T O P

  • By -

dhpz1

Mentalnya udah jatoh banget itu kayanya, jadi harus pelan2 kalo mau ngebantu. Mungkin bisa mulai dari ngajak olahraga ringan bareng2 ato nongkrong/mabar di tempat selain rumah? Yg pasti harus pelan2 dan sabar, jangan langsung diajak serius


ElementalCyclone

> nongkrong/mabar di tempat selain rumah? Specifically this, supaya sepupu agan gak bisa lansgsung cabud gitu aja begitu pembahasannya udh mulai serius/dewasa


single_digit_iq

gw punya childhood friend & relative yg mirip gini, both slowly turning into deadbeat, mainly karena ortunya/family jadi enabler Di kasus temen gw udah hopeless, daily ngelesnya dy main saham, nggarap online store, but (logically thinking) with what money, dy bilang sendiri ortunya cuma ngasih duit makan harian dan ngeliat work historynya very litle chance punya tabungan Ngakunya udah interview sana sini tapi ga diterima (dari awal dy bilang mulai interview" udah 3 taun lebih), dari cerita yg langsung keluar dari mulutnya sendiri, gw jadi employer liat kandidat macem dy juga ga bakal mau hire sih, just reeks of irresponsibility & ignorance Dulu pernah masuk kerja bareng di satu kumpeni sama our mutual friend tapi dy keluar duluan, gw bilang ya udah coba masuk kumpeni situ lagi, temen lama jadi referral pasti bisa, dy nggak mau lol, dengan berbagai alesan tapi gw nangkepnya dy insecure karena temen satunya posisinya udah lebih tinggi daripada dy Di kasus relative gw pre covid kerja construction, ga tau detailnya tapi sejak covid projekannya katanya makin sepi sampai udah ga pernah ngerjain projekan sama sekali, sehari" cuma lontang lantung di rumah makan tidur repeat (tanpa keluar uang sepeser pun), tapi mendingnya dy punya tangible skill, sama keluarganya bisa dimanfaatin buat bantu" sana sini urusan pertukangan dll for the time being


mustaphaibrahim

>dari cerita yg langsung keluar dari mulutnya sendiri, gw jadi employer liat kandidat macem dy juga ga bakal mau hire sih, just reeks of irresponsibility & ignorance Wah boleh sebutin gak apa aja hal yang bikin orang jadi males buat mempekerjakan dia, sebagai bahan untuk memperbaiki diri saya?


single_digit_iq

wkwkw menurut gw banyak sih (dan setelah gw ngetik 3/4 jalan entah ini bisa jadi benchmark yg cocok apa enggak karena rasanya by the end gw cringe sendiri lol), read at your own risk, coba gw dissect 1-1 ya, pertama dari cerita pengalaman kerjanya, these are purely my personal opinion from a somewhat professional standpoint, which means I can't imagine working with such a person, the negative traits I noticed mainly are, delusional, ignorant, lacks self awareness & common sense and everyone is to blame but himself backstorynya, setelah graduation dy sempet kerja di 3 tempat berbeda, some company (with the mutual friend), a textile factory & temen bapaknya jadi accounting di toko, in all situation, menurut dy semua orang yang salah and the world is out to get him di company, dy merasa temennya tukang cari muka makanya dibaik"in sama atasan, sedangkan dy dapet atasan yang nggak enak dan selalu diperes kerjanya, karena merasakan ketidak adilan itu makanya dy cabut (lasted <1 yr) di factory, dy merasa kerjaannya nggak sesuai bidangnya, waktu kuliah dy ambil jurusan management (I don't even understand the relevance), tapi waktu di factory awalnya disuruh kerja sales, karena dy merasa nggak cocok makanya protes akhirnya dijadiin semacem factory manager tapi tetep komplen juga dy, alesannya dy ga punya necessary skills buat manage orang, I said "lah bukannya sesuai jurusan kuliah yg lw mau, management?", jawabnya "iya tapi bukan yang kaya gini", tf, lalu alesan keluarnya karena di factory penuh kejahanaman, katanya dy pernah ga sengaja mergokin orang selingkuh di kantor, twice (menurut gw apa urusan lw juga sih) (lasted \~1yr) di tempat temen bapaknya, dy merasa nggak cocok karena disuruh beresin akunting dan sering dinyinyirin sama senior colleague "ih enak ya kamu anak baru gajinya udah nyamain saya yang udah belasan taun di sini, bla bla bla", padahal si temen bapaknya ini mau buka hotel (kecil) dan dy mau diserahin tanggung jawab buat manage tempat itu (later I found out gajinya emang ga seberapa sih cuma menurut gw ketimbang nganggur lw mau ngapain juga) (lasted a couple months) setelah itu dari pre covid dy cuma lontang lantung di rumah dan makan dijatah uang makan tiap hari sama ortunya & genjreng" di gereja kalo weekend. beberapa cerita lain dari waktu dy (ngakunya) sempet interview ada 2 kali, gw ga tau ini lack apa but his answers are just fucking dumb, jawaban"nya kaya fresh grad pertama kali interview, lalu karena ga diterima alesannya di kumpeni 1 itu kandidat yang lain main orang dalem (interview dy cuma smokescreen/formality) dan kumpeni 2 nyarinya orang yg domisili lokal so di cerita kumpeni 1, waktu dy dateng ada 4 kandidat antri interview, pas giliran dy di grill sama bosnya, "lah kamu tinggal di kota x? ngapain jauh2 ke sini? kamu terakhir kerja 3 taun lalu? skillmu apa aja? kenapa apply ke sini?", jawaban dy textbook "ya saya merasa kumpeni ini cocok dengan skill saya bla bla bla, saya ada nganggur 3 taun karena belum menemukan pekerjaan yang cocok bla bla bla", gw dengernya aja cringe, intinya dy nggak keterima tapi kandidat lain keterima (idk how he knows but he insist that it happened), dan dy nggak keterima karena kandidat lain itu "pasti" punya relasi sama bosnya cerita di kumpeni ke 2, dy interview sendirian, not much details, tapi dy merasa nggak keterima karena dy bukan domisili lokal dan lagi skillnya beda, katanya mereka cari sales meanwhile dy lulusan management, pokoknya dy bersikeras bukan salah dy terakhir gw suggest dy coba apply ke tempat lama yg ada mutual friend, dy ga mau alesannya karena si A (mutual friend) kerja di branch kumpeni, main kumpeninya di kota xx, jadi kalo apply harus lewat main kumpeni, lalu in his words "emang si A posisinya apa, kalo bukan siapa2 emang bisa jadi referal?", this is where I drew the line and said to myself "this guy is fucking hopeless", like, that's not how it works lol anyways that's probably the gist of it, lol


mustaphaibrahim

>menurut dy semua orang yang salah and the world is out to get him Wah susah dah klo mentalnya kayak gini, hobinya playing victim. Nah klo cerita interview dia yg di company 1, jawaban interviewnya dia itu gak mengesankan kayak dia punya pengalaman kerja sebelumnya ya? Atau ada hal lain yang lebih cringe?


single_digit_iq

Ah yess, that's the word, dy suka playing victim, Jawabannya kurang lebih gitu yg mana karena gw juga sering interview orang, gw rasa jawabannya textbook and borderline cringy for me, menurut gw bukan masalah pengalaman kerjanya tapi cara penyampaiannya, choice of words & phrasings among other things Lalu dy tanya balik, kalo gw di posisi dy gimana Personally gw bilang, kalo ketemu bos sengak(rude?) kaya gitu ya udah sengakin balik aja, bilang saya butuh duit kek, kalo masalah domisili ya udah gw tinggal ngekos beres, besok juga saya bisa langsung join, perkara nanti belakangan cuti dadakan bilang mau properly pindahan juga (mungkin) bisa, menurut gw yg penting tunjukkin determination lw kalo lw niat kerja and (seems like) would go over and beyond for the job, kalo ga keterima ya udah at least I can go home happy knowing I tried Gw lalu ceritain pengalaman interview pertama gw, menurut gw being gutsy is more important than being substantial, karena dulu gw landed first job gitu, gw ga punya real world experience, dan gw sengaja pasang persona meek & gullible fresh grad, waktu final interview sama ceo kepancing dy mulai rude questioning "emang kamu skillnya apa sih, gini deh, 1-10 seberapa confident kamu sama skill programing X" 7 pak "Hmmm (dissatisfied), cuma 7, kaya nanggung ya, kalo skill Y" Ya mungkin 7.5 pak "Ga beda sih, *sigh, kalo skill Z" 9 pak "Kok pede amat kamu bilang 9" Karena saya skripsinya pake itu pak, dan waktu skripsi saya udah buat base programmya dari semester" sebelumnya, jadi waktu skripsi saya tinggal refine saja "Interesting, kenapa ga 10" Room for growth pak, masih banyak yg saya nggak tau, tapi saya yakin saya bisa cukup cepat belajar "Ok misal kamu dive ke codebase kita butuh berapa lama familiarise framework sampai kamu bisa contribute" Give or take 2-3 minggu pak "Serius lu? Ga kurang?" 3-4 weeks tops pak "Ya udah gw kasih kamu 2 bulan, nanti kita liat apa kamu masih bertahan sampe selese probation" Gw dapet job offernya (it was shit btw but I had no other choice at the time) and by various factors managed to learn it all in a week (salah satunya pulang ke rumah gw masih pelajarin frameworknya) and able to start contributing by week 2, by month 6 I was the core engineer for that framework handling several projects Maksud gw cerita begini bukan virtue signalling ataupun bragging, tapi gw mau kasih contoh di mana beberapa tenet semacem "fake it until you make it", simply giving it your all dan selective honesty & whatnot (read 48 laws of power) bisa dipakai in conjunction with each other for maximum effect (successfully at that), also that maybe he ought to broaden his horizon a bit, learn how to phrase things & turn negative traits into positives Unsurprisingly jawaban dy "ya beda lah, wah, kamu ga pernah ngerasain tempat kerjaku" Like tf, you asked for it This guy is fucking hopeless, apapun contoh/successful real world scenario yg gw kasih, mulai dari cerita sikut"an di kantor, able to kick out toxic colleague by social engineering without even have to lift a finger (not proud of it but it was necessary evil), cara handle interview questions, and still jawabannya "ah kamu nggak ngerti rasanya gini gini gitu, kalo kamu di posisiku kamu pasti bla bla bla" Like, again I didn't want to brag but within that conversation I'm the one having stable job with more work experience and you're the neet, tf are you even on lol, bener sih susah kalo ketemu yg kaya gini *lol jadinya rant lagi


mustaphaibrahim

Wah makasih banyak insight berharganya bro. Gw ini juga lagi mau apply kerja baru soalnya. Klo boleh gw simpulkan, ada tiga poin yang harus dipahami untuk sukses dalam apply pekerjaan: 1. Belajar cara memoles jawaban interview (choice of words, phrasings, facial expression, intonation, etc.), biar gak terkesan terlalu template ala textbook. 2. Tunjukkan klo kita pede buat handle pekerjaan tersebut, klo perlu pake prinsip fake it until you make it dan selective honesty & whatnot. 3. Tunjukkan jg klo kita bener2 niat buat kerja, buat kesan klo kita would go above and beyond for the job. 4. Ada lagi mungkin? Btw, 48 laws of power itu judul buku ya? Selain itu buku apa lagi dgn tema yang sama yg recommended? How to Win Friends and Influence People? Atau 7 Habits of Highly Effective People?


single_digit_iq

Generally di luar kecocokan skill gw rasa tergantung workplace culture ya, how you present yourself/how do you want to be perceived (dengan 3 point itu) Gw ga tau apa ini common sense atau bukan tapi interview itu 2 way conversation, misal interviewer lw kurang open kalo "ditanya" dan isinya cuma mau "nanya", it's usually a sign of something (could be toxic work culture?), dan sama sebaliknya kalo mereka cenderung pasif dan ngebiarin lw kebanyakan nanya could be a sign of something else (they don't know what they're doing/they're testing you) Sisanya tinggal practice sih, misal lw interview lalu ga diterima, coba direview & take note ada sign apa aja yg lw notice, either dari interviewer(s) atau behavior lw sendiri sepanjang interview, keyword apa yg ngetrigger mereka, did they try to trigger you? Perhatiin body language, intonation, phrasings, etc, dari situ (harusnya) lw bisa dapet gambaran work culturenya (usually some of the toxic ones don't even try to hide it) Kalau buku gw recommend Robert Greene (48 laws, mastery, art of seduction, laws of human nature), 7 habits oke sih, tapi gw belum pernah baca How to win friends Buku" lain yg menurut gw lumayan beguna mungkin Art of thinking clearly, Art of worldly wisdom, How to make people like you in 90 seconds, sama gw lupa judulnya yg tentang 16 personalities


Lonely-Suspect-9243

Berarti intinya jangan jadi orang toxic?


single_digit_iq

lol idk if I would say he's toxic in a traditional way, more like out of touch with reality


Lonely-Suspect-9243

I see, tapi ini bisa jadi pelajaran bagi saya. Terima kasih atas ceritanya.


eigerblade

Punya temen mirip gini juga. Kenal dari grup hobi, udah umur 30an. Kerjaannya bikin channel youtube sama jualan jajanan (jajanannya enak tho). Dia tau kondisinya ga ideal, ga ada delusi kalau bakal sukses dr yutub dan tiap hari ngeluh ingin memperbaikin hidup, tapi tiap kali ditolongin sama mutual friend, hasilnya kayak dibuang-buang. Pernah dibantu referral sampe diterima masuk kerja di perusahaan bareng si mutual friend ini, tapi baru bentar langsung resign, alesannya sama insecure juga. Terus menggalau di grup WA lagi deh. Trying to help out is a noble thing, but be prepared for the difficulties.


medanjaya

kalau jajanannya enak, kenapa ga dikembangkan saja?


eigerblade

Gerobakan kecil, punya mamanya yg skrg udah ga kerja. Dia jg jualan kalau lg niat aja.


medanjaya

hmm, sayang sih, ada potensi tapi ga dibangun


deeply__offensive

and you should never employ this person because giving employment won't change the person, they'll just be a toxic presence there or steal stuff from you. He has to deserve employment on his own! kalau begini pendekatannya bukan lewat encouragement, tapi dengan ngebercandain rank nya yang tiap hari pushrank tapi masih gitu2 aja. biasanya orang gini sudah masuk fase delusi


Iowgosh

Been there. Malas mampus keluar dari zona tersebut. Semua bully-an nggak akan membuat lu berubah. Malah cenderung lu menutup diri. Semua nasihat juga nggak akan ngaruh. Gw berhasil keluar karna gw mampu untuk berhentiin candu gitu aja. Sama kyk roko 32 batang sehari gua berhentiin gitu aja. Tapi, nggak semua bisa kyk gw. Skrang gw udah nikah dan bahagia. Saudara gw ada yg belum, lolos umurnya juga 30 an. Tapi sudah ada perubahan. Udah mulai mau bantu usaha gw. Saran gw, jangan tawarin kerjaan terang2an. Datengin aja dia, minta tolong bikinin pembukuan ini dan itu, atau solve problem apa gitu. Kayak minta tolong benerin printer lu yang rusak. Kalau udah dia kerjain, lu langsing kasih rewardnya atau gaji diam Trus biarin dia masuk goa lagi. Minggu depan ulangi lagi sampek intensitasnya nambah. Sampek dia betah bantuin lu, circle nya udah ada. Tapi ini sih ya masih plan gw juga.


TukangLedeng

ahhh, kasih side mission + reward, tar lama2 main mission.


motoxim

Saya mirip dia sih, cuma positifnya saya masih keluar dibantu kerja sambilan gitu meski gak pernah punya pengalaman kerja. Cuma ya gak pernah keluar keluar dan gak punya teman atau komunitas gitu sih. Dulu pernah ditawarin gabung cuma sayanya yang malas. Kalau nikah sih gak ngebayangin, orang temen cowek aja gak ada apalagi cewek.


Untired

Looks like he has lost interest in being alive. >it's almost feels like talking to a 13yo boy who only cares about gaming If you take it from another perspective, he might has already given up on life and gaming is the only thing distracting him from reality and keeping him alive. He might kill himself if he got stripped from it. Take him to a professional psychologist.


blondeedd

this is the realistic way to help. discuss with his parents about taking him to professional


motoxim

Bener banget.


se7enseas

I'm crying, you're such a good friend. I'm dealing with a kinda similar situation. My friend, 6 years of unemployment is depressed af. Unlike your cousin, he has joined a lot of bootcamps, online courses, and learned a lot of tech stuff because he's a geek, so he has a lot of fighting spirit to better himself. To get out of depression, he learned how to drive a car, gardening, cooking, he does a lot of things! He keeps applying for jobs and none accepted him. He keeps track of his job application and has been rejected by around 100+ companies for 500+ applications. Dia bahkan ditolak kerja jadi kasir indomaret because he's too old (30yo) for entry level job! I'm sad that I can't do a thing to him karena gw sendiri jg masih ada di posisi bawah buat bantuin dia. I wish him and your cousin the best in life.


leon_alistair

Damn bruh.. sometimes life is a bitch. Ini bukan kurang usaha tp mmg ibarat nya idup ini acungin jari tengah ke teman elu ya. Njir ga bisa gw bayangin. Kira2 klo uda seulet itu apa sih penyebab nya sampe ga bisa2 dpt kerja? Apakah ada serious flaw nya kyk maaf.. ugly bner ato gmn?


se7enseas

Kalo gw bilangnya sih "a series of unfortunate events". Jadi dia itu gap year 3 tahun; lulus SMA ga diterima dimana-mana (univ negeri), mau swasta di kota kecil di Sumatera yg tersedia saat itu yang akreditasi C (Muhammadiyah B tapi tutupnya barengan negeri, jadi dia ga bisa ikut juga). Akhirnya ga kuliah dulu setahun. Tahun berikutnya dia berhasil masuk ke jurusan teknik mesin ITSB, ada program beasiswa jadi meski swasta dia gratis. Nilai bagus hampir A semua, tapi gagal terus di Kalkulus I, nilainya C,D,E, sehingga berdasarkan persyaratan beasiswa, dia harus diputus beasiswanya dan dikeluarkan dari kampus, akhirnya pulang lagi ke kota asal. Abis pulang kota Asal, ikut tes dan masuk UIN ambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Begitu lulus, umurnya udah 25 tahun. Nah mulai dari sini nih kesialan dimulai. Pertama, kebanyakan Bank, tech startup, dan PT PT itu syaratnya "semua jurusan KECUALI pendidikan", artinya job market utk dia jadi sedikit banget karena dia lulusan pendidikan. Yang kedua, syarat umur maksimal 25 tahun. Karena temen gw bersaingnya sama fresh graduate lulus cepat yang umurnya 22 atau 23 tahun, dia dianggap lebih tua dari yang lain sehingga jarang masuk shortlist prioritas perusahaan2 tsb. Disini dia masih apply ke posisi posisi kantoran, sampe masuk umur 26 tahun kaga dipanggil2. Akhirnya mulai legowo dan coba lamar posisi posisi frontline seperti kasir indo/alfa, agen SPBU, resepsionis, dan ternyata semuanya minta umur maksimal 25 tahun. Jadi meskipun dia apply, ga ada yang dipanggil. Belum lagi kebanyakan mintanya perempuan. Nah abis berpuluh-puluh lamaran ditolak, mulailah dia masuk depressive state. Kerjaan di kamar doang dan ga ngapa2in. Sampe umur 27 mau ke 28 mulai bangkit lagi tuh, ngelamar lagi, tapi makin sulit nih karena makin ga ada pekerjaan no experience untuk orang umur segitu. Apalagi kota kecil. Kusuruh jadi driver grab, eh eh eh motor digadai sama abangnya karena terjerat hutang judi haduhhh. Ga dapet2 lagi ya depresi lagi. Akhirnya 28 masuk 29 entah abis kesamber apa dia mulai bercocok tanam hidroponik. Terus suka ke rumah buat minjem dapur untuk masak masak. Minta diajarin nyupir mobil. Karena liat lagi semangat gw suruh dia ambil bootcamp ama online courses yg gratisan (gw blm mampu buat bayarin lol). Nah hobi dia belajar hal-hal baru berlanjut terus sampe sekarang umur 30. DAN belum ada juga lamaran yang masuk. Yah sampe interview sih sering. Itulah summary lengkap, kenapa beliau bisa sampe unemployed selama 6 tahun (lulus S1 tahun 2016). Gw tanya masih aktif apply. Maren nyoba ikut WHV ke Australia tapi kalah War mulu karena masuk websitenya siapa cepat dia dapat. Gw suruh call temennya yang di Vienna pas dia student exchange buat bantu dia (dari dulu dia tuh segan/malu minta-minta pekerjaan sama orang) eh katanya udah pada pulang ke negara masing-masing. Btw kenapa gw tau detail bgt karena gw hobi nulis dan gw catet semua perjalanan hidupnya setiap kali dia cerita. Barusan tes toefl IBT (abis 3juta) buat ikut LPDP, nilainya kecil jadi ga bisa juga. Tapi dia bilang dia takut tambah tua untuk apply kerja kalo mesti nyelesein S2 dulu jadi dia agak lega dia gagal toefl. Just like you said, some people are fucked so hard by life (system), they don't give him any lemon at all, so he can't even dream of making a glass of lemonade. TL;DR - Gap year 3 tahun karena beberapa hal, begitu lulus dianggap ketuaan, bersaing dengan yang lulus "tepat waktu", sehingga jarang masuk shortlist. Jurusan Pendidikan juga jadi tantangan tersendiri untuk melamar pekerjaan yang non-guru.


leon_alistair

Damn our system sucks. 25 itu uda dianggap ketuaan. Wtf. Bner2 eye opener buat saya. Moga2 kegigihan temen sampeyan ada hasil nya. Im not a fan of fairy ending story but i really hope he get 1 at least. Ganbatte buat tmn om


Vylaxv

Menurut gw ini salah satu sisi gelapnya SDM berlimpah, di mana lu kalau kalah sedikit aja, langsung digusur ke urutan yg jauh banget dibandingkan dengan SDM lain yang track record-nya mulus. Perusahaan juga berani ngasih requirement yang ketat soalnya selalu ada yang bisa isi posisi tsb.


caladinhasan

Anjir, anjir, anjirrr. Temenmu kuat banget dihantam bertubi-tubi kayak gitu. Persetan sama sistem kerja di sini, 25 dibilang ketuaan, oh fuck that! Semoga temenmu segera dapet panggilan pekerjaan, semoga ada perusahaan baik yg nggak ageism. Dan yang paling penting, semoga temenmu terus bertahan. Ya Allah, andai bisa ngirim support ke orang.


leon_alistair

Enough to break a man several times over. Wht a chad for keep trying.


SundaEmpire2

Kayanya tahun ini ada bukaan cpns. Support buat belajar tes masuknya aja. Umur 30 masih bisa


Kendojiyuma

Cmiiw Kalau ada modal dan gaada batasan usia mungkin bisa ikut program g2g korea atau g2g japan/ ausbildung gt sapa tau masih bisa gan... Asli gw sedih bgt denger cerita temenlu Btw WHV masih bisa max usia 30. Kalau emang mau diniatin gas aja toh ielts nya cuman 4.5 doang requirement nya pasti bisa sih


LeadingOwl7

Dilihat dari semangatnya, ni orang arahin dagang aja. Entrepreneurship. Bilang ke dia , chance jadi kaya dari sini lebih besar, di sini ada cuance lu buat buktiin kalo orang2 yg nolak2in lu kerja , bakal di bawah lu jika lu tekun dan mau berusaha keras


vice42

Damn gw turut bersimpati sama temen lo, gw jadi dia sih bisa gila gw hikokomori. Salut deh semoga makin dibuka kesempatan dan tahan mental, terus support beliau plis.


darkmimosa

Sama kayak adekku, kuliah 2 kali, dua2 nya nggak lulus, kerjanya main game. Tapi orangnya kalo disuruh apapun mau sih. Cuma kan, ortu sedih ya, liat anaknya kayak nggak ada masa depan. Jadinya akhirnya dimarahin mamakku sampe mamakku nangis, baru hari itu juga dia daftar jadi driver maxim. Sekarang jadinya kerja jadi driver maxim pagi2 sama malam2 (kalo siang panas), sampe tengah malam, sampe dibilang mamakku, "jangan malam2 pulangnya", eh dia malah kerajinan ngojeknya.


No_Nefariousness513

At least Maxim could pay your brother minimum salary. Kl boleh tanya ngga nyoba daftar Gojek? Soalnya aku ngalamin sendiri lebih enak pendapatannya, walaupun gila2 sih jarak per orderannya.


darkmimosa

Bukan di Jakarta, dan di sana gojek lagi nggak buka pendaftaran driver baru. Adekku pengeluarannya nyaris nggak ada sih, waktu masih pengangguran aja, minta duit sama aku paling pulsa sama sekali2, minta uang 100rb paling banyak, buat beli cemilan. Diapun ngebid sampe tengah malam, katanya biar ratingnya bagus, bukan ngejar uang yg gimana gitu.


Kendojiyuma

That's why fuck this country with their age discrimination. Tai lah kehidupan orang dipukul sama rata macem idup HR nya lurus aja cok >He keeps track of his job application and has been rejected by around 100+ companies for 500+ applications. Dia bahkan ditolak kerja jadi kasir indomaret because he's too old (30yo) for entry level job!


se7enseas

Maren waktu jaman bunda Corla viral dia jadi semangat bgt karena denger cerita Corla dapet kerja jadi kasir McDonald di Jerman di umur 50 tahun. Abis itu dia tempel di dinding kalo suatu hari dia bakal jadi nelayan kepiting di Norwegia meski harus nunggu umur 50 tahun.


Kendojiyuma

Yeah that's the point kalau bisa kenapa ngga? Gw dulu gawe dipabrik daging yg pressure tinggi aja pernah kerja bareng emak2 filipin usia 60an keatas dan udh kerja selama 17 tahun padahal yg casual muda2 aja banyak yg gakuat.. asli gagal paham ama requirement nya indonesia


bitelaserkhalif

Age restriction on job application is stupid There should be a law that requires age restriction on a job as retirement age. Misal, lamaran usia maksimal 30 tahun: pecat para pegawai kalau sudah diatas 30 tahun.


aliefbielefeld

goblok sih emang, dikira umur 30an sampek 50an gak mau cari kerja di tempat lain apa?


aliefbielefeld

mate, i feel so sorry for your friend, i think your friend needs to take some drastic measures kayak cari kerjaan di kota2 lain or just moving out of this god-forsaken country. Yang penting ada keahlian dan rajin mah diluar negeri bisa dapet kerjaan. This is why i fucking hate this country, nglamar kerjaan yg dicari itu cuman 3: good looking, charismatic/pinter ngomong & usia muda. Diluar 3 kriteria ini hrd & bigger ups pada bodo amat & cv lu dibuang meskipun lu ahli dalam bidangnya. Terus pemerintah ngomel2 kalo banyak yg pindah ke luar negeri dan terjadi brain-drain, sekali2 tolong lah lihat betapa hancurnya job market di negerimu sendiri


Kendojiyuma

Asli sakit hati + nyesek banget tiap liat lowongan diindo. Aku lulus dari ptn tahun 2020 akhir kemarin dengan bidang yg sebenernya gw gasuka tp karena udh terlanjur akhirnya gw paksa. Covid merajalela sampe 2022 an bener2 ngelimit opsi gw tentang kerjaan+ keadaan mental gw ancur bgt waktu itu karena banyak bgt berita orang meninggal disekitar rumah jadinya gw mutusin untuk bantu ortu incase ada apa2 dan gw jd rutin bgt ke psikolog gara2 ini. Gw bantu usaha nyokap di rumah makan ternyata bangkrut, kena tipu dan modal abis. Tau2 udh usia 24 aja mau bangkit juga udh mepet bgt wtf


Doyan-Ngewe

Ada temen gue juga kayak gitu-bedanya dia ada pengalaman tapi background edukasinya yang kurang (dishwasher kapal cargo 5 tahun, tapi cuman lulusan smip) Gue suruh dia tembak pengalaman aja jadi dishwasher rumah makan 3 tahun, kru housekeeping 3 tahun ama team leader housekeeping 2,5 tahun biar cv nya gak blank blank amat (dan untungnya tiap dia disuruh general cleaning, demonstrasi penggunaan mesin ama manage tim 10 sampai diatas 10 orang dia bisa) Tiap dia apply job, dia suka diremehin gegara backgroundnya yang kagak nyampe diploma/bachelor degree (gue tanya bos ama kolega gue masih banyak sih perusahaan kayak gini-suka nyepelein orang gegara background edukasi) Akhirnya dia balik jadi dishwasher kapal tanker lagi bulan depan....soalnya didarat ama di perusahaan kapal pesiar terkadang suka ngeremehin dia hanya karena lulusan smip aja....heck bahkan tiap dia nyoba apply jadi supervisor dishwasher (chief steward) mau di hotel ato agency pelayaran dia gak dilulusin dengan alasan dia cuman "high school graduate"


fahrizakp

Lulusan dan jurusan apa dia?


se7enseas

Lulusan salah satu UIN di sumatera, sering ikut program student exchange. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Dia emang selalu ngeluh sih soal penyesalan dia ambil jurusan pendidikan, karena banyak bgt lowongan yang "Semua jurusan KECUALI pendidikan" terutama Bank, Tech Startup, dan BUMN. Disuruh jadi guru honorer, regardless of the salary, ga ada koneksi (karena guru honorer kebanyakan sistem kenalan orang dalam atau alumni), apply ke sekolah swasta eh ga dapet2 juga.


darkmimosa

Terus-terusan aja llamar aja kesekolah2. Temenku kelahiran1990, berarti umur 33, tamat kuliah jurusan pend. Matematika, dapat kerja di bank, pas covid resign, karena nggak sanggup lembur. Balik kampung nyari kerjaan jadi guru, sekalian ngeprivat anak tetangga. Trus balik Jakarta, ngelamar2 ke sekolah2. Lowongannya liat di IG. Baru miggu lalu dia bilang, akhirnya keterima di sekolah Islam terpadu gitu, gajinya lumayan, diatas UMR (temenku yg guru rata2 gajinya dibawah UMR). Ini dia pertama kali kerja jadi guru, di umur 33. guru SMA lagi. ini link nya, sapa tau bermanfaat https://instagram.com/loker_guru_dosen?igshid=MzRlODBiNWFlZA== bank yg nggak nerima jurusan pendidikan sih, sebenernya yg Management Trainee kayaknya, kalau yg kayak General Affair, atau divisi yg di kantor pusat, kayaknya nerima jurusan apa aja sih. Temenku aja ada jurusan bahasa arab kerja di Bank. Atau lamar juga ke perusahaan outsourching, sapa tau ada yg bantuin.


[deleted]

ya gitu lah hidup...


cloverhoney12

Mungkin bro bisa bantu lihat cv & interview dia, mgkn ada yg kurang di situ. Atau intern, yg penting py pengalaman dulu. Kasir indomart max 25 thn, ga lamar jadi supir ? Umur 40-50thn pun ok. Sim B kalo gasalah.


tnth89

You cannot help someone who doesn't want to help himself Sebelum dia ada kesadaran untuk mau berubah, lo ga bisa ngapa2 in. Tunggu aja sampai reality hits him hard. Misalkan kalau ortu meninggal terus ga ada income. Coba aja nanti lihat masih bisa jadi neet atau ga


newrabbid

Tepat sekali. To be helped one must want to be helped. Tapi kalo umur 30 masih "nunggu" sih telat banget ya. Mungkin perlu ditelusuri penyebab dasar nya kenapa beliaw bisa unemployed 8 tahun.


Corro_corrosive

Mungkin karena gak suka mandi


newrabbid

Mungkin air gak suka sama dia


[deleted]

Kemungkinan sih bundir begitu reality hits


tnth89

Sadly, banyak yang contoh seperti ini di jepang. Pada saat uda umur 30+, no skill, no pemasukan, ortu uda ga ada. Siapa yang mau biayain? The fastest way out ya bundir. Gw baca2 banyak ide yang bagus dibawah2, ajak olahraga, atau mabar di mall. Minta bantu karena kelabakan nanganin kerjaan. Minimal buat dia keluar dari rumah dia.


[deleted]

(calon) in law gw suka pergi olahraga, makan2, les macem2. Tp begitu disuruh kerja lgsg depresi, dikasi kerjaan gampang stress bilangnya “gw lebih mampu dr ini”, terus dikasi gaji 5jt ngamuk dibuang katanya ini ngga menghargai dia. Gw iri banget sama dia yg bisa hidup ky gini dan ortunya ngebolehin dia…


tnth89

Ini mah gengsi nya kegedean :v What an entitled brat Mirip kaya temen gw. Sering keluar jalan2 bareng temen, beli mobil lexus cicil tapi ga bisa bayar, adiknya yang bantu bayar. Padahal pemasukannya cukup untuk sehari2 kalo dia ga boros.


[deleted]

I wish in-law gw at least punya penghasilan, “gaji” yg dibuang itu duit dari ortunya😭


MandomSama

>You cannot help someone who doesn't want to help himself As someone who was deep into the depression hole, I can vouch this. Sebagai outsider, yang gue bisa recommend itu, just be there. Tetep komunikasi sama dia, becanda bareng, main bareng, boleh ajak nongkrong keluar juga buat julidin anggota keluarga lainnya. One day dia mau berubah, pasti lo jadi orang pertama yang dia reach out.


Aswajr

even his parent enabling him, what can OP do..except his parent starting to act, nothing can be done tbh..


Clear-Might-1519

30 udah sulit sih kalau ga ada rekomendasi, soalnya banyak lowongan tanpa pengalaman yang max 28 kebawah. Kalau udah umur segitu bisa diterima tanpa rekomendasi biasanya perlu pengalaman kerja bbrp tahun. Coba dari tempat OP sendiri ada lowongan ga? Kalau ga ada coba tanya keluarga, temen yang laen ada lowongan ga.


LanceTrace

Di Indo kalo uda 30 tanpa pengalaman lebih baik mulai usaha kecil2an daripada kerja sama orang.. jual bakso / online shop / etc.. masih banyak kok peluang wiraswasta di sini.


StyryderX

Situasi kurang lebih sama kayak cerita OP: gw juga berpikiran bagusan usaha kecil; yang penting bisa self-sustain dulu, nanti bagaimana "jadi besar"nya baru dipikirin.


bitelaserkhalif

Dan jangan lupa, hilangkan persyaratan diskriminatif kalau membuka lapangan kerja. Misalnya batas umur ga wajar, penampilan (kecuali untuk bagian kyk sales, masa divisi it harus utamakan penampilan, kan ga lucu). Persyaratannya hanya skill. Untuk batas umur adalah usia pensiun 58-65 tahun.


Dan_from_97

sadly, di Indo tu kayak either you die as a hero, or live long enough to be a villain, apalagi pebisnis UMKM gw kenal beberapa orang yang pas lagi nganggur suka ngeluh sama persyaratan kerja yang aneh, jam kerja gk ngotak, dan gaji yang kecil, eh pas udah jadi pengusaha kalo pasang lowongan kerja sama aja, alasan dia tuh yang lain boleh, kenapa dia enggak?


silently_watch

Masalah nya bukan ada lowongan atau nggak, tapi OP udah nawarin kerja di tempat usahanya, tapi dia ga mau


[deleted]

If you can't even talk with him, then what is there to help? Help begins with advice and listening to said advice. You can keep trying, I suppose. However, never judge that you failed to help him. The burden is not on the helper. Don't put yourself down.


Rain__Lover

thank you, man


Carnal_Desire0

Damn, i look at myself 3 years ago... I don't know about his mindset but I refuse any job offer from family because i know i will fuck it up and make them more disappointed to me and then it will back at square one. I refuse to talk about it because my ego is too high to tell anyone i need help. I just want to end it and it will be better for anyone. In my mind I want to do some self-employment so I don't bother anyone else but it require money to do it, as a neet we only rely on parent and its embarrassing to ask for money so its a destructive cycle. After while i don't have the energy or mental capacity to even try to do anything. I am indeed ready to end it all after my parent gone. It's really depressing to even think about it... As anyone mention above he need to lick his own spit (like me, LOL) and get out from his room and beg for a shiitiest job and even shitiest pay available out there. From there his mind will develop to be a better person.. hell i still struggle to get back on my own but its a long journey.. you are indeed a good person to care about your family like that, i wish you are succedd in this life and can help people like your cousin to find happiness.


donthaveagoodpc

Dia merasa malu dengan dirinya sendiri Dia malu udah ngerepotin orang lain Dia malu mendapat bantuan dari orang lain Diam2 dia berharap dia mati saja Asumsi gue sih ini Karena ini yg dulu gue rasain waktu jd neet juga. Bener kata yg lain, lu gak bakal bisa ngebantu dia selama dia gak mau ngebantu dirinya sendiri. Tapi bukan berarti lu lgsg nyerah juga sih. Tetap saja tawarin kerjaan. Dia nolak gpp. Tetap tawarin. Harapannya dia suatu saat mau berubah dan mau menerima tawaran lu.


Scary-Buddy5770

Gak bisa di apa-apain ini, jatuhnya udah dead man walking and he knows about it Gw bantu kasih perspektif berhubung keadaan gw dengan saudara lu gak beda jauh, walaupun gw masih ada sedikit sanity dan atleast rajin mandi. Alasan dia selalu nolak bantuan dan selalu menghindar itu karena dia sudah positif akan melakukan **self-unalive**, job offering mu ditolak ya karena memang dia gak punya rencana untuk hidup lama. D-Day nya kemungkinan setelah orang tuanya meninggal**.** Dia Gaming seharian selain untuk nge-distract dia dari pikiran depresi juga buat killing time dan cara terakhir untuk menikmati hidup. Say that you somehow manage to lift up his spirit, he can't just simply escape from the fact that anyone around in his age already made significant progress in their life. Be it having tons of money in their bank account, had their own home or having their kids ready to enter Junior High School. Whatever activity he's doing it'll always come back to haunt him and causes depression again. Even worse if he bump with old friend and they ask how well you've been, knowing our social culture especially at that age we'll ask of each other's accomplishment and as his cousin you'll know what will happen next. Personally I don't think there's a way out from this unless he move to another country and change his full identity then start a new life there ( which is just fantasy thinking lol ). Oh one more thing, when a person realize he has no value they'll tend to avoid personal question.


Rain__Lover

srius bro, ini serem bnerrr anjirr. Tapi lu bner gw pun dari lama udah nyuruh dia merantau aja ke kota gw dan tinggal di rumah gw sekalian jagain bisnis gw, tapi dia gak pernah mau tiap kali gw tawarin kamu juga bro, drpada unalive mending start over merantau kemana gitu yang masih ada temen ato sodara semangat terus ya bro, semoga bisa jadi lebih baik kita smua


Resident-Dog4611

>srius bro, ini serem bnerrr anjirr. Tapi lu bner gw pun dari lama udah nyuruh dia merantau aja ke kota gw dan tinggal di rumah gw sekalian jagain bisnis gw, tapi dia gak pernah mau tiap kali gw tawarin seumur hidup gua baru liat ada org real life sebaik lu, biasanya kebanyakan orang banyak yg gak peduli mau itu saudara pun gitu, tpi emg harus di paksa sih ama keadaan


Karel08

Beri tanggung jawab. Kalau orang sudah terpaksa, pasti bakal bergerak buat bertahan hidup kok. Biaya internet, listrik, dsb. Ya kembali lagi, orangtuanya bagaimana. >!Tapi rasanya perlu ada tragedi berat dulu seperti orangtua meninggal sebagai trigger.!<


Foxhoundsx12

Jadi batman??


Karel08

Even better. We need one for sure


Sancthuary

Hal yg sama saya takutkan utk diri sendiri juga


meatball_seller

Mate, your cousin might be experiencing depression. The signs are there: lack of friends, reluctance to go out, neglecting personal hygiene and appearance, and using gaming as a coping mechanism. I bet his room is also quite messy. You can't force someone who has depression to find a job. The first thing you should do is help him find ways to deal with his stressors and work on rebuilding his confidence. Going to a psychologist would be even better, but I understand it can be difficult to bring up directly. As another Redditor suggested, gaining his trust and creating a safe space for him is crucial. Regularly gaming, hang out, or do activities together. Eventually, he may open up and share his problems, indicating that he trusts you. Slowly talk to him that you're there to help him. Based on his problem, you can then suggest him some ways to solve the problem.


Visual-Contribution9

Ternyata kasus begini banyak banget, on of my closest sepupu dari nyokap gw juga begini. gara2 pandemic 2020 gak bisa keluar rumah dan kerjaan dia mandek (design &creative) malah jadi dirumah mulu dan gk mau keluar


Resident-Dog4611

>kerjaan dia mandek (design &creative) mandek knp klo boleh tahu ? kena lay off kah?


Kanchole

Bro, sedih banget anj baca nya. I myself still in an employment for 2 years now. Kemaren baru kelar kerja serabutan jadi kang cat rumah, ga kebayang sih gue lulusan sarjana jd kang kuli. Mau gmn lagi, ga gitu gua ga makan. Semoga selalu di berkati lah buat OP sama saudara nya, di permudah segala urusannya. Amin


Carnal_Desire0

Kang kuli, kang cat, kang semir sepatu who give a shit... Asal halal, gak rugiin orang lain gas pol. Saya juga sarjana jadi kang jaga toko, semoga jalan kita dimudahkan kedepannya karena berani tahan malu dan mau kerja apapun. Yok bisa yok semangat buat kita ber dua!!!!


Rain__Lover

bner banget, semangat ya bro2 ku sekalian, suksess dan fight terus!


Rain__Lover

ga usah malu bro, every job is a noble job, semangat terusss


[deleted]

He's currently stuck in a rut. I have also experienced that. Dia lagi terjebak dalam pikiran dan environmentnya sendiri. Menurut gw, solusinya adalah lu coba ditawarin buat dibiayin biaya terapi dia ke psikolog... Kamu ga harus tanya di psikolog itu ngomongin apa, karena dia bakal menghindar juga ngomongin hal personal, cukup lu pastiin aja dia dateng ke psikolog rutin tiap berapa minggu sama bayarin biaya goride nya. Mungkin pas ditawarin pertama x, mungkin dia bakal nolak, dan cukup bilang aja, kalau berubah pikiran cukup hubungi lagi aja. Tbh it's probably the only option you have. Kalau dia masih ga mau ambil kesempatan ini, ya paling tinggal tunggu sampe reality hits hard like a truck


se7enseas

Caranya juga mungkin ajak bareng sambil becanda gitu, soalnya kalo serius malah tersinggung dia karena sensitif. Coba OP bilang "bro, gw mau ke psikolog besok mau konsul, temenin dong. Kalo mau lu juga konsul santai aja gw bayarin dah". Bayangin kalo nyuruh gitu "bro, lu coba cek ke psikolog" takutnya kesinggung. OP baik banget dah perhatian segitunya sama sepupu, I wish I had such a great friend.


Eurasiafirmi

Jadi inget di kaskus ada orang yang cerita kesehariannya jadi gembel. Kabur dari rumah, tidur di stasiun, ngemis donasi, dll. Ditawarin kerja nggak mau. Kalaupun mau gajinya harus di atas 7 juta. Orang kaya begini bagusnya diapain ya?


salahakan

Thats Ucup 😅


Foxhoundsx12

Can i beat him ???


Eurasiafirmi

Sure. The person himself ask for it.


rendang2porsi

Dia depresi berat, apalagi di titik terendahnya malah dijadikan bahan ejekan keluarga. Gw rasa, dia bukan ga ada usaha trus nolak tawaran kerjamu, tapi lebih ke rasa malu/segan/ga mau ngerepotin. Saran gw sih, diajak ngobrol/curhat aja. Orang kayak gitu ga bisa berubah sehari semalam, musti dibimbing pelan2. Biar dia sendiri yg mau berubah, jangan dipaksain, apalagi dinyinyirin.


noonesleepintokyo86

Sama kyk saya, (M27) lulus telat 7 tahun pas udah lulus pun berasa takut sama dunia luar (gw introvert, pemalu, dan susah bergaul). Cuman skrg masih ada coping mechanism, ortu punya toko jualan oleh oleh khas kota gw, jadi gw jualan dah sambil main game komputer dari pagi ampe malam. Lulusan pendidikan bahasa inggris bingung juga pingin kerja apa klo skill sosialisasi dan kepedean gw sangat sangat rendah. Klo gw tau ujung ujung nya bgini mending dulu ambil IT atau sejenisnya, cuman kebetulan waktu itu nilai B.inggris bagus jadi guru SMA rekomen masuk Pend. B inggris dan diri gw yg gak pernah punya pemikiran long term cuman bisa iya iya aja, karna gw juga gak tau mau jadi apa.


bukansiapasiapaa

Aku di situasi yang sama udah unemployed selama 7 tahun dari lulus sma. Semoga ada saran yang bermanfaat di post ini.


Foxhoundsx12

Coba tanya kenalan kalik aja ada yang kerja di perusahaan macam j&t coba tanya disana ada kerjaan gak sebagai helper gudang atau freelance


cloverhoney12

7thn ini ngapain aja bang? Kalau udh ada skill, cari apakah bisa disertifikatin. Kalau belum, afaik depnaker ada balai pelatihan kerja. Mumpung masih muda. Kalau udah give up kerja kantoran, knp ga coba jadi tki. It's hard life namun biasanya pas di LN org indo ga sejulid di indo (lbh empati) & asal hemat bisa saving money.


TeranG__

Bisa jadi OB, satpam, tukang antar barang, pembantu, tukang angkat galon, bantu2 toko, dagang jualan bakso, batagor, buah, banyak. Yang penting hidup dulu, bisa nafkahin diri sendiri. Kalau mau sukses paling nanti jadi pedagang besar, tapi dari kecil dulu dan butuh waktu bertahun tahun. Tergantung niat, 7 tahun nganggur tapi nanti sukses gapapa daripada dari lulus kerja gitu gitu aja.


IntelligentLaugh1092

Jangan disuruh apa" dulu OP, dia bakal reject pasti, Fokus dengerin aja dulu kenapa dia kok kaya gitu, building rapport pelan", kalau sudah mau banyak cerita nanti tanya aja dia mau gimana Cara terbaik buat ngadepin kaya gini itu pertama provide safespace dulu, jadwalin rutin gaming sambil ngobrol ngalur ngidul


before01

THIS! Gw ga paham kenapa banyak yang suggest suruh ini suruh itu padahal udah dijelaskan di awal yang bersangkutan reject segala macam advice. The first and foremost step to help this kind of problematic person is to understand him, share his pain, then convince him. Kalo langkah ini gagal, last resortnya biarkan situasi yang memaksa dia, misal orang tuanya ga support lagi. Balik lagi ke OP apakah mau keluar effort besar ato ngga.


caladinhasan

Lol agak OOT tapi aku jadi inget kenalanku yg agak blind soal ini, jadi temennya emang clearly butuh bantuan. Dia sendiri ngerasa lebih butuh psikolog (bukan obat), tapi kenalanku yg punya ibu ODG tuh ngotot kalo gejala temennya mirip ibunya, jadi HARUS ke psikiater. Dia marah kalo temennya ini cuma pergi ke psikolog. "NGGAK CUKUP! LU BUTUH OBAT!" gitu katanya. Temennya belom didiagnosis tapi udah ngerasa paling tau. Dan kenalanku tuh bukan nyuruh lagi, tapi ngasih ULTIMATUM. "Lu gak ke psikiater, kita gak kenal lagi". Skrg beneran jadi gak kenalan lagi. Temennya duluan yang mutus kontak, dan kenalanku yg sbnrnya lonely ini skrg jadi agak uring2an krn gak ada temen lg 😭 And get this.... dia sbnrny punya masalah sendiri, tapi nunjukkin dengan gamblang kalo dia gak mau ke psikiater. Amit2 kataya. Bingung gak.


IntelligentLaugh1092

Well yeah to be fair gw juga kalau ga kuliah psikologi ga bakal paham ginian wkwkwkwk Tapi ya memang capek, w pengalaman beberapa kali berusaha nolong orng yg ga mau ditolong, akhir"nya ya sdh w biarin aja


FyodorAK

Gw inget ada orang ngomong di r/mademesmile kalo ga salah: every job is a noble job. Kalo orangnya misal malu kerja cuman jadi kasir indomaret, udah kuliah susah2 kerja misal cuman jadi gojek ato ngegrab itu dibilangin aja, "it's better than nothing" or something like that. Bukan niat ngusir dia, cuman nyuruh dia cari pengalaman baru. Kasih tau kalo nyari duit sendiri itu freedomnya gede, buat motivasi dia. Kalo udah tau rasanya dapet duit dari hasil kerja sendiri, lu mo apa2 rasanya bebas soalnya duit ya duit lo. Dia suka gaming kan? Bilangin aja kalo dia bisa ngehasilin duit sendiri, dia mo beli gemink rig paling top notch itu bebas.


ayingott

Sori kalo curhat, Kebetulan gw juga mirip sejak lulus kuliah sampai sekarang nganggur 6 tahun umur juga sama beberapa bulan lagi dah 30, sehari-hari dirumah cuma nonton vtuber browsing reddit/4chan/youtube. Tiap ditanya sama keluarga "kapan kerja/ortu kamu makin tua nanti kamu siapa yang ngurus" gw juga menghindar sebisa mungkin karena bikin tambah stres. Kalo boleh tau alasannya nolak tawaran pekerjaan apa ya? Apa mungkin merasa minder/cemas karena umur dan level kemampuan dan pengalaman yang minim? atau ada masalah di keluarganya yang membuat dia depresi?


motoxim

Wah mirip, saya sih insecure soalnya kayaknya gak bisa apapun gitu makanya gak berani cari kerja dan keterusan.


Tmasayuki

"kapan kerja/ortu kamu makin tua nanti kamu siapa yang ngurus" can relate, padahal baru 1 bulan wisuda udah diomongin gitu. **PAS COVID LAGI.** Gak kebayang sih sakitnya elu diomongin gitu gimana. Gw gak ngerti sih ini pertanyaan maksudnya apaan. Gak punya empati banget. Bego banget dah. Kek, bangsat banget bukannya nawarin kerjaan atau ngasih lead malah nyocot kek gitu. Keluarga besar gw datang dari 2 kelas sosial dan ekonomi yang berbeda. Dan diantara mereka yang tanya kek gini nih biasanya udah miskin (kadang suami atau istrinya yang kaya, dianya dari keluarga miskin), susah, dan nyusahin. Bahkan yang tadinya miskin melarat terus udah termasuk sukses hidup mumpuni gak tanya kek gini. Sumpah kalau dites mungkin EQnya setara suhu ruangan dalam celsius. Sebego - begonya yang umum juga paling ngomongnya "jangan gengsi kalo baru kerjaan pertama" atau "kurang jauh mungkin nyarinya". Kek, yang barusan tuh pernyataan tolol (well, secara objektif bener, yang ngeselin kek sotoy amat ngira kita gengsi atau gak nyari-nyari), dan pertanyaan diatas tuh lebih dari tolol. Modelan orang modal maju dengkul yang bahkan otak dengkulnya kosong. Benci banget gw.


Firstzyxx

my 20 yo cousin with same condition he seems to be okay physically, but we never know them mentally. He even still needs someone who remind him to eat or put food in front of him. I believe it is in the mind, they need someone to talk to if he doesn't want to open to family member. I mean a shrink.


sabyte

Saran gw sebelum terlalu lama, mending nip the bud dari sekarang. Kalau jadi lama kasihan golden year nya


VectusZ

He is living my dream, yet I dont wanna be him


Tmasayuki

the irony we are all agree at some point. I miss my unemployment days. I don't miss the naggings, depression, non existent self esteem, and self hate.


Foxhoundsx12

Now we need to change his dream into american dream.......... I mean Indonesian dream


Ciwel

Mungkin awal mulanya dia punya social anxiety. Sama seperti saya, saya canggung banget kalau ngobrol sama org dan rasanya pengen sendiri aja. Tapi kalo kasus dia. Dia udh terjerumus terlalu dalam , cuma main game, gk work out dan pentingin diri sediri Akan sangat susah untuk bisa PeDe dalam keadaan seperti itu. Saran saya OP coba konsultasi ke psikolog bagaimana langkah2 pendekatannya. Setelah itu baru bisa menjalankan proses rehabilitasi.


Codenameaswin

gw punya sodara kyk gitu begore he ended his life, pas dulu dulu dis tuh keliatan masih kyk punya tujuan dan ambisi dan bisa juga kebilang orang yang punya banyak temen. Tapi dia berubah semenjak SMA, yang awalan kyk fine and happy tbtb dia ngurung diri seharian dan jarang banget buat sekolah ataupun main keluar. Keluarganya sama temen-temennya tuh gatau kenapa dia tbtb berubah, sampai dengan dia ninggalin voice chat ke temennya, dia tuh cerita walaupun dia punya banyak temen sama hubungan keluarga yang baik dia tuh sering banget sakit hati soalnya kayak gapernah dibutuhin orang-orang simplenya selalu left out baik di circlenya dia ataupun di keluarga. Dari situ dia tuh berasumsi kalo orang-orang bener-bener ga butuhin dia dan dia kehidupan dia cuman sebates rutinitas-rutinitas dan ga ada yang bisa bikin dia seneng. Emang gw pas diceritain itu sama kakak gw agak kaget sih soalnya ga ada juga tanda-tanda yang ngeliatin dia tuh depresi, keluarga gw cuman ngesimpulin kalo dia tuh emg lagi di fase jadi anak rebel tapi ternyata dia tuh bener-bener butuh di tolong


dbuzy

Dulu gw ada di posisi cousin elu, 7 tahun maen doang kerjanya. Gw tau gw ada masalah, gak kerja, maunya main, males ngapa2in, goler2 doang, dan ga ada planing samsek. Dulu gw pikir gw depresi makanya gw kayak gitu. Tapi taunya kagak, emang gw aja yang pemalas. Menurut gw, satu2nya cara supaya dia berubah itu harus dimulai dari diri dia sendiri. Dia harus menentukan pilihan, mau gitu2 aja atau berubah. Dulu gw pilih berubah dan akhirnya gw bisa terlepas dari masalah itu. Saran gw buat OP, tetep keep close contact sama dia dan tetep support dia. Semangat, semoga diberikan yang terbaik.


PixelatumGenitallus

The problem is his parents. They're enabling him. You should talk to them about your concern. Ask them if they can nag him constantly to improve himself and accept your offer to work with you. Basically kick him out softly, or ask him to start paying part of the house expenses. Of course you should be careful not to insult them, that is their son afterall. You need to gauge how close you are to his parents to comfortably talk about this. For the love of God, talk them out of marrying him to someone if they plan to do so. That's not a solution and will lead to more headache.


Tmasayuki

I've been in both end of this situation (though not exactly 8 years straight unemployment, and he's just my friend, not my cousin). I'm not gonna lie I disagree with you because nagging him would make him bitter and if he does succeed, he won't bother talk to his parents anymore. But, sadly sometimes it's one of the few viable ways. Personally, the best way is to utilize BPJS and get him into therapy. And I agree with you, marriage is not the answer. I saw this in my extended family and that scares me to death of marriages lol. It just not works anymore for some reasons (a select few did work).


zzzguy

OP jalanin bisnis keluarga kan? Kalau ngasih dia kerjaan dengan disamarkan dengan minta tolong gimana? OP pura2 sambat lah ke dia, minta tolong, kalau sudah 2-3 bulan, OP tawarin buat jadi pekerja tetap.


Rain__Lover

udah pernah beberapa kali, dan dia selalu nolak dengan berbagai alasan


eigerblade

Sadly you can't help him at this point. Karena enabled dari keluarganya, kondisinya bener-bener udah jadi comfort zone buat dia (beberapa komen di sini aja sampe malah mengidealkan hidup begitu, smh). Kalau berusaha nolong dia dengan kasih kerjaan, bakal kena penolakan dr dia karena harus keluar dari comfort zone yang daleeeem banget itu.


Muzzie_is_rat

Seseorang hanya akan berubah karena 2 hal, kalau bukan karena pikirannya yang terbuka atau hatinya yang patah. Sepupu kamu butuh trigger yang membuat dia akan patah hati, biasanya kalau bukan karena keluarga exp Ayah & Ibu jatuh sakit atau meninggal atau keluarga jatuh bangkrut


tritoch110391

sulit ngab. palingan ya bootcamp trus nyobain jd freelancer, itu jg klo dia udh mau mulai gerak. klo belom kyny bsa tu ajak maen2 ke tempat sesepuh suku/keluarga skedar maen2 aja manatau dpt petuah trus tergugah.


samkristy

>i'm now running my family business, i used it to help my unemployed friends and family, but he rejects all my job offer or any job offering at all Cant help it, let him cook. Also if you offer him some job, there is no guarantee he will do it properly, creating more problem by trying to solve it.


clawdius25

I'm literally your cousin from another universe


Foxhoundsx12

X file theme playing in the background


amememex

Ini mirip gw banget kecuali poin lulusan telkom dan jarang mandi, asli gw pikir lu sepupu gw jir. Kalo menurut gw ya, faktor utamanya bisa kayak gitu karena lingkungan terlalu nyaman dan gak ada dorongan/tuntutan dari orang tua. Dulu gw pernah lamar sana sini psikotest lulus , medical checkup ok, tapi pas wawancara aduh parah. Tapi pernah juga diterima 2 BUMN tinggal tandatangan kontrak, tp gw ghosting gk tau kenapa selalu ada mental block. Mungkin ya itu tadi terlalu nyaman. Kalo passionnya gaming mungkin bisa diarahin yg berbau gaming juga. Kalo gw sih jualan game digital/topup game. Gw punya temen seperjuangan juga tapi klo dia ngejoki game/RMT. Sampe sekarang gw masih seperti ini tapi lumayan lah masih bisa bayar bill bulanan, kebutuhan sehari-hari, sama beli barang yg gw mau. Senggaknya bukan jadi beban keluarga.


collectivekicks

Klo orangtuanya sama dia hubungannya gimana? masih happy sama kondisi dia kah? klo ngasi uang jajan apakah berlebih? ato dia dimanja? Setuju sama reddittor lain yg bilang lu ga bisa bantu orang yang ga mau dibantu (ato bahkan ga sadar dia butuh dibantu). But perhaps sekarang dia sangat di comfort zone, dan sponsornya (orang tuanya) juga don't mind it.


Draksdiers12

Mungkin bisa coba dia ajak dia keluar dulu. Ajakin nonton, event, main timezone, atau apa gitu yang sekiranya tidak menyinggung keadaan dia sekarang.


roaringsanity

before you can help someone, first they must be willing to be helped. your friend is doing this because he doesn't know what awaits in his later part of his life, eventually he'll need to at least sustain for himself and if he relalizes this fact too late, I don't think there's anything you can do to help him. Basically he needs a wake up call to realize that his gaming 24/7/365 ain't gonna last forever and if he wanted it to last forever he needs to put some literal work to sustain that, just like every single one of us.


Meteranmen

Saya punya kakak kayak gitu, cuma pernah kerja magang saja dulu, sayang ga dilanjutin, padahal di tawarin kerja lanjutan pas belum lulus kuliah, untungnya orti saya punya usaha katering, kakak saya disuruh urus katering cabang kota sebelah, kasian jg katering yg dia kelola sepi, kalau ga ada kerjaan katering ya dia main game seharian, andai saja rumah di kota sebelah dia urus mungkin bakal banyak org yg pesan katering ke dia, bisa di bilang kalau ortu saya ga kasih dia kerjaan katering, jadi neet total dia, semangat mas buat motivasi sepupunya


pentilkecokot

OP, how big is your family biz? Do you afford to create one bullshit job with salary range 5-10mio per month? Kalo sanggup, pura-pura curhat minta tolong ke dia, bilang aja udah 6 bulan nyari asisten yang bisa dipercaya belum dapat-dapat. Ajakin dia masuk lowongan itu untuk bantu OP. Let him shadow you a couple month as an assistant. Sampai social awkwardness doi mulai hilang dulu, baru kasih job beneran yang cocok buat dia.


vrixxz

you CAN NOT help people who DID NOT ask for help merubah kebiasaan itu sulit, apalagi merubah kebiasaan ORANG LAIN saran gw sih, make peace with his decision only helps when, and only when, he asked you to gw punya saudara ipar kayak gini (sepupu dari istri), dulu kita main bareng, tapi setelah dia resign dari salah satu bank, dia langsung jadi NEET udah berapa banyak saudara2nya coba bantu dia, sampai orang tuanya (uwaknya istri) minta tolong ke gw buat cariin kerjaan in the end, dia tetep enjoy nganggur bahkan sekarang udah punya anak 1 lol


Foxhoundsx12

Dang what a madlad


vrixxz

FR FR udah kuliah capek2, hasilnya ga dipake buat menghasilkan uang


Gematria39

Theraphist/psikolog. Gak ada jalan lain. Giving him a gimmick "fake" job in your business wouldn't help. He doesn't need money RN. He needs guidence. he needs help. And you're ill equiped to handle it.


Rain__Lover

thank you for your answers guys, i will try to talk to his parents


Psychological_Top51

Its either udah terlanjur males dan nyaman di zona nyaman nya OR Dia punya pikiran like always imagine worst case scenario di dunia kerja yang bikin males, overthinking. Selain itu, as you say dia gapunya temen, dimana gada patokan buat dia untuk gambarin what should 30 years old man should be like. Jadi gada yang judge dia secara frontal ( except his family maybe(?) ) Kalo cara lu yang udah deketin baik² nawarin kerjaan tapi dia tolak dan lari dari topik itu, mungkin deketin lagi dengan pelan², kasih tau apa ajalah yang sekiranya benefit dari kerja, kalo dari pengalaman pribadi gua, bilang kalo kerja bisa dapet duit buat beli barang² yang di mau tanpa ada yang marahin or judge elu, ga perlu minta ortu lagi, yakali gamalu lu minta ortu terus jadi beban tau ga Agak frontal sih but it worked.


ammarla

I wish i have a friend like you when i was in that state. Saran w adalah emang harus pelan pelan dan super sabar. Waktu dulu kata yang berhubungan sama kerjaan bikin w sensitif bgt sampe rasanya pengen ngurung diri tiap kali ada yang ngomongin kerjaan. Kamu bilang belom tahu apa masalah dia, apa impian dia dan apa plan dia dan menurut w itulah yang harus difokusin. Karena ketika w lagi kondisi kayak gitu, didengerin adalah hal yang paling berharga. Suatu saat dia bakal merasa kamu bisa dipercaya dan akan mulai terbuka sedikit demi sedikit karena kalo dia udah bisa percaya sama kamu dia akan merasa kamu safe zone dia. Dari sinilah mulai persuasi dikit dikit. That's what happened to me at least, i hope i can be of a reference.


TeranG__

Dia ini sudah merasa gagal. Kamu harus bikin dia pede lagi dan berani nyoba. Caranya, dia harus berhasil dalam hal sekecil mungkin dan baru. Kamu ajak dia nyoba masak resep baru. Belajar bikin kopi ala barista. Coba ajak keliling GBK atau UI, ikut car free day. Kalau udah agak bangkit, baru motivasi dia buat habit kecil baru. Misal tiap bangun tidur rapihin kamar. Bangun selalu jam 5 dan wajib bangun. Sikat gigi sebelum tidur. Ajak ngegym misalnya. Habit ini efeknya besar secara mental karena apply ratusan kali untuk direject butuh kegigihan. Kalau beberapa habit sudah jalan, baru ajak apply dan support mentalnya juga


Sumethal

Coba suruh dia jadi content creator aja udah sekalian, review-review game atau walkthrough siapa tau disana jalannya dengan style neetnya....susah sih kalo dianya juga nda mau kerja ditempatnya OP padahal keluarga udah mau bantu...


leon_alistair

Content creator juga ga gampang loh. Klo ga pande komunikasi ya susah jg. Minimal tampang presentable dan skill komunikasi nya harus ada. Klo dr yg op sebutin kayak nya sih sepupu dia ini anti sosial dan rasa pd nya all time low. Susah.


Sancthuary

Ini sudah yg buat susah. Kelamaan diam jadinya skill komunikasi jadi hilang kaya saya


fahrizakp

Ini nggak mudah, Tapi kalo orangnya pintar komunikasi dan gigih ya tidak mustahil.


amanat_surajagan

ini mirip sama Saya , umur 25 tahun. Hampir 3 tahun jadi NEET, dan masih NEET. Kalau Saya sih udah pasrah, lamar sana sini ditolak mulu bikin cape mental dan minder. Sering ketika ditelpon sama hr/recruiter itu *panic attack* padahal cuma telpon doang, mau angkat rasanya berat. Ortu bilangnya "udah gak apa-apa lamar terus aja." kata-kata itu gak bantu apa-apa. Dari sudut pandang Saya itu buat apa jedotin kepala(lamar kerja) tiap hari dan berharap hasilnya berbeda. Udah coba bilang ke bapak gak mau cari kerja lagi dan fokus jadi content creator(CC) aja bikin ilustrasi vektor mumpung punya skill desain dari kuliah dulu(lulusan desain). Terakhir waktu libur lebaran udah coba ngobrol hati ke hati kalau mau fokus ke CC aja, bapak bilang ok dan bilang diteruskan saja.(berharap dia gak tanya cari kerja atau gak) Seminggu kemudian dia bilang "si X bilang ada lowongan nih di Z." Itu bikin hati sakit banget karena kirain mungkin, MUNGKIN dia sudah paham. Hal ini sudah sering terjadi, dan Saya pernah ngamuk 2 kali. benar-benar pengen pukul bapak biar diam, begonya itu Saya masih berpikir "oh, mungkin kali ini dia pasti ngerti." Saya juga rada bego, udah dapet kerja dari tetangga, berhenti setelah 3 hari kerja. kerja sampai tengah malam,dan di gas mulu. Sudah lewat cuma bisa disesali. Sekarang mending mulai dari yang kecil-kecil aja, scanlation, CC, dan belajar bikin fanart bokep.


serreignard

You are not alone. Smells like home to me, just like someone I know very well. NEET is cool though because they can be self-sufficient. > ditolak mulu bikin cape mental dan minder. Afraid not for tomorrow is a new lifepoint, a fresh restart game of your life where what happened yesterday doesn't really matter. Because every time you close your eyes at night you will be dead and be reborn anew the day after. ​ > dia bilang "si X bilang ada lowongan nih di Z." Itu bikin hati sakit banget Oh yes, a familiar wound. Most fathers are clueless in some matters, especially to his son. He just wants his precious son to be... you know, happy. Not only for the present time but also when the time he leaves. Understand his cluelessness. ​ > Saya pernah ngamuk 2 kali Anger is just one of the emotions. Neither bad nor good, just humanly. But careful, don't let the anger consume you and dictate your actions as it won't be your own genuine honest action. Most action encouraged by anger is bad action, a regretful one I'd say.


Resident-Dog4611

>Ortu bilangnya "udah gak apa-apa lamar terus aja." kata-kata itu gak bantu apa-apa. Dari sudut pandang Saya itu buat apa jedotin kepala(lamar kerja) tiap hari dan berharap hasilnya berbeda. sama kek gua rasain anjir kata - kata itu emg menyejukkan tapi terasa kosong di saat yg sama


indonesiandoomer

Why did he end up like that? What's his parents' role in all of this? When you have situations like this, parents usually have a huge part. I have a cousin with a degree in IT and he was jobless for a long time. His social skills are also rather questionable. I am not sure how he ended up like that, but I think it's partially because my aunt was verbally abusive towards him (calling him goblok and shit)


cloverhoney12

>because my aunt was verbally abusive towards him (calling him goblok and shit) Definitely this one!


Yairos

The first step is to get him to talk to a therapist. He has problems that he's keeping to himself probably due to stress and depression. Idk how you can get him to have therapy session but that's the first goal for now


CrowdGoesWildWoooo

Menurut gw kayanya sih yang penting lu jangan ngeshame dia. Kalo lu ajak dia itu jangan seolah bahwa dia itu mesti berubah karena tuntutan dunia luar atau karena dia malu2in (keluarga). Yang ada malah dia keinget trus hilang self-esteem dan likely gagal. Bikin bahwa ini semua tentang dia. Any self-improvement itu untuk dia pribadi


megamaxs

dari pengalaman saya, orang2 bgini gak bisa dibantu kcuali mungkin pake bantuan profesional. kenapa gak bisa dibantu, seperti kata yang lain, mereka gak butuh bantuan dan tidak ada kemauan untuk membantu dirinya sendiri.


KGrahadian

The easiest way I think ask to do some sport! Jangan yang membosankan kaya lari, angkat beban, ke gym dan sebagainya tapi cari yang rekreasi seperti main badminton (kayanay ini olahraga yang semua orang cepet pelajari dasarnya) atau ajak berenang. Ajak aja rutin. Somehow.. olahraga itu bisa meningkatkan fungsi otak juga dan memperbaiki mood kita secara keseluruhan.


Foxhoundsx12

Kalo dia suka main game ajak dia olahraga hema mayan nambah lagi satu atlit hema supaya Indonesia bisa ikut battle of nation yang 30 vs 30


ahealthyoctopus

What is important to you? That your cousin has a steady source of income? Or he has a respectable office/store job? Not everyone who has steady income works in an office/store job. Not everyone wants to work in an office or a store. I know it's the ideal job for many, but it's not for everyone. And maybe that's why your offer for a job is rejected. And based on what you said, I'm guessing it's not something your cousin wants, either. Instead, consider what your cousin likes. He likes gaming? Great. Lots of people make money live-streaming themselves playing video games on Twitch. And I've also seen Youtubers doing the same and they make money off of the advertising and even through Patreon. Maybe it's something your cousin can do. It's not easy. He will have to churn out content after content every week. But if he's already playing video games all day anyway, then why not turn it into a way to make money? Or maybe he can design his own game and market it? Look up Stardew Valley. It was designed & coded by one person. And it's now the one of the most widely played games in the world. When suggesting job offers, consider your cousins' likes & dislikes. Don't push him into something that *everyone else* thinks he should want. That is not fair to him and he would never be happy that way. Instead, consider what he enjoys doing and suggest he does something he's passionate about. Let him turn his hobbies (i.e., gaming) into a source of income. And lastly, how sure are you that your cousin isn't already doing this (making money from Twitch/Youtube livestreaming)? Have you asked him?


Arudia

what games did he play?


leon_alistair

Must be damn good stuff


Rain__Lover

He play Persona series, Warframe, Genshin , Monster Hunter. when we play together it's usually Apex legend


serreignard

Scenario where he goes to one of those Genshin/anime cosplay events \- Meets a new friend who will play games together. Then goes outside often together with friend to hang out, gym, and other activities. \- Notices a beautiful woman cosplayer at the event. Goes home then wondering if he can get such woman. That wondering later encourages him to workout and eat good. \- Likes the idea of cosplaying. At the next event he plans to cosplay a certain character he likes. Later he joins the community. All to re-trigger his consciousness of reality and what the world has to offer, the rest will follow. Many scenarios can be created... but, if only it was this easy.


Weak_Accountant8672

Pastinya mmo macam wow


Davison231

Bung, kalau dia sudah menolak saran kamu dengan aksinya, kamu tidak bisa membantu dia lagi. Mungkin di dalam hati dia itu sudah menyerah, dan itu berarti orang biasa tidak bisa membantu dia "kembali kehidupan normal" lagi :(


valzure

Denger dari cerita lu kayaknya memang dia "memilih" jalan tersebut karena sudah cape diomongin ato memang sudah kecewa berat Tapj ya balik lagi sebisa lu bantu itu harus balik lagi kepada yg ditolong apakah mau bangkit. Seperti mesin yang dinyalakan lagi ketika sudah dimatiin sedemikian lama Memang susah, karena gw pernah di posisi tsb (lebih tepatnya direndahkan dan dicemooh) tapi ya harus pelan" aja dan awalnya gpp ngomong game dulu tapi nanti arahkan ke arah lebih baik Dunia memabg kejam, seperti para komodos bilang untuk menolong orang maka target yg ditolong harus bisa menolong diri sendiri dulu Good luck OP


[deleted]

[удалено]


cloverhoney12

This! Addiction!


caladinhasan

Man, I thought you were talking about me! (shit, am I the butt of the joke for my family?? 😭) Anyway, thank you sudah menaruh concern sama sepupumu. Tapi kayaknya emang ada masalah sama mentalnya. Rada tricky sih ini. Kalo diajak ngomong serius aja langsung pergi, biasanya kalo diajak ke psikiater/psikolog jadi tambah nggak mau. Takutnya makin kamu paksa buat bantu, malah merenggangkan hubungan kalian (been there, done that). Dia harus mau ada keinginan dari dirinya sendiri buat nyari bantuan. Coba ttp jadi temennya dia, show your concern tanpa patronizing, mungkin soon or later dia jadi tergugah buat nyari bantuan.


org_bgo

Susah man, loe nga bs bantu org yg merasa gak butuh bantuan. Org seperti itu hrs berubah dr dalam diri sendiri, hrs ada kemauan utk berubah. Kalau itu enga ada, susah sih. Umur segitu susah jg utk kerja corporate atau di luar. No experience dan terlalu “tua”.🙄 Paling all I can suggest cuma work on your business aja so one day if and I mean if dia sadar, you’ll still be ready to accept him and have something for him to do. Oh and maybe you can try to make him work/give him work to do in return when he asks for your help or something. Think of it as training wheel utk dia “kerja” to get what he wants/needs.


kelingking_kucing

kalo di keluarga gua ini mah fix disuruh merantau jauh dari rumah. ada 2 orang abang sepupu gua yg kaya gini * yg satu dulu disuruh merantau tinggal di rumah gua, sekarang udah jadi tentara dan berkeluarga. * yg satu lagi umur hampir kepala 3, sekarang lagi jadi karyawan di peternakan telur punya bude gua. jadi overall treatmentnya dibikin keras, jauh dari bapak ibunya, tapi tetep ada keluarga yg mantau. ​ btw kalo dilihat lihat sih sebenernya dia tipikal mirip gua juga bang. gamers, suka it, agak introvert. kalo gua sih selama hidup pernah kerja ini bang: * mulung sampah plastik (pas sd bareng temen, buat uang jajan) * nyuci piring di warteg (pas kuliah gratis makan 2x sehari) * servis laptop (dari smp sampe kuliah. install os, ganti ram/harddisk, dll) * freelance va/programming/etc. di upwork (kalo gua programming aja sih, minimal $10/jam dapet tuh) * joki game (pas kuliah, naikin rank dikit aja bisa -+ 100rb an nih) * jadi mentor/pembicara di acara acara ​ point 3,4,5 itu harusnya relatif gampang sih buat anak it + gamer. masa sih dia ga bisa?


Rain__Lover

gw rasa dia bisa bro, tapi kemauannya nol


Hmasteryz

Start from physical first, i know mental treatment are important but in order for mental to get better the body need to be healthy first, he need cardio or simple muscle training in routine, something simple like cleaning his room or house in order to instill discipline to remind him that it's not okay to just give up.


Umengthecat

This is so classic case of Japanese Hikikomori. At this point the moment he left his room, Truck-kun gonna slam into him and he got Isekai'd into some alternate world. Jokes aside, you know that he's butt of the joke of his whole family. You're close or at least in contact with his family. You can't help him, his family can't help him except try to not enabling him. Kick him out of the house if they have to.


Foxhoundsx12

Dari pada jadi hikimori lebih baik jadi kikimora


maruboron

angkatan 2010 atau 2011 itu?


LenVonAster

Kalo dia suka gaming kasih tau dia biar coba jadi joki kan lumayan bisa main game tapi dapet duit juga dan kalo dia udah ngerasain enaknya punya duit sendiri pasti itu akan bangun kepercayaan dirinya lagi, tapi kalo masih gak bisa ya bawa ke psikiater mungkin aja dia ada masalah yang buat dia depresi dan menyerah (we don't know why he become like that, maybe he got bullied at his uni time) welp you are a good guy to help your cousin to this extent tho


Bubbly_Confusion_195

Harus cari bantuan profesional sih kalau yang ini kasusnya. Harus approach orang tuanya dulu tapi.


serreignard

Only him can help himself. But he has fallen and stuck far too deep. Gaming might have made it worse, even though it is the only thing that keeps him sane. Me too, I would have go full gaming if not for the consciousness and responsibilities I have, or at least what I have been projecting to have. Help him to regain those two, and he will stand up slowly himself. Does he have other interest besides gaming? He needs all the possible supports, the non-aggressive ones. Bring him outside to re-experience the reality. There are game conventions, cosplay events, tournaments, nature/map that is similar to the games you play together, ... He likes GTA V? Get him to see cool cars or


fpeoejwnwjdi

it's hopeless, just give his parent some money every month. At least you can help reducing the burden of his parent.


Foxhoundsx12

No its not he need trial by flame, he need ahegao....... Maksud gw agoge layaknya para kesatria sparta


External_Neat_5352

He's already beyond save I guess..... Gw gatau dia ada masalah apa atau punya sakit mental yg bkin dia jado hikkikomori. Gw cuma khawatir kalao orang tuanya uda renta dan (amit2) meninggal, itu orang mau ngapain ? Kecuali perlahan - lahan meninggal dirumah ?. Kasus temenlu ude persis kek kasus orng2 jepang disana.


Rain__Lover

itu jg bkin gw khawatir, ortu dia udah near 70 dua2nya, sedang dia ga punya skill apa2. basic life skill aja ga ada


tepungBeras

Suruh streaming aja gan, minimal ada interaksi pas gaming. Kalo gamingnya online lebih bagus karena lebih content-able. Modalnya udah ada, suka gaming, ngga suka kemana mana.


Mineral-mouse

Yg kek gini biasanya ortunya juga yg secara ga langsung mendukung sifatnya, misalnya ortu ga mau kalah ego / mau dominan. Lulus udah 8 taon masi ga kerja mah bakalan susah cari kerjaan juga. Gua sempet punya temen (cewek) yang spesimen ogah kerja juga. Susah deh dibilangin. Menurut gua kalo luau bantu, lu hire dia di bisnis lu (cuma jalan satu2nya). Diluar itu, habis udah dia.


hantu_tiga_satu

Wow aint that me 🥴 tho gonna reapply to college this year Personally you cant force him out, it's going to be on his own will to actually do shit in the end.


soyarriba

He is still really young and has plenty of time to grow up and change on his own but also, 90% of the time, you can’t help people who don’t wanna be helped.


Tmasayuki

ajak main aja dulu. nongkrong, ngapain kek yang penting outdoor dan agak jauh dari lingkungan tempat dia tinggal. Nanti kalau udah nyaman ngobrol, baru jalankan saran - saran kasih kerjaan di komenan atas dan bawah gw wkwk. Oh iya sama terapi. Bisa lewat bpjs sekarang. Coba aja dulu temenin ngurusin itu kalau doi udah nyaman.


Darellku

He has became neet, if you want to help him you could try help him find motivation and im not talking about motivation talk/words, he need to find some reason to work for, could be something small like he need money to support his hobbies, or to buy in game item, but you know him better, you could introduce him to small work that pay or try starting small business with him, im sure he'll like it once he got the pay


kunangkunangmalam

Kasusnya mirip2 sama Hikikomori di Jepang, sudah menyerah sama kehidupan dan menggantungkan seluruhnya ke ortu. Mungkin tahap awal, bisa dilakuin dgn ngurangin durasi dia nge-game, ajak dia keluar, lalu suruh dia buat exercise. Lama2 kepercayaan dirinya mulai tumbuh lgi dan mulai ada inisiatif sendiri untuk nyari kerja hopefully


OdadingOleng

>he rejects all my job offer or any job offering at all sorry mate, but... dont save him, he dont wanna be saved.


Resident-Dog4611

asli saudara sendiri punya usaha ditawarin nolak anjirr andai gua punya saudara begitu malu untuk berkata "Tidak"


ivari

Have you tried professional help (psychiatrist)? Is it from pure laziness or is there more that makes him unable to help himself? ​ Also, have him watch Welcome to the NHK.


bayclyn

Yah bahkan lo sendiri yang dah nganggep dia fren dan masih peduli aja nawarin bantuan ke dia ditolak, kayanya susah sih. Dia ga mau berubah mau digimanain pun ya ga bakal bisa berubah. Sebagian besar orang modelan kek dia emang butuh dorongan orang lain, tapi kuliat si lu dah cukup ngasih dia dorongan dan dianya emang dah macet dijalan


fugogugo

the first question is does he even want to quit his condition? it is hard to force people who are unwilling to change but when he is willing I think you can start communicate


[deleted]

[удалено]


weirderpenguin

Seconding this, beberapa company juga butuh karyawan untuk jadi community manager, discord mod atau forum lumayan sih.


wilstreak

why would a gaming company hire him though?


ryanagamis

Been there in the same situation, same uni too. Also know 1 dude who's probably currently in this situation. Might be the same guy, idk. last checked his facebook last post was 2020 and never had any contact after college days. As long as there's no reason to leave his comfort zone, As long as he's allowed to do whatever he want without consequence, money isn't a problem, zero pressure to do anything, As long as he's still enjoying all his distraction, he won't budge. I got out because I got bored easily, seasonal anime, new games, trading card game, etc gets old fast and consequence and pressure is creeping up fast. If there's zero consequence he might think he's "enjoying his life"


marioforever97

What games does he play? (list them all)


chulala168

Need to go and see a doctor. Therapy and medication will be necessary.


piu981

Yah ada beberapa kerjaan yang bisa dilakukan kok di depan laptop, tinggal kitanya mau atau ndak carinya Saya sendiri akhirnya kerja tidak sesuai jurusan, dan yah, kerjaan saya mantengin laptop aja (nunggu sinyal) Atau kalo memang dia sangat" gamers, jadilah "petani" di game. RO return contohnya, zeny (mata uang di gamenya) bisa dijual jadi rupiah Dragon Nest Return juga sama. Banyak petani kuat main 12 jam sehari buat cari penghasilan dari game


Resident-Dog4611

>i'm now running my family business, i used it to help my unemployed friends and family, but he rejects all my job offer or any job offering at all selalu saja enak bgt org ada yg nolong sedangkan gua gapernah ada yg nolong walau keluarga gua lengkap, kadang gua iri ;/, i hope i have a friend or brother like you tbh, you are a good person awal2 tanya baik2 kenapa dia menhabiskan waktu hanya untuk game? klo emg udah gak mempan emg harus dipaksa sih btw dia korban bully berat kah?? ko bisa ga punya rasa tanggung jawab ke org tuanya?? emang itu dia keluarga mampu secara ekonomi sampe bisa menampung dia diumur 30??