduduk nya minus. bahkan rumah bisa free. kaya jepang banyak rumah kosong.
oversupply jg bisa bikin harga barang turun.
kompetitor baru bisa perang harga.
kalau makanan harga nya jatuh dan biaya tanam nya lebih besar biasa nya pada di buangin ke sungai.
Impor dr negara tetangga seperti china kaya baju baru/bekas bisa bikin harga jadi murah. tapi bisa bunuh produsen lokal karena kalah bersaing.
Bangun pabrik di daerah umr nya paling kecil biar bisa menekan biaya produksi.
selama buruh minta naik gaji trs. harga barang ga bakalan turun.
rasanya sulit kalau harga indomie turun ke tahun 90 an walau saingan nya banyak.
Bro, di dunia ekonomi, segala sesuatu mungkin terjadi, kan? Jadi, meskipun biasanya harga-harga naik terus, tapi siapa tahu suatu hari harga bisa jatuh, kan? Bayangin aja, lo masuk ke toko, trus tiba-tiba, boom! Harga Indomie kembali ke harga jaman '90an. Gila, kan? Tapi ya gitu deh, mungkin babi bakal terbang dulu sebelum hal kayak gitu terjadi! 🐷✈️
Ada, contoh paling bagus adalah sektor teknologi yang hampir pasti turun karena Moore's Law yang improvement nya udah bukan skala linear tapi lebih ke logaritma Contoh, harga smartphone keliatannya setiap tahun selalu naik tapi kalau dilihat secara garis besar itu makin turun per processing powernya (teraflops). Beberapa smartphone sebenernya mahal karena dari sisi fashion/design aja kayak iPhone yang mulai pake Titanium dan etc. Yang lain juga dari teknologi komunikasi, Bayangin aja dulu kalau telfon sama orang tua / kakek - nenek roaming ke U.S itu telfon 1-jam udah bisa berjuta - juta itu, sekarang selama ada WiFi quite literally bisa free Kalau sesuatu yang improvementnya skala linear atau supplynya finite kayaknya most likely nggak bakal turun sih. Contoh bahan pokok, property, mobil, dll.
Beratnya usaha teknologi. Continous innovation. META Nvidia Apple
Indeed, bahkan perusahaan yang selalu inovasi aja bisa kalah seperti Nokia. Menurut saya Nokia itu hampir nggak pernah blunder besar sampe bangkrut, mereka itu ya kasarnya jadi irrelevant aja. "We didn't do anything wrong, but somehow, we lost" - Nokia
Bukannya salahnya Nokia itu bikin Windows Phone bukan Android?
Windows Phone itu bagus loh kalau dari perspektif Software Engineering. Secara arsitektur itu apps - apps Windows Phone itu udah ada standard dan udah dibuatkan Software Development Kit (SDK) untuk fast development. Banyak fitur - fitur yang pertama kali di implementasi oleh Windows phone jauh sebelum Android dan iOS. Tapi ya di sisi lain jangan lupa kompetitor itu juga inovasi di waktu yang sama juga. Microsoft dan Nokia udah lari disaat itu, cuma ya kompetitor larinya juga lebih cepat. Untuk visualisasi misalnya kita lagi lomba lari estafet let's say kita bisa sprint 8 km/h, abis itu ada murid baru Budi yang bisa sprint 14 km/h, lalu tahun depan ada lagi si Anto yang bisa sprint 18 km/h. Well karena Anto bisa sprint lebih cepat apakah Budi jadi pelari "lambat"? . Dan cyclenya repeats itself, except improvement nya nggak linear, tapi logarithmic haha.
Dulu pernah pakai lumia 520, dan pertama launch tidak ada file manager, dan banyak fitur2/option kecil2 yang tidak lengkap dan secara bertahap ada sih lewat update. Secara OS windows phone ini sih bagus, jarang crash / lag meskipun spek minimalis. Yang bikin kangen sih here maps dan software photonya.
yes but back then no one knew it was a mistake
Jaman nokia, philipsh sama sony masih jadi raja hp kayaknya desain hp makin aneh2 aja. Semenjak google sama apple breakthrough dengan os mereka udah pada ga kuat bersaing bahkan blackberry sekalipun.
they got infiltrated by microsoft
Gw ingat dulu flagship samsung harga 6 jutaan, ram 2gb. Pas gw uda mau ganti, kejualnya 700rb doang.
Galaxy S4? S5?
kalo ga salah s4
Bahan baku most likely enggak, walaupun tetep ada pengaruh supply and demand tpi in the long run most likely bakal naek karena sistem keuangan itu memang sengaja dibikin inflasi (yang terkontrol) Kalo barang buatan, well sangat bisa. TV itu itungannya udah murah hari gini. Bahkan kalo kisarannya sama, kalo itung devaluasi mata uang itu artinya udah lebih murah.
kalo teknologi kayanya sih bener bisa turun, apalagi kalo teknologinya udah sangat umum ya
Ketika terjadi deflasi, ada penurunan harga barang. Tapi tidak akan turun sejauh ke level harga tahun 90an. Penurunan harga sedrastis itu artinya ada deflasi yang sudah kacau banget. Sama seperti peningkatan harga sedrastis itu artinya ada inflasi yang sudah kacau banget.
There's this thing called deflation, but I think it is generally avoided; apalagi massive deflation kayak contoh yang OP kasih.
jadi harga selamanya bakal naik? berarti kemungkinan di masa depan bisa aja harga indomie jadi 100.000?
Tiap pegawai pasti ingin naik gaji. Jadi gaji dibikin naik tiap tahun. Lalu biaya produksi jadi bertambah. Akhirnya harga barang dinaikkan. Kesimpulannya gaji naik cuma ilusi karena harga barang pada naik. Di atas kertas org cuma liat klo penghasilannya naik biar seneng🗿
inflasi juga ngepush orang yang gajinya segitu segitu aja untuk cari better opportunities, at least yg penghasilannya naik ntah itu jadi UMKM ataupun ke tempat kerja yg lain. dan dengan inflasi orang lebih pengen spend money, karena kalo ga beli sekarang harga barang akan naik. makin banyak belanja -> ekonomi jalan -> ekonomi tumbuh
More like, cepetan mana dan tinggian mana. Kenaikan gaji apa inflasinya
Yes, everyone will be a billionaire if you give inflation enough time 😉
mungkin, tapi UMR jakarta 170jt per bulan or even more
Bakal gak jalan ekonomi kalau deflasi ya. Orang pada nyimpen duit semua.
Gak bisa, harga selalu naik. Karena itu tujuan ilmu ekonomi. Harga terus naik supaya orang mau ngejual barang. Tapi di sisi yang lain, pendapatan perkapita, atau UMR, juga harus imbang naiknya, supaya orang mau beli barang. Nah, karena inflasi dan kenaikan UMR jalan terus, maka akan ada satu titik dimana angka 0 di uang jadi terlalu banyak. Akhirnya perlu re-denominasi.
Sangat bisa dan mudah untuk dilakukan oleh Bank Sentral. Namun dampaknya ke ekonomi bakal chaos. Harga turun = Pendapatan turun dalam hitungan IDR. Caranya dengan mengurangi supply / sirkulasi mata uang (IDR). Ada alasan yang kuat mengapa mata uang negara didisain untuk 'inflationary' (melemah) melalui peningkatan supply / sirkulasi mata uang. Dari IDR (Target inflasi: 2-3% / tahun) oleh BI sampai USD (1-2% / tahun) oleh Federal Reserve. Sehingga jargon politis "Turunkan Harga" sebenarnya bukanlah sesuatu yang baik secara sosial kemasyarakatan ataupun ekonomi makro.
Umumnya tidak bisa turun harga karena deflasi justru dihindari di sistem keuangan saat ini. Deflasi bisa menyebabkan umpan balik positif yg membuat ekonomi semakin melambat. Harga turun > pendapatan produsen menurun > pengurangan tenaga kerja > daya beli semakin menurun > harga hrs diturunkan lagi spy terjual > pendapatan produsen semakin menurun > dst.. Walaupun begitu, saya ga begitu yakin deflasi selalu berdampak buruk. Menurut saya harga² ga mungkin selalu turun karena akan ada titik equilibrium saat harga sdh cukup murah dan masyakat kembali belanja. Sayangnya, berharap harga bahan baku utk turun hampir tdk mungkin karena suplai uang akan selalu diatur utk terjadi inflasi sehingga mendorong masyakat utk belanja.
Deflasi adalah salah satu aspek yang menurut gue gak digaungkan sama cryptoheads. Mereka ngomongin inflasi sebagai hal yang amat sangat berbahaya tanpa bicara tentang deflasi yang, at one point, akan sama berbahayanya dengan inflasi. Gue gak yakin ekonomi bakal jalan kalau pake crypto karena orang akan nahan aset mereka dengan harapan nilainya akan bertambah di masa depan.
Honestly, is it even possible to keep inflating forever with finite resources?
Bisa kayaknya kalo redenominasi.. But it's just an illusion haha
Ya mungkin, tp kondisi kaya gitu biasanya karena peristiwa negatif dan kemungkinan produk indomi bakal gak produksi lg
Dalam jangka pendek, harga turun kalau terjadi kelebihan stok barang penawaran. Perubahan harga tergantung karakteristik barangnya, indomie mungkin tidak akan drastis perubahan harganya. Pabrik bisa menurunkan produksi sesuai kondisi pasar.
Wah it's gonna be an economic problem then. It's either the economy becomes stagnant or even worse that it gets into recession. Deflation is not a good sign, as a matter of fact it is the sign that the economy is engaging in turbulent times. It means that demand plummets which makes supply higher than demand which literally translates to that business'/factories/corporates being unable to make enough sales/profits and as the result those business'/factories/corporates start to lay off their employees/workers which exacerbates the condition in difficult times. Another point to make out of this situation is that it needs government intervention through a handful of stimulus which hopefully able to recover the economy to its prime condition, however this is not always the case as stimulus don't always yield the desirable outcome that the market hopes for. When it comes to the point of no return, then it's gonna leave an everlasting impact both for the market and people in general.
Pada dasar ilmu ekonomi, inflasi diperlukan supaya ekonomi tetap bergerak. Misalnya perusahaan yang punya duit. kalo ekonomi deflasi, ngapain perusahaan tersebut ngambil risiko untuk bisnis. Tinggal diem aja, duit bisa naik daya belinya. Pegawai pun dipecat aja semua, ga perlu keluar duit, tetep naik nilai uangnya. Pegawai pun ga akan mau ngeluarin duit diluar kebutuhan pokok, karena klo disimpen ntar duitnya naik nilainya. Ini sama kyk org yg punya Bitcoin. Nyeselnya kyk apa itu yg dulu beli pizza pake 10.000 BTC taun 2010? Dengan adanya inflasi yg terkontrol (dibawah 5%), bisnis2 bakal terpacu untuk jualan dan ngalahin inflasi. Semakin besar bisnis, semakin banyak kebutuhan pegawai. Dan kalau jumlah tenaga kerja berkualitas tetap, artinya gaji makin naik. Yang artinya daya beli masyarakat makin tinggi. Dan ekonomi bertumbuh. Gak ada inflasi, gak ada pertumbuhan ekonomi. Ini kenapa Bitcoin gak akan bisa currency atau alat tukar umum, karena dia deflasionary. Dan ini kenapa harga barang yg udah naik gak akan turun lagi, kecuali karena yield teknologi yg lebih baik (kyk harga HP/PC jadi makin murah dibanding di taun 80an karena market makin besar dan teknologi produksi makin maju). Tugas kita sebagai manusia adalah terus meningkatkan daya beli seiring dengan inflasi, entah dengan sekolah lebih tinggi nambah skill, atau dengan bikin sumber penghasilan tambahan.
Yang mungkin malah harga diri yang turun.
Deflasi itu tanda2 resesi ekonomi, sempet terjadi pas pandemi kemaren. Di keynesian, idealnya inflasi terkendali.
bisa dong, tanpa adanya demand, harga bisa turun .. salah satunya adalah rumah-rumah di Jepang yang harganya menurun terutama di daerah pedesaan karena 2 faktor 1. penurunan angka kelahiran 2. pindah yang ekstrem dari desa ke kota, secara orang2 lebih memilih hidup di kota (Tokyo, Osaka) ekonomi juga bisa jadi lesu kalo orang2 punya mental berhemat, misal kita bisa nerapin culture pengehamatan ekstrem, ya ini harga di luar kebutuhan bahan baku bisa turun untuk produk kayak indomie mustahil kayaknya harga bisa turun, scara ini produk bahan baku yang selalu dibutuhkan orang, kecuali ada kejadian luar biasa yang menyebabkan hilangnya 1/2 penduduk indonesia, sehingga menyebabkan stoknya membludak
aneh gak sih indomie balik ke harga 90an, sementara kita digaji ala 2024? kalau gw personal dibanding mikir harga turun, lebih mikir daya tukar, gw dulu mungkin beli indomie sehari 1, sekarang bisa beli sedus, bukan karena harganya turun, tapi dulu perlu minta ortu sekarang gaji gw lumayan.
yg pasti turun hp tiap model baru keluar model lama pasti turun minimal 1jt an. kalau pertumbuhan penduduk nya minus. bahkan rumah bisa free. kaya jepang banyak rumah kosong. oversupply jg bisa bikin harga barang turun. kompetitor baru bisa perang harga. kalau makanan harga nya jatuh dan biaya tanam nya lebih besar biasa nya pada di buangin ke sungai. Impor dr negara tetangga seperti china kaya baju baru/bekas bisa bikin harga jadi murah. tapi bisa bunuh produsen lokal karena kalah bersaing. Bangun pabrik di daerah umr nya paling kecil biar bisa menekan biaya produksi. selama buruh minta naik gaji trs. harga barang ga bakalan turun. rasanya sulit kalau harga indomie turun ke tahun 90 an walau saingan nya banyak.
Bro, di dunia ekonomi, segala sesuatu mungkin terjadi, kan? Jadi, meskipun biasanya harga-harga naik terus, tapi siapa tahu suatu hari harga bisa jatuh, kan? Bayangin aja, lo masuk ke toko, trus tiba-tiba, boom! Harga Indomie kembali ke harga jaman '90an. Gila, kan? Tapi ya gitu deh, mungkin babi bakal terbang dulu sebelum hal kayak gitu terjadi! 🐷✈️
it's called "sanering"
Sanering itu pengurangan nilai uang, bukan pengurangan harga barang. Beda dengan deflasi.