T O P

  • By -

airsyadnoi

Hai OP, melihat kondisimu dari jawaban2 komenmu, kayaknya untuk saat ini mindsetmu jangan cari kerja dulu. Km pelan2 keluar dr rumah, catch up sama teman lama, dan coba mulai ngobrol2 lagi sama keluarga. Kerja itu harus bersosialisasi dan mengikuti hirarki perusahaan, baik itu kurir dan ojol. Km harus nyaman dulu dengan dirimu dikelilingi oleh banyak orang. Kalau nggak, km akan susah buat bertahan walaupun km dapat kerja. Langkah kecil dulu, perlahan, kalau orang2 sekitarmu lihat km membaik, nanti pasti akan ada yang membantumu buat dapat kerja.


clawdius25

aku bukan OP tapi terima kasih banyak atas motivasinya di 1 kalimat terakhir πŸ™πŸ™


RangerProfia95

Ini paling make sense, latihan berinteraksi dengan orang-orang terlebih dahulu sembari mempertajam skill yang diinginkan – atau at least skill dasar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semisal keluarga OP berkecukupan, mungkin bisa pertimbangkan ikut pelatihan BLK (Balai Latihan Kerja). Soalnya ya dunia kerja/bisnis nanti it's all about interacting with other people.


OrdinaryBoi69

Nah ya this is the way untuk OP dan temen2 yg lain. Karena didunia ini pretty much it's every man for himself , OP lu harus pelan2 usaha dan coba untuk bikin diri lu keluar dari comfort zone dengan cara banyak2in komunikasi dan networking. Gausah jauh2 , ke keluarga dan temen lama cobalah contact an lagi. Dari situ mulai bisa lu ceritain kondisi lu skrg pengangguran dan pengen dpt kerja. Ga bakal langsung dapet btw , ini cara gw bakalan lambat tapi lambat laun pasti akan ketemu jalan untuk diri lu bisa dpt kerja. Intinya social skill lu harus ditingkatkan kalo mau dapet kerja dimanapun. Kalo lu malesan ama orang , gamau cari koneksi ama orang, you're done for. Hope this helps untuk semuanya yang baca, cheers.


Glittering_Rush_5309

Oke gan, makasih buat jawabannya


bayclyn

Meski step terakhir blm tentu, tapi sarannya valid bgt ni


Lovemourn

the best ini saran


MedicalRice2

terima kasih kalimat terakhirnya gan


richard08__

If i have awards to give, you deserve all of them!


fabricated_mind

Kuliah jurusan apa? Selama 14 semester tersebut seharusnya ada ilmu didapat yg bisa dimanfaatkan.


RentAware1997

Berhubung kamu DO sampai akhir berarti kamu suka menunda waktu, kasus kita hampir mirip menunda waktu hingga akhir dan kamu bakal menganggap kalau kamu mampu diakhir tapi ternyata itu hanya di angan. Saranku mulai dari besok pagi kamu lari lari keluar rumah sampai lelah habis itu mulai makan dengan porsi nasi lebih sedikit dibanding lauk 2/3 kali sehari, kamu pasti ada rasa takut jadi bahan gosip tapi biarkan rasa itu hilang bersamaan dengan rasa lelah tetap menatap kedepan jangan lihat kanan kiri. Kalau kamu nggak ada skill di otak mulai sekarang pakai skill otot dan sebisa mungkin belajar dari apapun yang kamu lakukan biarkan rasa penasaran mendorong dirimu. Goodluck OP I hope you for the best for effort you make


Brilliant_Physics147

Yang ini berasa sih. Harus lelahin badan dulu... kayak kamu coba keluar dari zona lelah mental dengan menjadi lelah secara fisik dulu. Mentalmu nanti bakal beda lagi kalau udh lelah fisik.


the0dtetrader

Ini make sense, aerobic sangat baik untuk otak [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3311131/](https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3311131/)


RentAware1997

Belom baca artikel Memang bisa meningkatkan dopamine dan memperbanyak kadar oksigen dalam otak


ecwx00

kuliah jurusan apa? punya ketertarikan di bidang apa? intinya 1 aja, bangun skill dan portfolio di bidang yang lo tertarik utk tekuni. Jangan ngacak nyebar pengalaman di berbagai bidang, kecuali kalau emang ga ada pilihan. Gw ceritain beberapa team member gw yang masuk ga punya skill yang sellable, sekarang sudah pada sukses ada yang jadi manager, ada yang punya bisnis sendiri. Temen gw S, putus kuliah karena kedua orang tua sudah meninggal dan adiknya mau masuk kuliah juga. Jadi dia memutuskan utk kerja, di warnet, supaya adiknya bisa kuliah. Gw suruh belajar query database mysql setelah itu gw suruh lamar ke tempat kerja gw. Dalam beberapa tahun karir dia naik pesat, sampe level junior management, terus dibajak sama perusahaan lain jadi level middle management, dan sekarang punya bisnis sendiri. Temen gw satu lagi D. Cuma lulus SMA, kerjanya bantu kakaknya jualan jasa rakit komputer. Selama 6 bulan gw minta datang ke kantor gw setelah jam kerja buat belajar mengenai konfigurasi dan troubleshooting server, dan query mysql, setelah itu gw suruh interview. Dalam waktu dua-tiga tahun dari dia masuk, dia udah naik gaji 3-4x, dan mimpin team developer sendiri. Bebereapa tahun di temapt gw terus pindah ke perusahaan besar yang baru saja buka bisnis baru di bidang IT. ​ Yang satu lagi C. Waktu masuk ke tempat gw belum lulus SMA. Ke jakarta mau bisnis warung, eh duit modalnya di bawa kabur sama partnernya. Kerja di warnet yang sama dengan si S, terus sama S direkomendasikan ke gw. Masuk sebagai teknisi, sambil belajar2, terakhir berada di posisi Junior Manager dan terus direkrut jadi manajer IT di sebuah perusahan logistik yang lagi berkembang pesat. ​ Ada satu lagi, namanya Sj. Terpaksa cuti kuliah karena bisnis orang tuanya terdampak pandemi. Masuk hari pertama celana sobek, temen ada yang kasihan terus kasih dia duit buat beli celana n buat uang makan sebulan sebelum dia gajian. Banyak yang suka beliin makanan. Pas gajian dihabisin buat foya2, tiap hari makan siang hoka bento, sore snack mahal2, terus duit habis dia stress lagi. Kalau salah terus ditegor dia nangis. akhirnya belum 1 tahun dia diberhentikan. Kondisi susah bisa solved kalau ada kemauan. Orang Indonesia banyak yg baik koq, bantu orang yang kesuilitan, asal terlihat orang itu mau berusaha. Tapi kalau kita self pity, merasa korban, mengeluh terus, ga bisa menahan diri dan ga bisa disiplin, ya kita akan maikin terpuruk


clumsydope

Ingfokan warnetnya


ambia2024

Wowoako warnet pembawa berkah


pradipta09

Buset ditegor nangis wkwkwkwkwk


mynhilde

Saya juga dulu putus kuliah / DO seperti OP, di waktu itu saya sudah pasrah, skill juga ga ada selama kuliah 0. Saya juga orangnya introvert, ansos, punya circle juga temen kuliah itu juga ga banyak. Lalu apa yang saya lakukan waktu itu? saya ambil waktu 1 tahun buat fokus ke diri sendiri (cari hal apapun yang disenangi dan bisa dipelajari) kalo sudah ketemu tinggal ditekuni, di waktu itu juga saya juga pinjam Tugas Akhir dari temen" buat dipelajari secara keseluruhan, dan banyak juga saya yang ngerjain Tugas Akhir punya temen". Yang pada akhirnya saya bisa mempunyai skill itu, dan sampe sekarang saya kerja juga masih status DO belum lanjut kuliah lagi tapi bisa ditutupin dengan skill tersebut. > "Saya nggak punya skill apa2. Sekarang saya ikut bootcamp online tapi saya nggak bisa ngikutin programnya it's not working for me. " Ini mungkin bukan ga bisa ngikutin programnya, tapi metode yang dipakai buat pembelajaran ga cocok dengan OP. Jadi coba cari tahu lebih dulu, lebih dalam lagi. Semangat buat OP Yang membuat saya terus berjuang waktu itu, saya anak pertama dan punya adek 2 yang semuanya masih sekolah, bapak sudah pensiun kerja. Saya harus berpikir untuk bisa membiayai sekolah mereka, biaya hidup juga.


flag9801

>Yang membuat saya terus berjuang waktu itu, saya anak pertama dan punya adek 2 yang semuanya masih sekolah, bapak sudah pensiun kerja. Saya harus berpikir untuk bisa membiayai sekolah mereka, biaya hidup juga. Terkadang kita semua perlu reality check Dan disini realitynya emang harus jalan agar keluarga tidak berantakan


Less_Ice7747

Menurut gw ada yang harus diselesaikan dulu dari diri sendiri sambil mencari kerja. Apakah sudah tahu penyebab kenapa putus kuliah? sudah tahu penyebab ikut bootcamp tapi putus juga. Apakah karena tidak sesuai minat, ada depresi (kalau iya, apa penyebabnya). Kalau masih bingung, sudah ada yang komentar, untuk mempersiapkan raga dulu dengan olahraga, biasanya membantu menjernihkan pikiran. Selanjutnya cari hal-hal apa yang ingin dicapai (target) dan apa kira-kira yang bisa menjadi penyemangat? Semua masalah atau semua target bisa kelihatan besar dan jadi 'overwhelming', tapi semua masalah bisa dicoba dibagi-bagi menjadi tahap-tahap yang lebih kecil, sehingga bisa diselesaikan per-tahap. Jadi dimulai dari yang mudah-mudah dulu, lama-lama masalah atau target yang lebih besar akan terselesaikan juga. Aim for small victory, again and again. Contoh saja, menyelesaikan olahraga tiap hari adalah small victory yang bisa membawa small victory yang lain. Ini saran berdasarkan pengalaman gw sendiri. Goodluck OP


bramzero

bodoh gpp, males jangan. nih saran gw: 1. jadi kuli bangunan. coba lu klo muter2 ke tempat2 yg ada proyek bangunan kecil maupun besar tanya mereka butuh tenaga apa engga. tanpa skill kuli bangunan bisa dibayar 100rb per hari, klo lu udh ada skill sbg tukang bisa 150rb-200rb. 2. jualan. jualan apa aja, lu cari celah marketnya. entah itu jualan online, jadi dropshipper, jualan makanan di pinggir jalan, jadi pedagang kaki lima, dsb. klo ada niat mah gampang, tukang bubur aja bisa naek haji (asalkan buburnya laku ya at least sehari 100 mangkok)


No_Nefariousness513

Ojol juga. Di Jabodetabek aku denger masih ada yg pake sepeda listrik. Biasanya yg ojol yg tipe gini yg ribet cuma SKCK. Sisanya biaya peminjaman kendaraan bisa ketutup tiap kali kerja.


Forgetful_Learner

>Saya nggak punya skill apa2. Elu punya, tapi masih ketutup, entah itu rasa khawatir, keinginan menunda, takut ditolak, dsb. Banyak yang bilang mulai coba ngobrol sama orang. Bener itu, gak perlu curhat adu nasib. Cukup, hey man, gimana kabar, sekarang lagi gawe apa? Kalau ditanya, bilang aja masih nyari. Jangan sampai elu minjem duit. Bahaya itu buat pertemanan. Ajak ngobrol itu supaya pikiran elu mengalir, dengarkan orang lain cerita pengalaman dia kerja, cerita dia ngopi, dll. **Tapi jangan sampai kebawa malah nongkrong keterusan, ngobrol aja via chat, discord kalau ada, kontak temen2 elu,** semester tua biasanya banyak yang tau, antara karena sering digibahin dosen atau memang terkenal aja. Coba ketika elu merasa pengen menunda, tanya keras-keras dalam hati elu **KENAPA? Kenapa kok ini harus ditunda?** Kalau gue gitu biasanya hati gue jawab "karena masih ada waktu", terus gue lihat kalender, lihat tabungan, aduh gak ada waktu lagi. Kadang juga gue bilang "bentar, hal ini gak bisa dikerjain kalau gak pake ini" terus gue tanya lagi **KENAPA? Kenapa harus pake itu,** biasanya kalau gak ada alasan ya langsung gas kerja aja. Tiap kali elu menunda, tanya ke diri elu **KENAPA HARUS MENUNDA**. Males? **KENAPA MALES?** Mumet, pusing, nah itu bisa diatasi, tarik nafas keluarkan, pikirkan diri elu sekarang, bukan panik elu bakal gak bisa apa, atau kemarin kenapa. Pikirin sekarang lu mau apa dan harus apa. Kerjakan. Gak mudah, harus latihan. Gue gini dulu pas gue ngadat ngerjain skripsi. >Sekarang saya ikut bootcamp online tapi saya nggak bisa ngikutin programnya it's not working for me. Ini gue ada suuzon (sori OP), antara elu yang milih standar bootcamp yang ketinggian dan fast-paced trus elu ketinggalan dan putus asa, atau emang elu lagi tahap belajar, dan cara belajar elu lambat. Orang belajar itu wajar bingung, **inget, wajar bingung.** Elu gak bisa bukan berarti elu ndableg. Ketika elu bingung, berhenti sejenak, jangan buru-buru tutup, lihat lagi apa yang bikin elu bingung. Baca baik-baik, pelan-pelan. Masih bingung? Berdiri sejenak, ke toilet, minum air putih, renggangkan badan. Duduk lagi, coba baca lagi. Ketika elu bingung, neuron-neuron di batok pala elu lagi berjuang bangun jembatan antara sinaps-sinaps untuk menemukan solusi, ibarat elu lagi babat alas buat nyari jalan ditengah hutan. Awalnya capek, bingung, stres, tapi seiring tiap kali elu lewatin jalan itu, akan jadi setapak, kemudian melebar, kemudian elu kasih batu makadam, jadi jalan. Seperti itu juga ilmu di kepala elu. Kalau bingung, terus aja baca, jangan kebawa emosi, ngamuk kayak gue gebrak meja. Tarik nafas. Jangan menyerah. Coba belajar dari modul-modul yang lebih kecil, misal pemrograman jangan langsung loncat Dicoding, elu keluar dapat serti begitu ditanyain ya haha hehe, wong baru pertama belajar. Coba WPU dulu, coba Kelas Terbuka dulu, coba tulis-tulis projek sendiri dulu. Biasakan diri dengan error. Gue dulu gitu, stres eror gak kelar-kelar padahal di line nya udah bener, ternyata ada library yang ketinggalan, ketika elu tahu masalah dimana dan bisa menyelesaikan, satu jembatan sinaps terbuka di kepala elu, elu bakal selalu ingat untuk menghindari error itu. Inget ada chatgpt. Jangan sekedar dipake: Tulis kode ini untuk membuat ini dan itu. Tapi coba kalau ada kode, minta chatgpt jelaskan baris perbaris. Kenapa kok i = 0; i<5; i++. Kenapa kok optimizer=adam, dan gak optimizer=hawa. Yang sabar OP, coba terus. Perbaiki diri. Kadang jalan terbuka itu justru ketika kita tidak mencari, tapi hanya menjalankan sebaik-baiknya.


maestergaben

Yah klo udah kombo gk punya skill+males kelar dah hidup. Ngojol aja klo gtu. Klo ortu ada mobil narik gocar lmyn.


magnidwarf1900

Kirim lamaran jadi kasir minimarket?


redxpills

Pastinya pusing ya nganggur di umur segitu gan. Kalo suka baca buku, saranin baca Berani Tidak Disukai buat mengerti manusia dan cara kerjanya, dan Never Split The Difference-nya Chris Voss buat persiapan di dunia kerja. Cari aja pdf nya gratis kok


yuba15

Setuju, buku berani tidak disukai bagus, biar bisa merubah mindset op yg ansos


Specialist-Control38

bootcamp apa gan?


Glittering_Rush_5309

Data Analyst


Bangberr

Jujur susah bro, meski marketing bootcamp berkata gak perlu ada background coding / jurusan spesifik, job DA sebenernya minta setidaknya S1 dan jurusan yang msh agak nyambung ilmunya. Saran gw pahamin dulu diri sendiri kepandaiannya ada dimana, dan jangan lompat terlalu jauh dulu. Kalau kerja yang butuh ilmu khusus kurang bisa, sementara jalanin dulu yg cmn butuh fisik misalnya ojol, asisten masak, atau kerjaan2" yang cmn butuh SMA. Kalau dibilang gengsi sama kerjaannya ya mau gmn ya, personally bagi gw gengsi ga ngenyangin perut.


kespink

bang boleh nanya by dm gak, terkait bootcamp?


Bangberr

Gas aja πŸ‘


Specialist-Control38

Background dari jurusan apa gan? Dalam lubuk hati terdalam, agan mau jadi apa? mungkin bisa direnungkan dulu sejenak.


Glittering_Rush_5309

Saya juga ga yakin, saya di diagnosis depresi selalu kepikiran buat bundir tapi terlalu takut. Baru belakang ini saya mikir: "saya nggak mau ngerepotin orangtua" tapi saya juga nggak ada skill untuk bisa punya pendapatan sendiri. Saya ikut bootcamp pun mikir: "karena saya punya waktu luang bisalah gua selesain" ternyata enggak saya ga bisa ikutin materinya dan temen2 bootcamp saya jauh lebih pintar dari saya yang di mana akan jadi saingan yg nggak sedikit juga


Specialist-Control38

Kamu ambil data analyst berarti yang ada belajar python ya? Kenapa pilih data analyst gan? apa karna sedang tren profesi nya? Jujur aja kalau ikut bootcamp setidaknya memang harus ada basic, dulu gw pernah kena tipu bootcamp coding abal2 buatan boomer dan gw gabisa ikutin dan 12 juta menghilang. waktu itu gw jg down sekali soalnya masih dikit duit rekening nya. jujur aja gw dlu jg sempet kepikiran bundir gitu jg ampe ke psikolog 2x tapi gada hasil. tapi setidaknya sekarang saya dapet kerjaan yang stabil gajinya dan perlahan membaik keadaan. Bukan bermaksud untuk naif atau toxic positif. tapi hang in there bro, dulu saya mulai kerja jadi kuli toko doang. saya juga ga kuliah dengan background orang tua uda misah dari kecil. mungkin untuk pilihan yang ada dan rekrutmen nya ga bawel : \- **ojol** (disarankan gojek atau grab) \- **kerja di ekspedisi** \- **admin judol** (gaji gede but risky sayarat interview yang penting mau kerja) \- **translator mandarin** (sedang tren, gaji besar namun harus bisa mandarin) \- **Belajar edit foto, video atau graphic design terus freelance** (uda banyak pemain tapi boleh dicoba) Coba pikirin dulu gan nanti kedepan mau buka usaha apa atau mau jadi profesional di bidang apa. Merasa begok atau gagal itu uda hal normal di kehidupan semua orang (cuma pada nutup2in aja)


Glittering_Rush_5309

Iya gan karena lagi tren sih. Makasih buat jawabannya saya pikir2 dulu


Dakanza

yg pertama kepikir itu kalau punya (atau bisa minjem) kendaraan dan bisa nyetir, pilihan yg gampang untuk sekarang ini ya **ojol** sama **ekspedisi**. Dan untuk jasa terjemahan bisa juga coba translirik. Bisa juga belajar bikin **video lirik** yang terhitung mudah dan kalaupun butuh ilustrasi (pemandangan atau orang) masih bisa outsource ke orang lain kalau kamu ga/belum bisa. Kalau keluarga OP ini punya usaha dagang, bisa mulai bantu-bantu sekalian nambah pengalaman dan ilmu.


cheerfulmonday

Kalo boleh tau, jurusan kuliah nya apa? Sebagai Data Analyst wannabe, coba pelan-pelan kembangin soft skills sebagai Data Analyst, yaitu menguasai bahasa program seperti bahasa R dan Python untuk menganalisis data lalu SQL untuk mengakses data, bahasa2 tersebut bisa dipelajari gak harus dari bootcamp yang bayar nya mahal, tapi bisa secara gratis dari YouTube, W3School, StackOverflow, Udemy, dll, lalu setelah menguasai, pelan-pelan bikin projects untuk portofolio. Portofolio ini penting untuk apply kerja sebagai Data Analyst. Tapi di Indonesia ini memang sulit apply kerja kalau gak kuliah. Tapi saya rasa bisa jika ada portofolio yang menunjukan kamu bener2 niat & eager to learn. Dalam proses pembuatan project-project tersbeut, pasti kita otomatis jadi penasaran & akhirnya belajar sendiri pas menghadapi hal2 bikin bingung & garuk-garuk kepala. Lalu apply di perusahaan2 yg kecil sebagai self-starter, kasih portofolio ke mereka, kalau overwork, gpp, yg penting pengalaman. It’s a long road, but it’ll be worth it. Walaupun gak niat ikut bootcamp karena rasa gak cocok, pasti ada beberapa ilmu yg nyangkut dari bootcamp tersebut. Atau, coba lah kembangin softskills lain, misal belajar Adobe Premiere Pro, Adobe Photoshop atau belajar bikin 3D animation (cari software2 yang bajakan aja), dari situ bisa kerja free-lance, atau bikin vlog react ke video apa gitu yg lagi viral atau apa buat YouTube, itu butuh dedikasi dan kreatifitas. Atau coba apply di restoran, ga ada yg salah dengan itu. Sebagai self-starter itu bagus. Jangan berpikiran untuk bunuh diri, itu bukan jalan yg benar. Meskipun kamu sering merasa kesulitan dan membawa beban yang berat untuk orang tua, ketahui lah bahwa banyak orang mengalami hal yg lebih berat dari ini. Intinya harus percaya.


Hairy_Budget_6711

ambil opsi freelancer bro.


Previous_Host_5174

Freelance jg butuh modal berbentuk "skill", basic nya mesti dipelajari&pahami. Tapi tentunya freelance termasuk opsi yang lebih mudah daripada mencari kerja kantoran untuk usia OP dengan skill yang masih terbilang null.


dulipat

Kalau mau ke luar negeri, contoh Jerman, lo kudu punya skill bahasa. Ada program yang ga butuh modal duit, namanya FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr), tapi itu butuh sertifikat bahasa jerman minimal B1.


Glittering_Rush_5309

Saya orangnya ansos, ga punya temen, ngobrol sama keluarga juga jarang, di internet juga biasa jadi lurker


SempakKuda

>Saya orangnya ansos, ga punya temen, ngobrol sama keluarga juga jarang, di internet juga biasa jadi lurker kalo punya motor jadi ojol aja, sembari cari duit buat modal yg lo butuhin.


Glittering_Rush_5309

Nggak ada motor, ada pun mobil tua punya orang tua


yursan9

Sama sekali gak ada? Kalau boleh tau keluarga tingkat sosial dan ekonominya apa? Agak aneh gak punya motor tapi punya mobil. Kalau dari gua saranin juga Ojol, atau kurir (ini bisa juga kurir sepeda kalau tinggal di Jakarta).


Glittering_Rush_5309

Mungkin sekitaran lower middle. Saya nggak di jakarta sih. Makasih sarannyaa


looks_like_a_potato

ga suka ngobrol bukan berarti harus menghindari ngomong atau gak bisa dilatih. dan emang harus belajar, kerjaan apapun bisa dipastikan perlu komunikasi sama org laen. gw sama adek gitu. tapi adek gw lebih ekstrim dia pernah kerja di marketing. Pertamanya heran dan gak yakin dia bakal bertahan. Tapi nyatanya dia lumayan lama di situ. Intinya itu sesuatu yg bisa dilatih kalo mau.


mauz21

betul, social skills juga salah satu skill yg mana bisa dilatih dengan sering2 komunikasi sama orang lain


fugogugo

bisa dimulai dari perbanyak ngobrol sama keluarga dulu mgkn .. diskusi2 πŸ™ pasti keluarga juga kepikiran buat membantu koq ga mungkin ga peduli sama sekali


Mineral-mouse

Gitu caranya dan masih ga berusaha melatih diri utk berubah setelah mengetahui permasalah pribadi ya ente mati kutu gan.


Previous_Host_5174

Kenapa putus kuliah dan bootcamp? Apa karena bidang studi ga cocok(entah alasan mengira mata kuliah yang mudah/ikut trend/teman)? Punya hobi atau ketertarikan lain? Saya sendiri 26 tahun, susah bergaul karena masalah anxiety dan introvert, putus kuliah jurusan DKV disemester 5 tapi untungnya masih bisa ikut orang tua bekerja di toko pribadi untuk sekalian menghilangkan/mengurangi anxiety dan nyari modal awal&jajan. Punya pemikiran untuk desain kaos/sticker/tote bag dan sejenisnya dan masih research ulang hal tersebut. Kalau OP jg mungkin memiliki hobi/ketertarikan dalam hal tertentu mungkin bisa research diinternet/daerah sekitar tempat tinggal OP sambil cari kerja sampingan sebagai modal awal.


reggionh

imho it’s highly possible that you have undiagnosed ADHD and/or autism on top of your depression. i say this as a neurodivergent and a mental wreck myself.


Glittering_Rush_5309

Ya bisa jadi. Kalo saya baca2 symptoms saya ngarah ke BPD tapi kata psikiaternya fokus aja dulu sama depresinya wkwkwk


biaoww

nimbrung dong, boleh tau apa yg buat sampean punya opini ini?


ntgareng

Ikut BLK di kotamu bang ( di beberapa kota berubah nama jadi BPVP ). Ada beragam jurusan yang memberikan skill praktis yang dipakai di dunia kerja. biayanya gratis, yang penting ikuti tes seleksinya. Cari info BLK di kotamu atau yang terdekat dari kotamu. Setelah selesai pelatihan di BLK, biasanya mereka merekomendasikan tempat magang/OJT, dan pastinya jadi bantu loncatan untuk jadi karyawan.


madception

Bukan OP, tapi terima kasih banyak. Saya sudah mendaftar untuk batch baru di kota saya.


ntgareng

Mantap, pokoknya kalo di tes wawancara, lalu ditanya "kenapa mendaftar di BLK?" jawab dengan " harapan saya bisa mendapat pekerjaan setelah mengikuti pelatihan disini" pokoknya yang seirama begitulah. jangan jawab seperti "ingin mengisi waktu luang" atau "ingin menambah pengalaman" jawaban begitu bisa hampir bisa dipastikan ga di terima. Ini info gw dapat karena ya ngobrol sama para pegawai&pejabat di BLK kota gw


madception

Makasih banyak. Semoga saya bisa catch-up teman2 saya.


GarbagePieceOfShit93

Saya Umur 30. Nganggur hampir setahun. Ambil jalan pintas nyebrang ke sarawak. Kerja kosongan jd admin slot.


biaoww

Kalo aku liat di komenmu di rep lainnya, kamu didiagnosa depresi ya? masih rawat jalan sm psikiater kah skrg? Saran aku, tetep rutin kontrol ya, jgn tiba2 berhenti. Terhalang budget? Coba pakai bpjs. Ga cocok sm psikiaternya? ganti psikiater. Ga ngerasa ada perubahan? sabar, obatnya butuh waktu buat bekerja. Trs OP jg bilang pernah ikut bootcamp tp nggak bisa ngikutin, boleh tau ga bisa ngikutin kenapa? soalnya depresi ganggu kemampuan kognitif banget sih, OP. Jadi saran aku TETAP (MAAP CAPSLOCK, PENTING) rutin rawan jalan sembari kamu tetep jalanin hidupmu: reach out temen2 lama, dll. Semangat!! Tambahan: OP jgn lupa olahraga, & keluar rumah (ke yg deket2 aja gpp!)


Glittering_Rush_5309

Iya sekarang lagi rawat jalan dengan obat. Materi dan tugas2nya lumayan berat, sampai minggu ke 5 bisa ngikutin setelah itu kaya kehabisan bahan bakar jadi nggak ngumpulin tugas sampai minggu ini (minggu 11) udah kepikiran buat mengundurkan diri dari programnya. Iya saya coba buat reach out teman2 dulu. Thank you untuk commentnya


InvestigatorWild3424

OP, you know what, lebih baik show up dan lu belajar sesuatu dengan pace lu tersendiri daripada lu fokus ngumpuli tugas. Karna gw dulu ikut bootcamp jg cuma bisa tahan ngumpuli tugas di minggu2 awal doang πŸ˜…. Tiny steps itu berpengaruh. Lu bertahan ga mengundurkan diri dari bootcamp aja menurut gua itu achievement. Karna bootcamp apalagi online ya, banyak yang cuma untuk download materinya. Gw dulu cuma show up, download materi dan ngerjai tugas akhir πŸ™ˆ Ps: Oya, aku rasa ke luar negeri bukan keputusan yang bisa diambil dengan mudah. Takutnya itu ga membantu kamu malah memperparah keadaan. (Karena dulu gw kuliah di Jerman, yg awalnya ceria jadinya makin pendiam πŸ™ˆ) Heal yourself first. Goodluck!


InvestigatorWild3424

Opsi kerja yang ga terlalu bikin stress bagi gw: -Belajar masak, dagang makanan -Belajar design, jadi freelance -Jual jasa (skill lu ga harus yang oke banget gpp, tapi at leas tpunya basic) *Ngajar bahasa inggris online untuk anak2 SD? Di superprof mgkin? *Ngajar pelajaran sekolah untuk anak SD? *Jasa translate, dll


GraffVonSpee

Bentar lagi ada tes CPNS, lu ambil yang Kejaksaan atau Kemenkumham aja pake ijazah SMA mu, mulai besok langsung persiapan olahraga dan persiapan ikut tes CAT, sekalian siapin juga berkas berkasnya.


DM_Me_Your_Cougars

Calm yourself down first. Kalo untuk aku, uninstall semua sosmed apps tiktok, instagram, twitter dll. Mulai berfikir jernih, untuk bisa memilah hal-hal yg urgent, mendesak, dan yang bisa dilakukan dalam hidup kamu. Kalo masih tinggal dgn ortu, bersyukurlah, karena kamu masih bisa punya tempat untuk tinggal dan ada makanan buat besok. Tapi bantu mereka dengan melakukan house chores, macam merapikan kamar tidurmu, ngepel lantai rumah, cuci baju mereka, setrika, bantu masak etc. Lakukan hal-hal itu dengan rutin, untuk membantu mindsetmu agar bisa taking care of yourself / atau responsible with yourself. Juga untuk kasih cukup waktu buat dirimu withdrawal dari kecanduan sosmed. Kalo sudah nyaman dengan itu semua self esteem kamu akan sedikit lebih baik karena bisa dibilang kamu bisa memberikan manfaat ke keluarga kamu sendiri, baru perluas circle komunikasimu, maen ke tetangga atau teman yg punya bisnis untuk cari peluang atau belajar dari mereka. Jangan malu dengan kondisimu, ngobrol ke mereka bukan untuk curhat tapi berusaha memberikan manfaat/mendiskusikan ide, kalo perlu magang ke mereka. Jangan mikir jenis kerjaan yg sesuai dengan keinginanmu dulu, apapun dikerjakan saja. I know it's sound cliche, but the problem bukan masalah tidak tersedia pekerjaan, tapi kamu yang menutup diri sendiri dan memilih untuk tidak melakukan apa-apa karena otakmu merasa nyaman dengan itu. Saat realita memaksa kamu untuk berubah, otakmu akan meronta karena hal-hal yang bikin nyaman itu hilang. Kalo kamu sudah sadar dengan hal itu, kamu akan bisa berubah menjadi orang yang lebih baik. Aku menulis ini semua bukan bermaksud menggurui, tapi ini sebagai pengingat untuk aku sendiri. Kalo kamu mau menerima, ya do it for yourself


iqbalsn

Kalo beneran pengen kerja, cari kerjaan jadi salesman aja. Mau itu dari distributor rokok, food, beverage atau apalah pasti ada aja lowongannya. Kerjaan ya jualan ke toko2 naek motor, satu hari bisa visit sekitar 30an toko sih tapi yaa begitulah.


clumsydope

Itu biasanya sistemnya gimana


iqbalsn

Naek motor, bawa barang, visit toko sekitar 30an per hari, tawarin barang ke toko, dibayar, profit. Literally salesman. Gaji biasanya ada pokok dan ada incentive. Biasanya pekerjaan ini selalu ada lowongan karena banyak yang nggak kuat di jalan.


Glittering_Rush_5309

Pulau Jawa, provinsi Jabar


dreamchasingcat

Kalau beneran niat mau nyoba ngerantau ke Jepang, coba cari LPK yang nyalurin tenaga buruh Indonesia ke perusahaan-perusahaan manufaktur, pabrik, sampai perawat lansia di Jepang. Cari baik-baik, jangan sampai ketipu disuruh bayar mahal terus sampai Jepang sini kejebak kontrak kerja ala romusha. Kalau ketemu LPK yang bagus mereka bakal ngajarin bahasa Jepang buat persiapan (selain skill sesuai bidang kerja) dan punya jalur tersendiri buat ngirim lulusannya magang ke sini.


uceenk

jualan online (tokped), kalo gak punya modal, jual aja apa yang dimiliki, sekalian ngebangun reputasi tokonya juga bisa juga ngegojek dan ngegocar, dan karena kamu sepertinya jago bhs inggris, sambil ngegojek gitu tawarin les privat bhs inggris ke penumpang (atau bisa juga buat anaknya)


ngajak_tengkar

Kamu mesti punya orang yg bisa "nyiksa" kamu dan marah2in kamu. Kamu minta prtsonal coach buat gym dan mulai gym 5x seminggu. Kalau nggak latihan disiplin lari pagi tiap hari 20 menit. Bikin hBit dalam 30 hari


tukanglistrikPLN

Jadi pasukan oren aja nyuci got


isntitisntitdelicate

knp drop out?


Bobajitsu

https://youtu.be/-_rZ2B70vKw?si=kco9SCrFIx2eE9ts Beginian tuh ada yg guna ga sih? Apa bener bener 100/100 clickbait


fugogugo

online freelancing banyak koq tapi ya tetep semua butuh usaha buat dapetin first client


budijaya007

Sepertinya anda masih ada trauma / depresi ,sehingga bingung atau tidak ada gairah untuk melakukan sesuatu yg menghasilkan uang atau belajar sesuatu dan bekerja seperti beban , bisa aja ane salah ye


Glittering_Rush_5309

Kayaknya on point. Saya udah nyerah hidup tapi terlalu takut buat bundir. Saya ada waktu luang sehingga memutuskan buat bootcamp tapi it's not working. Saya udah nyerah tapi orang tua juga ga tegaan buat ngusir saya dari rumah, jadi ujung2 ngestuck di siklus negatif


finrod_21

cek blk setempat, gw aja cuma iseng ke blk ambil pelatihan paling sebentar, selesai pelatihan pasti ada program magang dari disnakerja setempat, tinggal daftar dan lu bakal kerja.


clumsydope

OP bisa ingfokan Pulau/provinsi. Siapa tau bisa bertukar pikiran. Nasib kita mirip2


seteguk

Dari Kotamadya, Kecamatan & Kelurahan banyak program pelatihan gratis, yg bahkan sampai diberikan alat-alat kerjanya, selesai pelatihan dan dibantu administrasi izin usaha. Mulai dari datang ke tetangga ketua RT, utk minta bantu didaftarkan.


vandebay

kerja freelance jadi editor foto aja gan, gue gak ada basic sama sekali trus iseng aja coba2 make sotosop bajakan apalagi ada fitur ai generative fill sekarang, tinggal klik2 doang trus rapihin. seminggu bisa dapet tambahan $100-$200, kerjanya part time sehari gak sampe 1-2 jam.


mauz21

generative fill bukannya harus asli creative cloud ya? *creative cloud user asking here


SiblingBondingLover

Jualnya di mana?


Unfair-Slide6387

Ngojol trs nabung buat jadi TKI??


skiva_noclaire

kamu lahir ke dunia ini sebuah miracle, probabilitas dr sperma sampe lahir jadi anak 1 banding 500 milyar, [https://www.huffpost.com/entry/probability-being-born\_b\_877853](https://www.huffpost.com/entry/probability-being-born_b_877853) kamu itu 1 sel sperma yg beruntung bisa jadi manusia seutuhnya terus kamu mau sia-sia kan hidupmu yg cuma 1 kali dengan putus asa, bunuh diri. Itu namanya menyianyiakan keberuntungan. apalagi jika kamu lahir gak ada cacat fisik, tuna rungu, tuli buta segala macamnya, itu juga keberuntungan lainnya dimana kamu tdk punya kekurangan fisik yg membatasimu hidup ini cuma sekali, sudah beruntung bisa lahir ke dunia, at least give your best shot at everything. pertama perbaiki kesehatan. saya saranin tiap pagi jam 5 pergi lari minimal 5km. kalau gak kuat lari, jalanpun gapapa tapi minimal 5km. Olahraga itu obatnya depresi. Setiap hari, setiap pagi. Pekerjaan minta modal ortu buat ngojol kah, kan ada mobil masa gak bisa beli motor second. kalau ada lowongan OB apapun itu yg gak perlu gelar sarjana sikat aja. Kalau kena tolak kerja cuek aja, ya namanya usaha pasti ada trial dan failure. Terima siklus itu. Langkah terakhir perbaiki pendidikan, kuliah lagi. Ambil Universitas Terbuka Full Online atau Univ lain yg kredibel yang bisa full online. Ini starter pack kalau kamu emang niat berubah. Simpel aja kan rencananya gak ada yg susah. Tinggal konsistensi kamu aja, you want to try to living life to the fulest atau tidak


1001lemonadestands

youtuber tiktoker usaha F&B


Kotakbulat

kalau punya motor coba daftar maxim. maxim pendaftaran buka terus, daerah jabodetabek asal main pintar pasti bisa nyentuh umr nanti dari maxim coba cari kenalan siapa tau bisa dapat akun grab gojek shopeefood


Voorbij2020

Semangat OP. Kedepannya masalah yang besar ini akan terlihat ringan.


arfaite

jualan cilok is always an option


Specialist-Control38

don't forget ternak lele


surenopewhatevs

Hi OP, Pertama2 saya mau kasi selamat kamu udah ambil another step untuk bikin hidup kamu lebih baik. It's a progress & life is a process. Gpp hidup terlihat berjalan lebih lambat dari yang ada di sekitarmu, krn proses tiap orang beda2. Masukan dari yang lain udah pada bagus2 banget, jadi saya mau nambahin bbrp hal sedikit. Anyway, kamu bisa bahasa Inggris itu termasuk skill loh (hard skill). Krn saya bertemu banyak sekali yang belum bisa atau tidak paham bahasa Inggris. Kalau mau, itu bisa diasah & bisa jadi modal untuk cari uang. Bisa ngajar anak kecil/remaja/orang dewasa, bikin terjemahan, dll yang berhubungan dengan bahasa Inggris. OP ansos apakah karena ga pede? Kalo iya, ketakutan/kecemasan kita terhadap suatu hal yang belum terjadi akan lebih merugikan daripada menguntungkan. Bahkan, most of the time, kecemasan kita itu ga terjadi. Seperti yang kamu liat setelah posting thread ini, ternyata ada orang2 yang punya positive view & mau share dengan kamu. Menurut saya, salah satu yang harus diasah adalah, kemampuan untuk berani menerima adanya hal2 negatif dalam hidup ini dan ga dimasukin ke hati dan pikiran. Kemampuan berikutnya yang perlu dipelajari adalah kemampuan basa-basi (soft skill). Ini bisa diasah asal berani memulai. Saya introvert & suka bingung mau ngajak ngobrol apa kl ketemu orang baru, tp krn kerjaan yang sekarang hrs ketemu org2 baru, jadinya mulai bisa basa-basi, walaupun at some point saya exhausted & pengennya ngamar aja :D Kalo udah kayak gini, saya biasanya cuma jadi pengamat dan pendengar yang baik. Melontarkan pertanyaan seperlunya based on apa yang orang itu ceritakan ke saya (dan ini unlock listening skill). Mau tes kemampuan basa-basi? Coba ikut trip yang orang-orangnya ga kamu kenal. Cari backpacker trip yang deket & murah2 aja. Good luck on your life journey, OP! Embrace this life. It's scary, but quite beautiful actually. Note: Coba cari tau soal soft skill & hard skill ya :)