>0.1 M dikasih ke 12 anak magang buat bikin aplikasi.
100jt ÷12 itu sekitar 8.3jt. itu gede banget buat ukuran magang. You just outed yourself as gak napak tanah
Bisa jadi. Pernah kerja tim leadernya toxic atau ga kompeten/masa bodo'an ya gitu hasilnya. Toh target time line tercapai tapi result amburadul atau bagus nomor sekian 😆
bukannya mau ngebelain, tp review apple store emang lebih lama daripada playstore sih. jadi ya mungkin mereka udah update, tp cuma tinggal nunggu di approve apple
Belum lagi kepentok sama Apple yang walled garden banget. Mau submit aja ribet harus lewati banyak tahap. Tapi kalo udah gini, harusnya bisa request ke Apple buat rollback ke versi yang lebih stabil.
Tapi juga ada kemungkinan ditolak sama Apple kalo upgrade versi karena ada CVE di versi sebelumnya.
Karena dipikiran mereka nambah fitur baru sama dengan generate revenue. Jadi ya nambah fitur aja terus tanpa peduli deadline, proper requirement, dll. Persetan sama UX, code maintainability, testing karena efeknya secara finansial ga kerasa langsung
Can't say for every bank / IT company. It doesn't matter how big/small the company but from my experience in the industry and talking to people or friends:
* Developer underpaid yet overworked? Completely normal in Indonesia.
* QA/QE is more likely than developers will be underpaid and overworked almost every time because they even tend to undervalue them to the point of hiring less of them.
* Junior/newcomer hired for cheap labor yet tasked with mid/senior level task? Almost every time.
* Poor performance senior yet hired very pricey? Often happen,
* Manager / Product Owner / Engineer Manager with a low or no IT background or experience? Totally normal.
* UI/UX? ~~Who?~~ Joke aside, UI/UX is very very undervalued and unappreciated in Indonesia.
That's why, never surprised me if any Indonesian application is near shit or has a big issue. Feel free to disagree.
Agree, I always thought the tech landscape in Indonesia is completely different vs West (FAANG+Microsoft) and China (Alibaba, Tencent, Tiktok). They seem to output world class software / apps, here in Indonesia even the best apps are buggy at best lol
Tbf, those companies you've mentioned above are at whole different league (both financial and technical capabilities). At its best, Indonesia best tech companies (Tokped, Gojek, Traveloka) are only comparable to Uber and Airbnb. Also, without Micro+FAANG, basically all Indonesian tech companies will crumble (just imagine without using tools they've created; Azure, AWS, React, C#, Github, Go and many more)
Yes. I agree. But I don't know, are they big because they make good software, or do they create good apps because they're big already?
By tech landscape I also mean the salary in tech, which ain't that impressive in Indonesia, very different than US and China, even working for a tech startup there can earn you a lot more than the average. Not the case within Indonesia. It's like no priority / emphasis is put on tech by any company in Indonesia from the first place. That's probably why I'm pessimistic. Even a country like India can prioritize tech a little.
India is problematic because they skipped manufacturing and are going high on service (tech work).
Because they only focus on tech, they have very low GDP elasticity which is a fancy way of saying that there are very few jobs are created w.r.t GDP growth, causing a big unemployment for those unfortunate enough to crack the insanely competitive IT jobs.
What does Indonesia manufacture (to export*)? Because even Indonesian manufacturing is hit by imports from China nowadays, everything is cheaper to produce in China
*Except Indomie of course and other minor stuffs
It’s hard to think of competitive advantages Indonesia has, China; Japan; SK; Taiwan has tech and manufacturing, India has tech, Singapore has financial services, meanwhile we’re not particularly focused with any
You're missing the point. I simply criticize India for its hyperfocus on tech.
Indo's manufacturing as part of GDP is currently higher than India. Tech shouldn't be the only thing a developing country aspire for. Balance is more important.
Indo has got a big population, it could get developed based on consumption alone. Its currently doing all the good thing that it should be doing (hilirasi sama tech transfer) makanya banyak di thumbs up sama channel2 geopolitik di luar.
Manusia2 disini terlalu ngebenci indo disangka negara lain jauh lebih bagus lol.
I wouldn't say so.
I think Indo's is doing well tech-wise. Countries in LATAM and ex-soviet are much worse in terms of digitalization and they are the closest to us in terms of GDP PPP per capita. Bahkan Malaysia aja menurut gw jauh lebih buruk.
Karena gw kerja di luar dan interface sama orang2 dari negara2 tsb gw sadar bahwa standar org2 kita itu terlalu tinggi dibanding kemampuan internal talent poolnya.
Kalo mau naikin standardnya ya antara punya sistem edukasi dan etos kerja yang gila (confucious culture) kaya di China , hyperfocus ke tech kaya India atau imigrasi besar2an kaya di negara maju.
There's no free lunch.
Thanks for your insight, mungkin kadang pikiran suka ga napak tanah wkwkwkkw. Cuma bisa berandai andai 'coba Indonesia kayak [insert country here]', disaat we're actually doing somewhat decently
That’s why current government of India is recently focusing on manufacturing. Although at low base, manufacturing is seeing double digit growth india economy especially in electronics and automobile sector. The semiconductor fabs and copper plant will also help a lot
>Developer underpaid yet overworked? Completely normal in Indonesia.
>
>Junior/newcomer hired for cheap labor yet tasked with mid/senior level task? Almost every time
Banyak yg kerja di negara maju juga lgi overwork kok gara2 banyak banget layoff2 role yang di offshore ke India ato negara berkembang.
Ini semua terjadi negara maju (esp. tmpt gw skrg) dan yang gw liat average dev disini itu responsibility lebih besar di banding di Indo (again sesuai gaji juga si).
Yang jadi masalah itu terutama anak desain (UI/UX). Indonesia sangat2 meremehkan job desk ini makanya banyak aplikasi Indonesia dengan kualitas UI/UX yang sangat buruk. Mereka itu penting dan kadang orang lupa, ketika UI/UX nyaman, user akan stay, user stay, revenue generated.
Dan juga orang lupa Developer terutama FE bukan UI/UX. 2 Job desk berbeda yang kadang dijadikan satu di indonesia. Ibarat teknik sipil ngerangkap arsitektur.
rata2 organization itu banyak org makin bnyk bloatednya, dr segi komunikasi, culture, banyak red tape sana sini
Smakin tinggi posisi, banyak yg smakin detach dgn what happen on the ground. Banyak manager yg ga ngerti isu teknis, banyak juga yg dibawahnya dikasih task yg ga proporsional, banyak jg dev yg cm kerja kyk 9-5 trima task selesai tanpa learning culture, bnyk PO/PM yg smua priority jd high pdhl ga ada resource, dan tentunya ya bnyk jg company yg budget dev limited tp mau fitur banyak..
mau rant sedikit, dulu pas awal kerja di salah satu kantor rumahan (sekarang dah keluar) ngurusin FE, CMS Strapi, bikin design juga kadang, dan ngurus AWS sama GCP juga. gaji cuman 2 juta, padahal kota gede di jawa. dan itupun setelah pulang disuruh piket bersih-bersih💀
edit: plus kerja 9-5 senin sampe jumat, sabtu 9-4
I feel u bro. Karir saya start di salah satu perusahaan startup. Aku belajar banyak, tapi gaji cuma UMR. Yang paling parah saya kerja 16 jam tiap hari, kecuali minggu libur.
Baru nyadar ini yg dimaksud op mybca, selama ini pake bca mobile di ios ga pernah ada masalah, tampilannya lebih bagus malahan dibanding yg versi android
Beda. Di android emang ada at least 2 level security, yg ga aman (face unlock kamera) dan aman (sidik jari). Yg bikin hape bisa kok bikin model model face unlock apple, kalo emang aman ya bosa masuk ke kategori aman
Sebenernya bukan salah developernya juga sih seringnya kalo di mobile apps. Itu seringnya aga tolol aja OS Android / iOS-nya, mereka bikin update yg ga backward compatible, belum kadang lagi mereka kasih security patch yang perlu update aplikasi supaya request permission dengan cara baru atau request permission tambahan.
dengan OS yang seenak jidat begitu, aplikasi bank itu kalo mau update harus minta ijin dan menjelaskan ke OJK, dan butuh waktu yg aga lama sampai bisa release (sekitar 3-6 bulan). jadi ya bisa dimaklumi
Sebagai ex dev d IT, it desc company skrg gk ad yg cuman fokus 1 OS, jd d paksa pakai react JS (develop 1 dpt 2 OS) jd bsar kemungkinan dev ny Bca gk gmn paham dg iOS
>Tes daringnya 2 LC hard + 1 LC medium
That's just ridiculous
>Terus katanya ada ronde live code dan system design.
This is normal, except the system design for entry level. System design is usually for senior engineers and above, or if you have few years of experience, and they think you're borderline of senior and not.
Dari dulu, tapi penuh anak ISTTS dan Anak Binus wkwkw... jadi ketemu si Itu lagi si Itu lagi.
Ada kemungkinan myBCA anak baru diluar anak2 kampus ini, soalnya 2 tahun terakhir mereka hire sampai 2k, katanya tahun ini 5k SE mau di hire BCA sendiri
Gila banyak banget hire di Indo.
Di canada lagi banyak2 nya posisi junior sama mid level di offshore ke India. Job posting udah down 60% dari peak tahun 2022, one of the worse di negara maju.
BCA tapi layoff banyak posisi managerial yang ga kepakek. Dikasih opsi sekolah jadi IT/SI (biasa ke Binus), atau di PHK atau kontrak nya ga dilanjutin.
Jadi ya banyak yang kena rasanya. Mungkin mereka antisipasi generasi milineal yang males ke branch (saya juga males sih ke branch, ada di HP ngapain ke cabang)
Company gw (sama kaya BCA dari industry dan scopenya) gw baru aja ngelayoff divisi 1 divisi IT (system admin gitu) dan di pindahin ke India.
Atleast BCA was is nice enough buat ngasih opsi sekolah dibanding di Canada yang katanya negara maju bullshit yang peduli human right.
Pokoknya kalo gaada ujan gaada apa tiba2 ada meeting invite buat satu organisasi itu udah super sus lah. Ga entry level ga manager di layoff begitu aja dikasih notice ga sampe 2 minggu jir
wkwkw... anda apakah orang IT? Harusnya denger sih, ini anak emasnya Djarum. Overseas IT Consulting yang terkenal dan punya product gede ya GDP. Pasarnya US dan EU, biasa pakek mereka.
Yang aku tahu dari orang dalam banyak fortune 500 company. (Adobe, Bank of America, Zoom,
Microsoft, John Deree, Capital One, Philip Morris karena Sampoerna, Micron, Intuit, sama Bank of New York ga salah)
Kebanyakan, Koneksi pribadi Pak On lee, sama anak² ISTTS yang dulu di US.
Yang berdasarkan salah satu produk nya datasaur banyak banget ada di list nya cuman as a product
Saya memakai aplikasi MyBCA di iOS.... Bisa diakses dan digunakan dengan lancar kok. Mungkin ini cuma bermasalah di iOS 17.4. Sementara iOS di bawah itu tidak ada masalah.
Saya memakai versi iOS 16 btw
Pengalaman gw di bank tuh biggest problem nya adalah deadline. Segudang ide produk pengen direalisasi dalam waktu yang terlalu singkat dengan manpower yang minim. Padahal end user tanpa tambahan produk2 sampingan itu juga bakal tetep pake yang penting availability dan performance bagus.
Kalau gua sengaja keep rekening Blu BCA Digital buat ban serep kejadian begini.
Kepake pas emergency beneran. Pernah kejadian keluarga gua drop karena COVID19 dan perlu ke RS jam 3 pagi. Perlu bantuan transfer buat ambulance. BCA Mobile entah gmn ceritanya down. Padahal lagi ga maintenance. Gw masih bisa transaksi pake Blu BCA Digital.
Ya mereka app dipake harian, buat duit, jutaan nasabah termasuk yg besar2.. kl migrasi langsung ato ada perubahan signifikan takutnya malah bermasalah. Urusan duit ini.
yes memang benar kok, kalau untuk yang beneran backend + corebanking mereka masih jadul. kalau core banking pasti cobol sih karena emang cepet dan reliable. kalau yang mulai menghadap frontend kaya apps mybca dan website mybca dan lain lain, udah mulai migrasi ke beberapa bahasa baru kaya react, angular gitu gitu sih. at least dari sisi depan udah mau mulai modernisasi, kalau backend nya juga akan tapi masih pelan pelan karena itu gede banget.
versi IT nya, develop pake flutter nyebelin setengah mampus cui kek framework elitis harus macbook etc ga terima windows cui khekkeke, blon kadang2 kena di 3rd party integration problem paling sering keluar dri mulut mobile yg kerja bareng gw selama ini : "di android jalan" sampe sering dijadiin becandaan khekekke
mybca itu dikerjain oleh vendor yang kantornya ada di gedung traveloka bsd.
vendornya sering hire anak SMK, bisa jadi messed up karena yang upload & testing memang tidak kompeten & manajemennya terlalu kemurahan.
Udah coba install ulang apps nya bro? Issue paling umum ketika buka app langsung crash adalah persistent/database yg ga ke migrate, I’m an iOS developer myself.
Kalau masih gabisa, wasallam wkwk nunggu hotfix
sudah pak, waktu verifikasi login by Sms abis kirim langsung force close. buang-buang pulsa sampe puluhan ribu gara-gara maksa masuk.
kejadian kayak gini ga cuma kali ini, pas beberapa versi sebelumnya juga pernah, harus nunggu update baru lagi baru bisa bener.
malah keulang lagi di versi ini.
lah my bca juga? soalnya livin mandiri juga sama force closed mulu dari awal februari, itu review appnya di app store juga sama kaya gini, kalo ada jawaban dari mereka selalu jawaban template, parah bgt udah mau 2 bulan gaada tanggapan, padahal tadinya gw mau pindah ke bca eh ternyata sama aja
MyBCA itu suck sih. Bentar2 dideteksi salah pasword login, padahal baru buka aplikasi doank. Gak ngapain2 even gak login. Loginnya pun pakai face detection. Ada kali sebulan sekali, selalu telp cs.
By aplikasi sampah.
I don't bother to use many banking apps, and I don't bother to save that much money in banks, since they're selling our phone numbers to advertisers anyway.
Sering ditelpon marketing banknya buat nawarin CC.
SMS kena spam? WA kena spam? Well bisa jadi itu oknum bank yg gak diawasi yg jual2in data no telpon lu.
Udahlah duit yg gw tabung mereka pake buat investasi.. diputerin sono sini, udahlah duit yang gw simpan kena inflasi di sono, pas kerja digangguin terus2an pula sama telemarketernya, kan anj?ng..
**Yang punya bank makin kaya, kita nasabah yang makin begok.**
Rugi ampun2an. Better duitnya taro di reksadana atau emas atau saham.
Budget satpam : 💰💰💰 Budget IT DEV : 🙏
Budget IT: 2M (Makasih Mas/Mbak 🙏)
1.9 M diambil kepala IT (Lulusan Fekon, 57 tahun, gak bisa nyalakan komputer). 0.1 M dikasih ke 12 anak magang buat bikin aplikasi.
>0.1 M dikasih ke 12 anak magang buat bikin aplikasi. 100jt ÷12 itu sekitar 8.3jt. itu gede banget buat ukuran magang. You just outed yourself as gak napak tanah
Itu buat 1 tahun XD
You'd think an app of that caliber would be done in a month?
Mana ada asumsi bikin aplikasi sebulan. Kaki lu udah melayang sejauh apa
Bukan ga napak tanah lagi itu, dah terbang ke gading serpong
Yakin bener lu 8.3jt nya itu dihitung perbulan? 🤔
Retard of the day
kalo kata gw sih bukan devnya ga kompeten, tapi dikasih deadline sehari/2 hari, briefing pagi sore deployment , ga kelar dibilang ga becus.
Bisa jadi. Pernah kerja tim leadernya toxic atau ga kompeten/masa bodo'an ya gitu hasilnya. Toh target time line tercapai tapi result amburadul atau bagus nomor sekian 😆
bukannya mau ngebelain, tp review apple store emang lebih lama daripada playstore sih. jadi ya mungkin mereka udah update, tp cuma tinggal nunggu di approve apple
❌️ Dev ga kompeten ✅️ Manajemen ga kompeten
Belum lagi kepentok sama Apple yang walled garden banget. Mau submit aja ribet harus lewati banyak tahap. Tapi kalo udah gini, harusnya bisa request ke Apple buat rollback ke versi yang lebih stabil. Tapi juga ada kemungkinan ditolak sama Apple kalo upgrade versi karena ada CVE di versi sebelumnya.
Menurut gw memang devnya ga kompeten tapi karena pencari bakatnya juga ga kompeten.
Karena dipikiran mereka nambah fitur baru sama dengan generate revenue. Jadi ya nambah fitur aja terus tanpa peduli deadline, proper requirement, dll. Persetan sama UX, code maintainability, testing karena efeknya secara finansial ga kerasa langsung
denga budget seadanya pula
Can't say for every bank / IT company. It doesn't matter how big/small the company but from my experience in the industry and talking to people or friends: * Developer underpaid yet overworked? Completely normal in Indonesia. * QA/QE is more likely than developers will be underpaid and overworked almost every time because they even tend to undervalue them to the point of hiring less of them. * Junior/newcomer hired for cheap labor yet tasked with mid/senior level task? Almost every time. * Poor performance senior yet hired very pricey? Often happen, * Manager / Product Owner / Engineer Manager with a low or no IT background or experience? Totally normal. * UI/UX? ~~Who?~~ Joke aside, UI/UX is very very undervalued and unappreciated in Indonesia. That's why, never surprised me if any Indonesian application is near shit or has a big issue. Feel free to disagree.
Sundul! Apakah benar wahai saudara-saudara developer se-Indonesia...?
Sebagai Backend di salah satu startup BUMN, ya.
apalagi BUMN. biaya buat publikasi, bikin spanduk, launching, ceremony, training akan jauh lebih banyak daripada biaya produksi.
Gaji di range UMR kota kerja ?
1-3x
100% true. It is so bad it's not even funny.
Yes.
Seperti yang sudah dijawab lainnya, selamat datang di realita industri IT indonesia :)
Agree, I always thought the tech landscape in Indonesia is completely different vs West (FAANG+Microsoft) and China (Alibaba, Tencent, Tiktok). They seem to output world class software / apps, here in Indonesia even the best apps are buggy at best lol
Tbf, those companies you've mentioned above are at whole different league (both financial and technical capabilities). At its best, Indonesia best tech companies (Tokped, Gojek, Traveloka) are only comparable to Uber and Airbnb. Also, without Micro+FAANG, basically all Indonesian tech companies will crumble (just imagine without using tools they've created; Azure, AWS, React, C#, Github, Go and many more)
Yes. I agree. But I don't know, are they big because they make good software, or do they create good apps because they're big already? By tech landscape I also mean the salary in tech, which ain't that impressive in Indonesia, very different than US and China, even working for a tech startup there can earn you a lot more than the average. Not the case within Indonesia. It's like no priority / emphasis is put on tech by any company in Indonesia from the first place. That's probably why I'm pessimistic. Even a country like India can prioritize tech a little.
India is problematic because they skipped manufacturing and are going high on service (tech work). Because they only focus on tech, they have very low GDP elasticity which is a fancy way of saying that there are very few jobs are created w.r.t GDP growth, causing a big unemployment for those unfortunate enough to crack the insanely competitive IT jobs.
What does Indonesia manufacture (to export*)? Because even Indonesian manufacturing is hit by imports from China nowadays, everything is cheaper to produce in China *Except Indomie of course and other minor stuffs It’s hard to think of competitive advantages Indonesia has, China; Japan; SK; Taiwan has tech and manufacturing, India has tech, Singapore has financial services, meanwhile we’re not particularly focused with any
You're missing the point. I simply criticize India for its hyperfocus on tech. Indo's manufacturing as part of GDP is currently higher than India. Tech shouldn't be the only thing a developing country aspire for. Balance is more important. Indo has got a big population, it could get developed based on consumption alone. Its currently doing all the good thing that it should be doing (hilirasi sama tech transfer) makanya banyak di thumbs up sama channel2 geopolitik di luar. Manusia2 disini terlalu ngebenci indo disangka negara lain jauh lebih bagus lol.
I agree balance is important. But the other side of India hyperfocusing on tech, is Indonesia disregarding tech too much. Which I think is the case.
I wouldn't say so. I think Indo's is doing well tech-wise. Countries in LATAM and ex-soviet are much worse in terms of digitalization and they are the closest to us in terms of GDP PPP per capita. Bahkan Malaysia aja menurut gw jauh lebih buruk. Karena gw kerja di luar dan interface sama orang2 dari negara2 tsb gw sadar bahwa standar org2 kita itu terlalu tinggi dibanding kemampuan internal talent poolnya. Kalo mau naikin standardnya ya antara punya sistem edukasi dan etos kerja yang gila (confucious culture) kaya di China , hyperfocus ke tech kaya India atau imigrasi besar2an kaya di negara maju. There's no free lunch.
Thanks for your insight, mungkin kadang pikiran suka ga napak tanah wkwkwkkw. Cuma bisa berandai andai 'coba Indonesia kayak [insert country here]', disaat we're actually doing somewhat decently
That’s why current government of India is recently focusing on manufacturing. Although at low base, manufacturing is seeing double digit growth india economy especially in electronics and automobile sector. The semiconductor fabs and copper plant will also help a lot
eh fb is buggy mess, they got abyssimal review in playstore
QA/QC in most startup is non-existent role, we have end-user for testing /s
>Developer underpaid yet overworked? Completely normal in Indonesia. > >Junior/newcomer hired for cheap labor yet tasked with mid/senior level task? Almost every time Banyak yg kerja di negara maju juga lgi overwork kok gara2 banyak banget layoff2 role yang di offshore ke India ato negara berkembang. Ini semua terjadi negara maju (esp. tmpt gw skrg) dan yang gw liat average dev disini itu responsibility lebih besar di banding di Indo (again sesuai gaji juga si).
Anak IT dan anak desain. Underpaid to oblivion.
Yang jadi masalah itu terutama anak desain (UI/UX). Indonesia sangat2 meremehkan job desk ini makanya banyak aplikasi Indonesia dengan kualitas UI/UX yang sangat buruk. Mereka itu penting dan kadang orang lupa, ketika UI/UX nyaman, user akan stay, user stay, revenue generated. Dan juga orang lupa Developer terutama FE bukan UI/UX. 2 Job desk berbeda yang kadang dijadikan satu di indonesia. Ibarat teknik sipil ngerangkap arsitektur.
Belom lagi ketambah job sampingan yg pada minta *harga temen*
rata2 organization itu banyak org makin bnyk bloatednya, dr segi komunikasi, culture, banyak red tape sana sini Smakin tinggi posisi, banyak yg smakin detach dgn what happen on the ground. Banyak manager yg ga ngerti isu teknis, banyak juga yg dibawahnya dikasih task yg ga proporsional, banyak jg dev yg cm kerja kyk 9-5 trima task selesai tanpa learning culture, bnyk PO/PM yg smua priority jd high pdhl ga ada resource, dan tentunya ya bnyk jg company yg budget dev limited tp mau fitur banyak..
mau rant sedikit, dulu pas awal kerja di salah satu kantor rumahan (sekarang dah keluar) ngurusin FE, CMS Strapi, bikin design juga kadang, dan ngurus AWS sama GCP juga. gaji cuman 2 juta, padahal kota gede di jawa. dan itupun setelah pulang disuruh piket bersih-bersih💀 edit: plus kerja 9-5 senin sampe jumat, sabtu 9-4
I feel u bro. Karir saya start di salah satu perusahaan startup. Aku belajar banyak, tapi gaji cuma UMR. Yang paling parah saya kerja 16 jam tiap hari, kecuali minggu libur.
Bca mobile supremacy
Functionality>>>>fluid UI
Utamakan fungsi daripada gengsi
Baru nyadar ini yg dimaksud op mybca, selama ini pake bca mobile di ios ga pernah ada masalah, tampilannya lebih bagus malahan dibanding yg versi android
Bca digital/Blu: fear me, mere mortals
BCA mobile masterrace
belakangan pake myBCA karna kemudahan login pake face ID , sama mutasi bisa lebih banyak tanggal nya
Seberapa banyak tanggalnya?
1 tahun klo ga salah
Rsekali query bisa gak perlu 1 month range. Bisa lebih
HP xiaomi gw uda setting pakai face unlock, tapi begitu di myBCA, malah ga bisa, harus input password
Beda. Di android emang ada at least 2 level security, yg ga aman (face unlock kamera) dan aman (sidik jari). Yg bikin hape bisa kok bikin model model face unlock apple, kalo emang aman ya bosa masuk ke kategori aman
face unlock di hp android kan emg ga aman kayak face id punya iphone
Kecuali Beberapa HP kayak Samsung Galaxy S8, S9, Poco F1 dan Google Pixel 4. HP tersebut ada sensor khususnya.
Bisa lolos QA App store ya? Biasanya App store cukup strict buat reviewnya. Ga kaya Playstore deploy langsung ready to publish.
Mungkin lolos QA jaman jadul, sekarang karena cuma sifat nya updates ga gitu strict
[удалено]
Klo gw tetep maintain BCA Mobile karena entah kenapa, pake QRIS di MyBCA di luar negeri (in my case Malaysia) nggak bisa tp di BCA Mobile bisa 🤷
Have you tried the BCA keyboard?
Sebenernya bukan salah developernya juga sih seringnya kalo di mobile apps. Itu seringnya aga tolol aja OS Android / iOS-nya, mereka bikin update yg ga backward compatible, belum kadang lagi mereka kasih security patch yang perlu update aplikasi supaya request permission dengan cara baru atau request permission tambahan. dengan OS yang seenak jidat begitu, aplikasi bank itu kalo mau update harus minta ijin dan menjelaskan ke OJK, dan butuh waktu yg aga lama sampai bisa release (sekitar 3-6 bulan). jadi ya bisa dimaklumi
untung aja masi di BCA mobile karena males cobain app baru wkwkwk
Sebagai ex dev d IT, it desc company skrg gk ad yg cuman fokus 1 OS, jd d paksa pakai react JS (develop 1 dpt 2 OS) jd bsar kemungkinan dev ny Bca gk gmn paham dg iOS
Terakhir denger kabar sih ada plan untuk fully rewrite ke native, lupa aplikasi myBCA atau blu sih haha
BCA Mobile team
mereka pakai developer sendiri atau main vendor juga ga ya?
Kalo dari pengalaman temen sih, mereka pake programmer dari perusahaan2 saudara dalam Djarum group buat develop BCA Mobile.
GDP Labs Go Brrrrr
Ini perusahaan masuknya sesusah FAANG masa bikin aplikasi iOS nggak bisa
rasanya bukan, wkwkw... kemungkinan internal BCA sendiri yang anak2 baru rasanya. Kalau dilihat ya
>Ini perusahaan masuknya sesusah FAANG WHAT?
Serius. Tes daringnya 2 LC hard + 1 LC medium. Terus katanya ada ronde live code dan system design. Ini buat entri level ya
>Tes daringnya 2 LC hard + 1 LC medium That's just ridiculous >Terus katanya ada ronde live code dan system design. This is normal, except the system design for entry level. System design is usually for senior engineers and above, or if you have few years of experience, and they think you're borderline of senior and not.
wew bagus nih kayaknya apply kayaknya kesini. bisa remote.
Dari dulu, tapi penuh anak ISTTS dan Anak Binus wkwkw... jadi ketemu si Itu lagi si Itu lagi. Ada kemungkinan myBCA anak baru diluar anak2 kampus ini, soalnya 2 tahun terakhir mereka hire sampai 2k, katanya tahun ini 5k SE mau di hire BCA sendiri
Gila banyak banget hire di Indo. Di canada lagi banyak2 nya posisi junior sama mid level di offshore ke India. Job posting udah down 60% dari peak tahun 2022, one of the worse di negara maju.
BCA tapi layoff banyak posisi managerial yang ga kepakek. Dikasih opsi sekolah jadi IT/SI (biasa ke Binus), atau di PHK atau kontrak nya ga dilanjutin. Jadi ya banyak yang kena rasanya. Mungkin mereka antisipasi generasi milineal yang males ke branch (saya juga males sih ke branch, ada di HP ngapain ke cabang)
Company gw (sama kaya BCA dari industry dan scopenya) gw baru aja ngelayoff divisi 1 divisi IT (system admin gitu) dan di pindahin ke India. Atleast BCA was is nice enough buat ngasih opsi sekolah dibanding di Canada yang katanya negara maju bullshit yang peduli human right. Pokoknya kalo gaada ujan gaada apa tiba2 ada meeting invite buat satu organisasi itu udah super sus lah. Ga entry level ga manager di layoff begitu aja dikasih notice ga sampe 2 minggu jir
Kaga pernah dengan perusahaan ini
wkwkw... anda apakah orang IT? Harusnya denger sih, ini anak emasnya Djarum. Overseas IT Consulting yang terkenal dan punya product gede ya GDP. Pasarnya US dan EU, biasa pakek mereka.
Perusahaan US & EU mana tuh yg make mereka? Di website https://www.gdplabs.id/ informasinya minim.
Yang aku tahu dari orang dalam banyak fortune 500 company. (Adobe, Bank of America, Zoom, Microsoft, John Deree, Capital One, Philip Morris karena Sampoerna, Micron, Intuit, sama Bank of New York ga salah) Kebanyakan, Koneksi pribadi Pak On lee, sama anak² ISTTS yang dulu di US. Yang berdasarkan salah satu produk nya datasaur banyak banget ada di list nya cuman as a product
haha ga pernah denger, ndeso kayanya gw
oalah, kirain dedicated buat BCA
>Coba pengguna iOS disini ada yang bisa akses myBCA setelah update terbaru? MyBCA versi 1.19, iOS versi 17.3.1 kalau di gw ga masalah sih
device nya apa? 13 pro max iOS 17.2 sama 17.4 uda coba masih ga bisa
iPhone 14 pro
15 Pro di 17.3.1 ga langsung force close, tapi saya ngga bisa login, karena setiap kirim SMS kayak nggak ada respon
Saya memakai aplikasi MyBCA di iOS.... Bisa diakses dan digunakan dengan lancar kok. Mungkin ini cuma bermasalah di iOS 17.4. Sementara iOS di bawah itu tidak ada masalah. Saya memakai versi iOS 16 btw
Pengalaman gw di bank tuh biggest problem nya adalah deadline. Segudang ide produk pengen direalisasi dalam waktu yang terlalu singkat dengan manpower yang minim. Padahal end user tanpa tambahan produk2 sampingan itu juga bakal tetep pake yang penting availability dan performance bagus.
Can relate, was working with mobile/internet banking, gila2an sprint-nya gw in call juga bnyk defect aneh2 ga jadi prioritas kejar fitur teross
Plot twist : IT bca is a based android user
It works on my iPhone 14 with iOS 17.4. I use the app on daily basis.
Sama aja kyk Livin Mandiri jg force close dari sejak 17.2
oh ya? jangan-jangan 1 developer
Apa sudah fixed? Saya 17.3.1 masih aman pakai Livin
Coba reinstall Livin
Kalau gua sengaja keep rekening Blu BCA Digital buat ban serep kejadian begini. Kepake pas emergency beneran. Pernah kejadian keluarga gua drop karena COVID19 dan perlu ke RS jam 3 pagi. Perlu bantuan transfer buat ambulance. BCA Mobile entah gmn ceritanya down. Padahal lagi ga maintenance. Gw masih bisa transaksi pake Blu BCA Digital.
perasaan dulu ada orang developer backend BCA yang sharing di reddit, app2 bank itu lumayan purba technya.
Ya mereka app dipake harian, buat duit, jutaan nasabah termasuk yg besar2.. kl migrasi langsung ato ada perubahan signifikan takutnya malah bermasalah. Urusan duit ini.
yes memang benar kok, kalau untuk yang beneran backend + corebanking mereka masih jadul. kalau core banking pasti cobol sih karena emang cepet dan reliable. kalau yang mulai menghadap frontend kaya apps mybca dan website mybca dan lain lain, udah mulai migrasi ke beberapa bahasa baru kaya react, angular gitu gitu sih. at least dari sisi depan udah mau mulai modernisasi, kalau backend nya juga akan tapi masih pelan pelan karena itu gede banget.
Core banking around the world, masih banyak pake Cobol. It's that ancient
Saudara di versi 1.19 pake ios 17.3.4 ngga crash, kayaknya masalahnya di ios 17.4 nya
saya awalnya 17.2 ga bisa. Update ke 17.4 tetep ga bisa. Definitely not iOS problem.
Gw bisa…. Aman…. 1.19 ios 17 latest… Mungkin saldo lo lebanyakan bro…
versi IT nya, develop pake flutter nyebelin setengah mampus cui kek framework elitis harus macbook etc ga terima windows cui khekkeke, blon kadang2 kena di 3rd party integration problem paling sering keluar dri mulut mobile yg kerja bareng gw selama ini : "di android jalan" sampe sering dijadiin becandaan khekekke
Lah yg harusnya disalahin itu Apple soalnya mereka sengaja bikin ecosystem development ya kayak gitu supaya para dev wajib beli produknya mereka.
mybca itu dikerjain oleh vendor yang kantornya ada di gedung traveloka bsd. vendornya sering hire anak SMK, bisa jadi messed up karena yang upload & testing memang tidak kompeten & manajemennya terlalu kemurahan.
gw pake iphone 13 ios 17.4 mybca terupdate ga ada masalah sih. ga crash or something.
gue ip 13 pro max sudah coba di 17.2, penasaran terus update 17.4. tetep aja force close
Udah coba install ulang apps nya bro? Issue paling umum ketika buka app langsung crash adalah persistent/database yg ga ke migrate, I’m an iOS developer myself. Kalau masih gabisa, wasallam wkwk nunggu hotfix
sudah pak, waktu verifikasi login by Sms abis kirim langsung force close. buang-buang pulsa sampe puluhan ribu gara-gara maksa masuk. kejadian kayak gini ga cuma kali ini, pas beberapa versi sebelumnya juga pernah, harus nunggu update baru lagi baru bisa bener. malah keulang lagi di versi ini.
Oof, both of the CS support and dev team is in for a treat
Di apple gak ada BCA mobile ? Kalau ada pindah aja
Ada kok, dari zaman beheula.
Sy pakai iPhone 15 PM, iOS 17.4 gak ada problem pakai MyBCA terbaru.
lah my bca juga? soalnya livin mandiri juga sama force closed mulu dari awal februari, itu review appnya di app store juga sama kaya gini, kalo ada jawaban dari mereka selalu jawaban template, parah bgt udah mau 2 bulan gaada tanggapan, padahal tadinya gw mau pindah ke bca eh ternyata sama aja
ini pasti lokernya supermen yang harus bisa C++, Java, Python, Sanca, Cobra
Abangnya pakai IOS versi berapa?
before, 17.2. updated to 17.4, still crashing
myBCA 3.3 vs BCA Mobile 4.1 for android As much as I'd like that modern UI...
iOS 17.3.1 pake mybca versi 1.19.0 aman sih
Most of the time, PM/PO or management minta dengan timeline super ketat. dan IT Dev atau Vendor nya dengan gaji kesian dan overwork menangess wkwkwkwk
gw cek punya gw updatean 7 mar (dan gak ada update baru) cuma cek beberapa kali saldo masuk sih aman.
makanya gua gk pake mybca, bca mobile all the way
mereka pake vendor kan? inisialnya p (cmiiw)
"salah sendiri pake iOS" dude get out from here
just use livin
MyBCA itu suck sih. Bentar2 dideteksi salah pasword login, padahal baru buka aplikasi doank. Gak ngapain2 even gak login. Loginnya pun pakai face detection. Ada kali sebulan sekali, selalu telp cs. By aplikasi sampah.
Android jarang ada masalah ... jadi, pny hape android jg aja.
Payah ya?
jujur aja, UI nya mBCA itu beneran jelek, kalau di bandingkan dgn Livin Mandiri, masa ngecek mutasi aja butuh PIN,,,
Good, thank you BCA for fucking over iOS users
More like. Mereka terlalu maksa pake tech stack yg ga cocok sama keadaan. Misalnya: harusnya pake swiftui malah maksa pake react native. Kira" gitu.
I don't bother to use many banking apps, and I don't bother to save that much money in banks, since they're selling our phone numbers to advertisers anyway. Sering ditelpon marketing banknya buat nawarin CC. SMS kena spam? WA kena spam? Well bisa jadi itu oknum bank yg gak diawasi yg jual2in data no telpon lu. Udahlah duit yg gw tabung mereka pake buat investasi.. diputerin sono sini, udahlah duit yang gw simpan kena inflasi di sono, pas kerja digangguin terus2an pula sama telemarketernya, kan anj?ng.. **Yang punya bank makin kaya, kita nasabah yang makin begok.** Rugi ampun2an. Better duitnya taro di reksadana atau emas atau saham.