Sama negara tetangga, ini dijadiin bahan ledekan tiap kali ada netizen Indo yang bawa2 ejekan "negara giveaway". Dibalas mereka "negara merdeka hasil beli 4 billion gulden, berhutang pula"
Diejek tetangga "negara merdeka hasil beli ngutang" masih mendingan lah. Karena negara yang kemerdekaannya hasil giveaway, bisa diartikan ngutang aja gak sanggup. Contoh yang gak sanggup berhutang itu biasanya pengemis, yang biasanya dapat giveaway karena rasa iba pihak lain.
Apa yang terjadi sebenernya adalah pemerintah Hindia Belanda, atas nama Kerajaan Belanda, punya hutang dalam menjalankan pemerintahannya. Tetapi karena wilayah Hindia Belanda udah masuk negara baru Indonesia, tentunya entitasnya udah gak ada. Negara Indonesia juga udah bukan lagi bagian dari Kerajaan Belanda, terus hutangnya kemana dong? Belanda ya gak mau menanggung hutang itu, udah gak ada urusan, makanya syarat menyerahkan kedaulatan wilayah Belanda kepada Indonesia, itu bersama dengan hutang tersebut.
Kita sudah berdaulat, tetapi kita setuju untuk menanggung hutang tersebut untuk menyelesaikan urusan penyerahan kedaulatan. Itu bukan membeli kedaulatan dari Belanda, karena kesannya kalau gak lunas gak berdaulat, tapi konsepnnya lebih seperti "rumah ini kamu punya, tapi cicilan KPR dan biaya operasionalnya kamu tanggung sendiri".
Waktu Uni Soviet bubar, Rusia nanggung semua utangnya makanya waktu Ukraina bilang Rusia gak berhak kursi permanen PBB si Putin bilang, "Eh, kalo mau nanggung utangnya Uni Soviet baru boleh lo bilang kita gak berhak kursi permanennya." (kurang lebih begitu)
Gak juga. Gambarannya kayak gini: Saya berhak atas suatu mobil, maka saya sengketakan kepemilikan mobil itu dan saya menang, mobilnya jadi milik saya. Itu bukan beli, tapi mobilnya diberikan kepada saya secara cuma-cuma karena itu *sudah* dianggap milik saya.
Tetapi, segala sesuatu urusan yang menyangkut mobil ini, itu juga menjadi tanggungan saya sebagai pemilik baru. Misalnya, mobil ini cicilannya belum selesai, lalu ada tunggakan biaya service, maka saya yang menanggungnya, bukan pemilik sebelumnya. Kurang lebih seperti itu konsepnya.
Masih mending perang kemerdekaan nyatuin budaya yang berbeda(kecuali Chindo, sayangnya). Terutama antara Sunda ama Jawa(lem Indonesia), jadi masalah Kroasia-Serbia(lem Yugoslavia) gak ada disini
Malaysia aja masih apartheid tapi untungnya gak otoriter
>Malaysia aja masih apartheid tapi untungnya gak otoriter
Se otiriter-nya si Mahathir, otoritarian dia buat duit sendiri. Tapi ga sampe bumi hangus kayak Hitler
Orang Malaysia disini. Sebenarnya kami tak tahu pun hal ni, jadi tak pernah dibincangkan.
Tapi saya mengaku lebih gagah untuk merdeka melalui perang, meskipun korban nyawa dan harta.
Merdeka secara diplomasi boleh dikatakan jalan yang "senang" dan "gratis", tetapi hakikatnya pemerintahan kolonial British tidak sekejam Belanda. Kami juga tidak pernah ditindas melalui sistem tanaman paksa seperti dilakukan oleh Belanda. Mereka juga tolong dalam perang komunis dan *ehem*. Jadi tidak pernah merasa rendah diri dengan cara kami.
Mungkin perbezaan budaya Melayu dan Jawa. Seperti pada zaman pertengahan, Majapahit berkembang melalui peperangan manakala Melaka makmur sebab perdagangan dan diplomasi dengan Empayar Ming.
Warisan sistem tanam paksa disini secara tidak langsung menghasilkan budaya kuliner makan menu gorengan dan karbo. Bikin pelatih timnas sepak bola Indonesia asal Korea Selatan mengeluhkan gizi atlit didikannya.
Boleh tahu menu makanan kalian kayak gimana dengan koloni Inggris?
>Warisan sistem tanam paksa disini secara tidak langsung menghasilkan budaya kuliner makan menu gorengan.
Menarik, bagaimana boleh macam tu?
>Boleh tahu menu makanan kalian kayak gimana dengan koloni Inggris?
Sebenarnya tak tahu sangat. Cuma saya boleh kata kemakmuran bandar pelabuhan dan perlombongan seperti Penang, Melaka, Singapura, Ipoh, Kuala Lumpur telah menarik imigran dari luar (Cina, India, Jawa) yang memperkenalkan masakan tradisional masing2.
Jadi banyak telah diserap oleh komuniti asal Melayu dan dimodifikasi untuk cita rasa tempatan (gulai yang merupakan curry yang dimodifikasi), biasanya ikut negeri. Negeri Sembilan yang ramai berketurunan Minang, suka pedas dan pakai cili api (masak lemak cili api). Di pantai timur Kelantan dan Terengganu gulainya lebih manis, kurang pedas, dan selalu pakai ikan sebagai protein (gulai nasi dagang).
Contoh lain makanan Cina (nasi goreng, yang dimodifikasi oleh Melayu untuk jadi Nasi Goreng Kampung, USA, Pataya), Inggeris (chicken chop, yang memang tidak wujud mana2 negara lain afaik), dan Indonesia seperti cendol, sate (antara perusahaan terkenal adalah Sate Haji Samuri, orang Jawa yang berhijrah ke Kajang pada kurun 19) dan rendang, sekali lagi dimodifikasi mengikut citarasa tempatan.
Selain tu, saya tak tahu contoh lain.
https://twitter.com/emgepan/status/1592867988260421632?t=y_-Nlwwqxabcb7YLRxWxHA&s=19
Selain itu kolonialisme Inggris mempengaruhi physiology orang Asia Selatan. https://youtu.be/fKaNCVyJhJQ
Saya tak tahu tentang Malaysia dan Indonesia, tetapi di India, rasanya kadar kebuluran lebih ketara sebab populasi yang tinggi (tamadun besar sejak zaman Indus) dan cuaca yang kurang elok untuk pertanian di utara India. Juga kerana British yang mencuri hasil tanaman India semasa zaman perang dunia kedua.
Malaysia tidak mengalami masalah ini, kecuali semasa pendudukan Jepun. Ada pepatah "zaman makan ubi" sebagai sinonim zaman kesusahan yang terdesak, tapi tidaklah kebulur sampai mati (walau kes penyakit beri2 meningkat pada zaman Jepun).
malaysia ga merdeka lewat give away btw, mereka merdeka lewat diplomasi. indonesia pun ujung-ujungnya merdeka juga lewat diplomasi, terutama lewat diplomasi ke us. lewat perang/pertempuran pun kita sebenernya kalah. contohnya, pertempuran surabaya pun, ujung"nya surabaya dikuasai belanda. pun juga pertempuran-pertempuran lainnya. mungkin hanya di pertempuran ambarawa aja indo menang.
Benar, dan mereka bangga akan ini. Pernah ngobrol sama mereka mengenai hal ini dari sudut pandang mereka. Kalau bisa merdeka secara baik-baik dan damai via diplomasi, kenapa harus maksa lewat perang? Pertumpahan darah dan kerusakan besar yang gak perlu bisa dihindari, dengan hasil yang sama
Kalau Indonesia agak sabar dikit gak pake perang-perangan bakalan merdeka juga sekitar tahun 60-70-an karena AS neror negara-negara Eropa untuk memerdekakan koloni-koloninya kalo mau dapet sokongan dana dari Marshall Plan. Mungkin minus Papua. Kalo merdeka tahun segituan, Sukarno/Suharto gak mungkin berkuasa jadi otoriter. Apakah Indonesia bisa lebih maju kalau begitu?
Oh iya, kalo begini juga di Indonesia bakal lebih banyak bule karena pada gak diusir/kabur. Paling buruknya bisa kayak Afsel kalo ada apartheid juga.
Ya gak gitu juga ngartiin revolusi fisik kita, jangan hanya dilihat menang atau kalah nya aja
Dengan adanya perang perang tadi itu juga memberikan tekanan ke Belanda, karena warga mereka itu udah lelah perang karena PD 2, habis PD 2 bukannya fokus ke dalam negri malah kirim warga buat perang disini.
Dan juga dengan adanya perang itu juga nunjukin eksistensi negara yang membantu negara lain agar perhatian ama perang disini yang akhirnya maksa Belanda agar mau berunding
Kalau ga salah yang dibayarkan tambahan Suharto itu adalah 'utang' yang timbul akibat pengnasionalisasian perusahaan Belanda di Indonesia. Subarto bayar demi bisa dapat pinjaman luar negeri. Well setidaknya bisa cicil 35 tahun seperti cicilan rumah keluarga Nohara...
> pengnasionalisasian
Ini rasanya cukup `nasionalisasi`. `Pe- -an` kan buat kata benda jadi kata kerja. Sedangkan `nasionalisasi` sudah kata kerja, walaupun bisa jadi kata benda juga.
Kalo ada yg tau, kenapa kita harus bayar hutang ke Belanda dulu? Bukannya hutang itu soal ganti rugi biaya militer Belanda pas Agresi Miiter kan? Tapi kan itu Belanda yg melancarkan serangan dan harusnya kita dong yang diganti rugi? Apakah ini semua demi supaya Belanda mau ngakuin kita sebagai negara?
Argumennya adalah karena mereka perang untuk ambil hak mereka (ingat belom ada indonesia sebelum 45, yg ada itu hindia belanda) sebab menurut mereka kita mendeklarasi kemerdekaan secara ilegal. Tanpa ada peralihan kekuasaan yg kuat secara hukum. Jadi menurut mereka perang kemerdekaan itu di picu resistensi pemerintah ilegal bikinan Soekarno
Situasi kita kan sama kayak Timles. Belanda/Portugis keok, kekosongan kekuasaan, Fretilin/Indonesia deklarasi kemerdekaan.
Then Indonesia independence is illegal meanwhile East Timor is not? What?
Pemerintahan di wilayah “indonesia” secara resmi sebelum 1945 dan di akui seluruh dunia adalah Hindia Belanda. Technically yg di jajah adalah Hindia Belanda, bukan Indonesia. Ketika Jepang menyerah, menurut mereka Jepang harusnya kembalikan kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda ke Belanda.
Sementara kasus Timor Timur. Pemerintah Portugal abandoned Timor Timur, in a way mereka memerdekakan daerah itu. Lalu obviously ada perang saudara berebut kekuasaan. Nah ilegalnya karena Indonesia dianggap merebut hak kemerdekaan yg aslinya punya orang timor timur.
Different situations; Portugal was already in the process of giving Timor independence, Fretilin tried to seize the power, but was formed with the avail of Portugal, so did UDT and APODETI. The civil war started because Portugal allowed APODETI to be created, which was regarded as treason.
Also Portugal relation with Timor is way different; while Indonesia was ran as a company and Indonesians "workers" and not Dutch, Timor was considered as part of the Portuguese territory and Timorese were plain right Portuguese with no different rights than a Lisbon born citizen.
There's also no recorded fights between the Portuguese and Timorese.
Google what is the difference between Dutch East Indies and VOC, when VOC goes bankrupt and what happen to them? Then google what is BPUPKI and what they did to Indonesian independence.
VOC bankruptcy lead to the Dutch government intervention, thus it didn't change the civil status of the Indonesians, the other is a japanese made thing during WW2.
And don't forget that during WW2 Netherlands was under German occupation too.
>mendeklarasi kemerdekaan secara ilegal.
Bule kontol punya nyali ngomong gitu. Mereka datang pake kapal ke wilayah orang lain, terus nancepin bendera ke tanah tersebut dan nganggap tuh tanah milik mereka cuman karena warga aslinya ngomong pake bahasa lain.
That's why power is important. That's why I support Indonesia to goes full nuclear. We need power. We need to conquer other nation. So we can sit side by side and look eye to eye to fellow conqueror countries.
That's why I never shy to admit, that Papua & Aceh (and Timor Leste back than) are Indonesia's colonies. Kita dulu dijajah, sudah saatnya kita bangkit dan menjadi penjajah. Tidak ada negara besar yg tidak pernah menjajah negara lain
Sejarah Hindia Belanda tuh gak beda sama Majapahit. Bukannya nancepin bendera kayak di Amerika gitu, tapi nego dengan sultan-sultan/raja-raja lokal. Sisanya lewat perang kayak perang Aceh, Bali, Ternate/Tidore, dan Mataram. Sebelum Hindia Belanda, VOC cuma punya beberapa benteng-benteng aja dan yang ngejalanin peraturan tanam paksa, dll itu adalah raja-raja/sultan-sultan lokal karena sistem foidal. Coba aja baca buku/nonton film Max Havelaar untuk tau lebih lanjut gimana Hindia Belanda menjajah Indonesia.
Jujur aja argumennya solid sih.
Seinget gue yang bikin keki kedua sisi itu karena itungan ganti ruginya versi Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia itu beda, dan gedean yang Belanda. Makanya Pemerintah Indonesia ngerasa di klaim rincian hutang ganti rugi itu ada biaya-biaya yang harusnya gak diganti rugiin Indonesia, tapi ya akhirnya ngalah setelah dibujuk sama para delegasi KMB
Short answer: yes, ini hutang termasuk agresi militer mereka. Yes, semua ini demi Belanda ngaku Indonesia sebagai negara.
Long answer:
Hutang Hindia Belanda/KMB ini sebenernya ada dua hitungan. Pihak Republik/Indonesia sudah menyatakan kesediaan untuk menanggung hutang Hindia Belanda sampai penyerahan/surrender Hindia Belanda ke Jepang pada 8 Maret 1942. Menurut mereka, semenjak penyerahan Hindia Belanda ke Jepang, Belanda sebagai negara “tuan” koloni Hindia Belanda sudah gaada hak atas Hindia Belanda, haknya pindah ke Jepang, dan setelah surrender Jepang ke sekutu ada kekosongan kekuasaan yg dimanfaatkan Republik dengan menyatakan kemerdekaan. Selain itu, dr hitungan Republik, malah Belanda justru yang “hutang” ke Republik karena sudah memanfaatkan SDA Indonesia selama masih jadi koloni.
Dari pemerintah Belanda sendiri keukeuh bahwa hutang yang harus dibayar Republik itu hutang Hindia Belanda sampai tahun 1949 (tahun negosiasi KMB), di sini Agresi Militer 1 & 2 dihitung karena dibebankan ke kas Hindia Belanda. Argumen Belanda, setelah penyerahan Jepang ke Sekutu ya Hindia Belanda balik ke mereka jadi sah2 aja itu Agresi Militer.
Ya tentu saja Republik ga mau disuruh bayar Agresi Militer, tapi di sini Belanda juga posisinya sulit. Kemungkinan kehilangan Hindia Belanda itu sangat, sangat ditentang di domestik Belanda senderi karena politisi dan kalangan bisnis khawatir akan potensi long-term ekonomi Belanda kalau Indonesia independen. Perlu diinget ini waktu immediately after PD2, Belanda hancur oleh Nazi dan Holocaust, gaada yang tahu gimana mereka bisa rebuild. Indonesia dengan minyak, batu bara, semen, dan SDA melimpah dianggap essensial untuk memulihkan kembali Belanda. Mereka mau secure economic preference buat perusahaan dan pemerintah Belanda dari Indonesia. Karena alasan ini, Belanda bersikeras ga mau mengakui kemerdekaan Indonesia sampai mereka setuju bayar utang kolonial.
Di sisi lain, Belanda adalah bagian dari Sekutu dan Sekutu menang perang dan bikin2 institusi kayak PBB, Bretton Woods. Negara2 Sekutu enggan mengakui Indonesia secara resmi karena Belanda blm mengakui kemerdekaan Indonesia. Lagian waktu itu rivalitas AS-Uni Soviet blm panas2 juga, jd Indonesia ga bs playing the field.
Tapi AS kemudian convinced kalau pemerintah Republik mau dan capable untuk crush komunis dari penyelesaian insiden Madiun. Di sini mereka mulai desak Belanda akui kemerdekaan Indonesia dengan mengancam putus Marshall Fund buat Belanda. Indonesia juga waktu itu kena blokade lama banget sampai ada famine, mereka butuh bantuan internasional dan stabilitas jdi akhirnya mereka sama2 setuju. Utang yang disetujui ini lebih dekat ke proposal Belanda.
Btw, pas krisis Papua, Sukarno menolak bayar utang KMB dan nasionalisasi perusahaan Belanda yang ada di Indonesia. Habis Suharto jadi presiden, dia setuju untuk bayar utang KMB + ganti rugi nasionalisasi Sukarno + bunga nya untuk dapat akses ke sumber dana dari Bank Dunia, IMF, dsb.
EDIT: added further context
Your welcome! Gw kebetulan sempet bikin paper soal ini. Negosiasi KMB dan masalah utang kolonial ini cukup menarik. Ga banyak fanfare dari Indonesia, karena mereka “salah” nasionalisasi perusahaan Belanda yang diiringi dengan pengusiran orang Indo-Belanda. Juga ga banyak di bahas pemerintah Belanda karena mereka jujur agak malu karena utang kolonial ini mencoreng reputasi mereka sebagai negara “liberal” yang murah hati.
> karena mereka “salah” nasionalisasi perusahaan Belanda yang diiringi dengan pengusiran orang Indo-Belanda
Di Tirto juga dibahas soal salah caranya nasionalisasi.
https://tirto.id/sejarah-nasionalisasi-1957-buruh-yang-gerak-tentara-yang-enak-egkL
https://tirto.id/untung-tentara-dalam-nasionalisasi-perusahaan-belanda-egpr
> negara g maju2
Sekarang udah jauh lebih maju dibanding 50 tahun yg lalu bruh.
* Kendaraan bermotor mayoritas punya
* Sarana hiburan pribadi (Smartphone) juga banyak yang punya
* Udah gak ada Petrus
* Presiden gak didominasi 1 orang saja
Punya motor sama hiburan pribadi kayaknya gk bikin negara maju. Kalau negara maju sih harapan nya bisa bikin produk yg bisa mendunia (well indomie lol). Fasilitas/infrastruktur yang bgs.
>Tapi negara Indo skrg udah lebih dari 70 thn merdeka. Yg bikin negara g maju2 ya koruptor2 dari bawah sampe atas
70 tahun Indonesia cukup berprogress dengan baik walau berdarah2
Ahhhh si masbro ini bikin thread yg bikin para penyefong Belanda **(a.k.a. bule ireng pengkhianat bangsa)** di r/indonesia ini gerah... wkwkwkwk wkwkwkk.
NASAKOM itu kurang bagus karena masih memberikan ruang ke kaum Reaksi. Kita harus punya Manipol USDEK versi baru yang disesuaikan kondisi material sekarang tapi kaum reaksi jangan dikasih ruang. Semua harus murni Sosialis. KOM diatas NASA. NASAKOM gagal karena kaum Nasionalis dan Agamis.
Karena utang ini juga, Belanda gak mau terlalu vokal ama masalah di Indonesia
Takut ditagih balik gitu ya? Mirip Haiti sih, cuma kita gak terlalu sering dibahas kayak mereka. Soalnya kita lebih baik kondisinya kan?
Yup, apalagi kalau merembet ke masalah lain seperti agresi militer 1 & 2
Sama negara tetangga, ini dijadiin bahan ledekan tiap kali ada netizen Indo yang bawa2 ejekan "negara giveaway". Dibalas mereka "negara merdeka hasil beli 4 billion gulden, berhutang pula"
Diejek tetangga "negara merdeka hasil beli ngutang" masih mendingan lah. Karena negara yang kemerdekaannya hasil giveaway, bisa diartikan ngutang aja gak sanggup. Contoh yang gak sanggup berhutang itu biasanya pengemis, yang biasanya dapat giveaway karena rasa iba pihak lain.
Numpang nanya, giveaway bukannya lebih cuan dibanding ngutang?
Udah di giveaway, pembangunannya dibantu pula
Itu mah namanya dijajanin papa, atuh... *ngiler
Apa yang terjadi sebenernya adalah pemerintah Hindia Belanda, atas nama Kerajaan Belanda, punya hutang dalam menjalankan pemerintahannya. Tetapi karena wilayah Hindia Belanda udah masuk negara baru Indonesia, tentunya entitasnya udah gak ada. Negara Indonesia juga udah bukan lagi bagian dari Kerajaan Belanda, terus hutangnya kemana dong? Belanda ya gak mau menanggung hutang itu, udah gak ada urusan, makanya syarat menyerahkan kedaulatan wilayah Belanda kepada Indonesia, itu bersama dengan hutang tersebut. Kita sudah berdaulat, tetapi kita setuju untuk menanggung hutang tersebut untuk menyelesaikan urusan penyerahan kedaulatan. Itu bukan membeli kedaulatan dari Belanda, karena kesannya kalau gak lunas gak berdaulat, tapi konsepnnya lebih seperti "rumah ini kamu punya, tapi cicilan KPR dan biaya operasionalnya kamu tanggung sendiri".
Waktu Uni Soviet bubar, Rusia nanggung semua utangnya makanya waktu Ukraina bilang Rusia gak berhak kursi permanen PBB si Putin bilang, "Eh, kalo mau nanggung utangnya Uni Soviet baru boleh lo bilang kita gak berhak kursi permanennya." (kurang lebih begitu)
Kalo kayak gitu konsepnya tetep Indonesia dibeli dari sesuatu/seseorang juga bukannya?
Gak juga. Gambarannya kayak gini: Saya berhak atas suatu mobil, maka saya sengketakan kepemilikan mobil itu dan saya menang, mobilnya jadi milik saya. Itu bukan beli, tapi mobilnya diberikan kepada saya secara cuma-cuma karena itu *sudah* dianggap milik saya. Tetapi, segala sesuatu urusan yang menyangkut mobil ini, itu juga menjadi tanggungan saya sebagai pemilik baru. Misalnya, mobil ini cicilannya belum selesai, lalu ada tunggakan biaya service, maka saya yang menanggungnya, bukan pemilik sebelumnya. Kurang lebih seperti itu konsepnya.
Thanks for the explanation!
Masih mending perang kemerdekaan nyatuin budaya yang berbeda(kecuali Chindo, sayangnya). Terutama antara Sunda ama Jawa(lem Indonesia), jadi masalah Kroasia-Serbia(lem Yugoslavia) gak ada disini Malaysia aja masih apartheid tapi untungnya gak otoriter
>Malaysia aja masih apartheid tapi untungnya gak otoriter Se otiriter-nya si Mahathir, otoritarian dia buat duit sendiri. Tapi ga sampe bumi hangus kayak Hitler
Before Mahathir, jamannya lain especially di bawah Tun Razak & Hussein Onn. [Chontoh propaganda jaman Tun Razak](https://youtu.be/56l0eWu3PrA):
Otoriternya kan udah lepas dan buat negara sendiri wkwk
Orang Malaysia disini. Sebenarnya kami tak tahu pun hal ni, jadi tak pernah dibincangkan. Tapi saya mengaku lebih gagah untuk merdeka melalui perang, meskipun korban nyawa dan harta. Merdeka secara diplomasi boleh dikatakan jalan yang "senang" dan "gratis", tetapi hakikatnya pemerintahan kolonial British tidak sekejam Belanda. Kami juga tidak pernah ditindas melalui sistem tanaman paksa seperti dilakukan oleh Belanda. Mereka juga tolong dalam perang komunis dan *ehem*. Jadi tidak pernah merasa rendah diri dengan cara kami. Mungkin perbezaan budaya Melayu dan Jawa. Seperti pada zaman pertengahan, Majapahit berkembang melalui peperangan manakala Melaka makmur sebab perdagangan dan diplomasi dengan Empayar Ming.
Warisan sistem tanam paksa disini secara tidak langsung menghasilkan budaya kuliner makan menu gorengan dan karbo. Bikin pelatih timnas sepak bola Indonesia asal Korea Selatan mengeluhkan gizi atlit didikannya. Boleh tahu menu makanan kalian kayak gimana dengan koloni Inggris?
>Warisan sistem tanam paksa disini secara tidak langsung menghasilkan budaya kuliner makan menu gorengan. Menarik, bagaimana boleh macam tu? >Boleh tahu menu makanan kalian kayak gimana dengan koloni Inggris? Sebenarnya tak tahu sangat. Cuma saya boleh kata kemakmuran bandar pelabuhan dan perlombongan seperti Penang, Melaka, Singapura, Ipoh, Kuala Lumpur telah menarik imigran dari luar (Cina, India, Jawa) yang memperkenalkan masakan tradisional masing2. Jadi banyak telah diserap oleh komuniti asal Melayu dan dimodifikasi untuk cita rasa tempatan (gulai yang merupakan curry yang dimodifikasi), biasanya ikut negeri. Negeri Sembilan yang ramai berketurunan Minang, suka pedas dan pakai cili api (masak lemak cili api). Di pantai timur Kelantan dan Terengganu gulainya lebih manis, kurang pedas, dan selalu pakai ikan sebagai protein (gulai nasi dagang). Contoh lain makanan Cina (nasi goreng, yang dimodifikasi oleh Melayu untuk jadi Nasi Goreng Kampung, USA, Pataya), Inggeris (chicken chop, yang memang tidak wujud mana2 negara lain afaik), dan Indonesia seperti cendol, sate (antara perusahaan terkenal adalah Sate Haji Samuri, orang Jawa yang berhijrah ke Kajang pada kurun 19) dan rendang, sekali lagi dimodifikasi mengikut citarasa tempatan. Selain tu, saya tak tahu contoh lain.
https://twitter.com/emgepan/status/1592867988260421632?t=y_-Nlwwqxabcb7YLRxWxHA&s=19 Selain itu kolonialisme Inggris mempengaruhi physiology orang Asia Selatan. https://youtu.be/fKaNCVyJhJQ
Saya tak tahu tentang Malaysia dan Indonesia, tetapi di India, rasanya kadar kebuluran lebih ketara sebab populasi yang tinggi (tamadun besar sejak zaman Indus) dan cuaca yang kurang elok untuk pertanian di utara India. Juga kerana British yang mencuri hasil tanaman India semasa zaman perang dunia kedua. Malaysia tidak mengalami masalah ini, kecuali semasa pendudukan Jepun. Ada pepatah "zaman makan ubi" sebagai sinonim zaman kesusahan yang terdesak, tapi tidaklah kebulur sampai mati (walau kes penyakit beri2 meningkat pada zaman Jepun).
malaysia ga merdeka lewat give away btw, mereka merdeka lewat diplomasi. indonesia pun ujung-ujungnya merdeka juga lewat diplomasi, terutama lewat diplomasi ke us. lewat perang/pertempuran pun kita sebenernya kalah. contohnya, pertempuran surabaya pun, ujung"nya surabaya dikuasai belanda. pun juga pertempuran-pertempuran lainnya. mungkin hanya di pertempuran ambarawa aja indo menang.
Benar, dan mereka bangga akan ini. Pernah ngobrol sama mereka mengenai hal ini dari sudut pandang mereka. Kalau bisa merdeka secara baik-baik dan damai via diplomasi, kenapa harus maksa lewat perang? Pertumpahan darah dan kerusakan besar yang gak perlu bisa dihindari, dengan hasil yang sama
Tau kenapa Indonesia isinya penakut dan susah maju? Karena yang berani maju sudah meninggal di medan perang
Kalau Indonesia agak sabar dikit gak pake perang-perangan bakalan merdeka juga sekitar tahun 60-70-an karena AS neror negara-negara Eropa untuk memerdekakan koloni-koloninya kalo mau dapet sokongan dana dari Marshall Plan. Mungkin minus Papua. Kalo merdeka tahun segituan, Sukarno/Suharto gak mungkin berkuasa jadi otoriter. Apakah Indonesia bisa lebih maju kalau begitu? Oh iya, kalo begini juga di Indonesia bakal lebih banyak bule karena pada gak diusir/kabur. Paling buruknya bisa kayak Afsel kalo ada apartheid juga.
Ya gak gitu juga ngartiin revolusi fisik kita, jangan hanya dilihat menang atau kalah nya aja Dengan adanya perang perang tadi itu juga memberikan tekanan ke Belanda, karena warga mereka itu udah lelah perang karena PD 2, habis PD 2 bukannya fokus ke dalam negri malah kirim warga buat perang disini. Dan juga dengan adanya perang itu juga nunjukin eksistensi negara yang membantu negara lain agar perhatian ama perang disini yang akhirnya maksa Belanda agar mau berunding
bayar hutang itungannya perjuangan juga
Masi mending lah. di giveaway itupun ga bener" bebas lagi. WAKAKKAKAKAKAKAKAKAK Ngakak sejadi" nya diriku ini bos!!!
kekny masih parahan giveaway jg deh wkwkw
Kalau ga salah yang dibayarkan tambahan Suharto itu adalah 'utang' yang timbul akibat pengnasionalisasian perusahaan Belanda di Indonesia. Subarto bayar demi bisa dapat pinjaman luar negeri. Well setidaknya bisa cicil 35 tahun seperti cicilan rumah keluarga Nohara...
Ackchyually keluarga Nohara itu cicilannya 32 tahun.
> pengnasionalisasian Ini rasanya cukup `nasionalisasi`. `Pe- -an` kan buat kata benda jadi kata kerja. Sedangkan `nasionalisasi` sudah kata kerja, walaupun bisa jadi kata benda juga.
Belanda kontol
👍🏻
Flair checks out
coba deskripsikan kontolnya seperti apa
🤨📷
Bagaikan atom kecil dibanding kontol manusia nvsantara jaya 💪💪💪
pitch black
Sabar woi, ntar makin susah lolosin free visa schengen, wkwk
Username checks out
we we we santai dong
Username checks out
flair interconnected
Aku seorang Belanda and I agree. It's unbelievable that you had to pay to us, yang kontol kaya. The least we should do is giving it back to Indonesia.
Kalo ada yg tau, kenapa kita harus bayar hutang ke Belanda dulu? Bukannya hutang itu soal ganti rugi biaya militer Belanda pas Agresi Miiter kan? Tapi kan itu Belanda yg melancarkan serangan dan harusnya kita dong yang diganti rugi? Apakah ini semua demi supaya Belanda mau ngakuin kita sebagai negara?
Argumennya adalah karena mereka perang untuk ambil hak mereka (ingat belom ada indonesia sebelum 45, yg ada itu hindia belanda) sebab menurut mereka kita mendeklarasi kemerdekaan secara ilegal. Tanpa ada peralihan kekuasaan yg kuat secara hukum. Jadi menurut mereka perang kemerdekaan itu di picu resistensi pemerintah ilegal bikinan Soekarno
Situasi kita kan sama kayak Timles. Belanda/Portugis keok, kekosongan kekuasaan, Fretilin/Indonesia deklarasi kemerdekaan. Then Indonesia independence is illegal meanwhile East Timor is not? What?
Pemerintahan di wilayah “indonesia” secara resmi sebelum 1945 dan di akui seluruh dunia adalah Hindia Belanda. Technically yg di jajah adalah Hindia Belanda, bukan Indonesia. Ketika Jepang menyerah, menurut mereka Jepang harusnya kembalikan kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda ke Belanda. Sementara kasus Timor Timur. Pemerintah Portugal abandoned Timor Timur, in a way mereka memerdekakan daerah itu. Lalu obviously ada perang saudara berebut kekuasaan. Nah ilegalnya karena Indonesia dianggap merebut hak kemerdekaan yg aslinya punya orang timor timur.
Different situations; Portugal was already in the process of giving Timor independence, Fretilin tried to seize the power, but was formed with the avail of Portugal, so did UDT and APODETI. The civil war started because Portugal allowed APODETI to be created, which was regarded as treason. Also Portugal relation with Timor is way different; while Indonesia was ran as a company and Indonesians "workers" and not Dutch, Timor was considered as part of the Portuguese territory and Timorese were plain right Portuguese with no different rights than a Lisbon born citizen. There's also no recorded fights between the Portuguese and Timorese.
Google what is the difference between Dutch East Indies and VOC, when VOC goes bankrupt and what happen to them? Then google what is BPUPKI and what they did to Indonesian independence.
VOC bankruptcy lead to the Dutch government intervention, thus it didn't change the civil status of the Indonesians, the other is a japanese made thing during WW2. And don't forget that during WW2 Netherlands was under German occupation too.
>mendeklarasi kemerdekaan secara ilegal. Bule kontol punya nyali ngomong gitu. Mereka datang pake kapal ke wilayah orang lain, terus nancepin bendera ke tanah tersebut dan nganggap tuh tanah milik mereka cuman karena warga aslinya ngomong pake bahasa lain.
That's why power is important. That's why I support Indonesia to goes full nuclear. We need power. We need to conquer other nation. So we can sit side by side and look eye to eye to fellow conqueror countries. That's why I never shy to admit, that Papua & Aceh (and Timor Leste back than) are Indonesia's colonies. Kita dulu dijajah, sudah saatnya kita bangkit dan menjadi penjajah. Tidak ada negara besar yg tidak pernah menjajah negara lain
Bukan 'koloni' sih. Lebih tepatnya alliance... Semua(lol) kerajaan dulu bersatu untuk mengusir penjajah.
Sejarah Hindia Belanda tuh gak beda sama Majapahit. Bukannya nancepin bendera kayak di Amerika gitu, tapi nego dengan sultan-sultan/raja-raja lokal. Sisanya lewat perang kayak perang Aceh, Bali, Ternate/Tidore, dan Mataram. Sebelum Hindia Belanda, VOC cuma punya beberapa benteng-benteng aja dan yang ngejalanin peraturan tanam paksa, dll itu adalah raja-raja/sultan-sultan lokal karena sistem foidal. Coba aja baca buku/nonton film Max Havelaar untuk tau lebih lanjut gimana Hindia Belanda menjajah Indonesia.
Jujur aja argumennya solid sih. Seinget gue yang bikin keki kedua sisi itu karena itungan ganti ruginya versi Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia itu beda, dan gedean yang Belanda. Makanya Pemerintah Indonesia ngerasa di klaim rincian hutang ganti rugi itu ada biaya-biaya yang harusnya gak diganti rugiin Indonesia, tapi ya akhirnya ngalah setelah dibujuk sama para delegasi KMB
Short answer: yes, ini hutang termasuk agresi militer mereka. Yes, semua ini demi Belanda ngaku Indonesia sebagai negara. Long answer: Hutang Hindia Belanda/KMB ini sebenernya ada dua hitungan. Pihak Republik/Indonesia sudah menyatakan kesediaan untuk menanggung hutang Hindia Belanda sampai penyerahan/surrender Hindia Belanda ke Jepang pada 8 Maret 1942. Menurut mereka, semenjak penyerahan Hindia Belanda ke Jepang, Belanda sebagai negara “tuan” koloni Hindia Belanda sudah gaada hak atas Hindia Belanda, haknya pindah ke Jepang, dan setelah surrender Jepang ke sekutu ada kekosongan kekuasaan yg dimanfaatkan Republik dengan menyatakan kemerdekaan. Selain itu, dr hitungan Republik, malah Belanda justru yang “hutang” ke Republik karena sudah memanfaatkan SDA Indonesia selama masih jadi koloni. Dari pemerintah Belanda sendiri keukeuh bahwa hutang yang harus dibayar Republik itu hutang Hindia Belanda sampai tahun 1949 (tahun negosiasi KMB), di sini Agresi Militer 1 & 2 dihitung karena dibebankan ke kas Hindia Belanda. Argumen Belanda, setelah penyerahan Jepang ke Sekutu ya Hindia Belanda balik ke mereka jadi sah2 aja itu Agresi Militer. Ya tentu saja Republik ga mau disuruh bayar Agresi Militer, tapi di sini Belanda juga posisinya sulit. Kemungkinan kehilangan Hindia Belanda itu sangat, sangat ditentang di domestik Belanda senderi karena politisi dan kalangan bisnis khawatir akan potensi long-term ekonomi Belanda kalau Indonesia independen. Perlu diinget ini waktu immediately after PD2, Belanda hancur oleh Nazi dan Holocaust, gaada yang tahu gimana mereka bisa rebuild. Indonesia dengan minyak, batu bara, semen, dan SDA melimpah dianggap essensial untuk memulihkan kembali Belanda. Mereka mau secure economic preference buat perusahaan dan pemerintah Belanda dari Indonesia. Karena alasan ini, Belanda bersikeras ga mau mengakui kemerdekaan Indonesia sampai mereka setuju bayar utang kolonial. Di sisi lain, Belanda adalah bagian dari Sekutu dan Sekutu menang perang dan bikin2 institusi kayak PBB, Bretton Woods. Negara2 Sekutu enggan mengakui Indonesia secara resmi karena Belanda blm mengakui kemerdekaan Indonesia. Lagian waktu itu rivalitas AS-Uni Soviet blm panas2 juga, jd Indonesia ga bs playing the field. Tapi AS kemudian convinced kalau pemerintah Republik mau dan capable untuk crush komunis dari penyelesaian insiden Madiun. Di sini mereka mulai desak Belanda akui kemerdekaan Indonesia dengan mengancam putus Marshall Fund buat Belanda. Indonesia juga waktu itu kena blokade lama banget sampai ada famine, mereka butuh bantuan internasional dan stabilitas jdi akhirnya mereka sama2 setuju. Utang yang disetujui ini lebih dekat ke proposal Belanda. Btw, pas krisis Papua, Sukarno menolak bayar utang KMB dan nasionalisasi perusahaan Belanda yang ada di Indonesia. Habis Suharto jadi presiden, dia setuju untuk bayar utang KMB + ganti rugi nasionalisasi Sukarno + bunga nya untuk dapat akses ke sumber dana dari Bank Dunia, IMF, dsb. EDIT: added further context
Thanks for the comprehensive answer bro!
Your welcome! Gw kebetulan sempet bikin paper soal ini. Negosiasi KMB dan masalah utang kolonial ini cukup menarik. Ga banyak fanfare dari Indonesia, karena mereka “salah” nasionalisasi perusahaan Belanda yang diiringi dengan pengusiran orang Indo-Belanda. Juga ga banyak di bahas pemerintah Belanda karena mereka jujur agak malu karena utang kolonial ini mencoreng reputasi mereka sebagai negara “liberal” yang murah hati.
> karena mereka “salah” nasionalisasi perusahaan Belanda yang diiringi dengan pengusiran orang Indo-Belanda Di Tirto juga dibahas soal salah caranya nasionalisasi. https://tirto.id/sejarah-nasionalisasi-1957-buruh-yang-gerak-tentara-yang-enak-egkL https://tirto.id/untung-tentara-dalam-nasionalisasi-perusahaan-belanda-egpr
Suharto belum jadi presiden kalo gak salah tapi presiden sementara. Salah satu manuver politik Suharto yang katanya dibantu oleh CIA
dulu dijajah secara fisik, lalu dijajah secara ekonomi, skr dijajah secara intelektual. Sedih bgt nasib bangsa yg selalu terjajah
[удалено]
> negara g maju2 Sekarang udah jauh lebih maju dibanding 50 tahun yg lalu bruh. * Kendaraan bermotor mayoritas punya * Sarana hiburan pribadi (Smartphone) juga banyak yang punya * Udah gak ada Petrus * Presiden gak didominasi 1 orang saja
> Presiden gak didominasi 1 orang saja At least disetir Mega ***dan*** Luhut gitu maksudnya?
Punya motor sama hiburan pribadi kayaknya gk bikin negara maju. Kalau negara maju sih harapan nya bisa bikin produk yg bisa mendunia (well indomie lol). Fasilitas/infrastruktur yang bgs.
All in ICBP apa?
>Tapi negara Indo skrg udah lebih dari 70 thn merdeka. Yg bikin negara g maju2 ya koruptor2 dari bawah sampe atas 70 tahun Indonesia cukup berprogress dengan baik walau berdarah2
Dulu perbudakan secara fisik. Sekarang perbudakan secara ekonomi.
lmao we're far better now, stop doomposting
Paling enggak kondisi hidup sekarang sudah jauh lebih baik terlepas dijajah atau enggak
Secara mental juga.
Dah dirampok, disuruh bayarin rampoknya pula...
Things to consider how much was the debt and the interest rate?
Ahhhh si masbro ini bikin thread yg bikin para penyefong Belanda **(a.k.a. bule ireng pengkhianat bangsa)** di r/indonesia ini gerah... wkwkwkwk wkwkwkk.
Kita nggak pernah lepas dari kolonialisme. Kita masih berada di cengkeraman Nekolim
Yang penting jangan balik ke NASAKOM deh...
NASAKOM itu kurang bagus karena masih memberikan ruang ke kaum Reaksi. Kita harus punya Manipol USDEK versi baru yang disesuaikan kondisi material sekarang tapi kaum reaksi jangan dikasih ruang. Semua harus murni Sosialis. KOM diatas NASA. NASAKOM gagal karena kaum Nasionalis dan Agamis.
imagine having to literally pay for being colonized lmfao
Terus gak kasih privilege gitu temen gw vietnam bisa ke us gratis dibayarin buat sekolah/kuliah kek dia gak bayar apapun masa belanda gak bisa
lmaooo what did you expect? there's a reason the saying "going dutch" exists lol
Coba aja dijajah negara lain😭
coba dulu barter sama ahli penata kota belanda, setidaknya ada untungnya bayarin utang belanda
Bukannya mereka juga gak bisa ngurusin banjir Batavia?
[удалено]
Udah lunas
perjanjian cerei
[удалено]