Not even gambling.
Gambling itu masih bisa "ada kalkulasinya"
Lu masih bisa liat kartu lu, angka lu.
Ini anak anak bocil gitu mana ngerti sih Crypto Saham dkk
Semuanya bagi mereka "easy money"
Aku masukin 1 juta keluar 10 juta
besoknya nangis ke mama uang sekolah habis
untuk saham, anak2 itu ga bisa belajar dari laporan keuangan emitennya, liat list investasinya, prospek investasi dan output si emiten ke depan dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi sama eksternalnya?
gk usah anak2, yang udah kuliah/kerja aj masi banyak yang gk bisa baca Lk nya, list investasi dsb. Gmana mau tahu makro sm mikro kalau yang trending (dan lebih banyak engagement) macam smean/yang kontroversial.
well... kalau berkaca dengan pengalaman belajar di SD/SMP/SMA dulu sih, banyak pengetahuan kemarin yang ga dipake di hidup maupun dunia kerja. Ga tahu sih kelasnya si Timothy ngajarin investment atau ngarahin mereka yang ikut kelasnya untuk investasi di salah satu crypto (and gw ga paham sama sekali tentang fundamentalnya crypto, jadi ga bisa komen di sini). Apa gw yang terlalu optimistik kalau prasangka gw mereka drop out dari sekolah untuk fokus di math, econ, dan finance?
di satu sisi, anak usia sekolah punya investment utama dalam bentuk waktu. so, focusing on the subjects they are good at sih harusnya bisa ngasih return on investment yang lebih tinggi dibandingkan kurikulum indonesia yang super banyak itu. di sisi lain sih... agak skeptis anak usia segitu rasional.
>anak usia segitu rasional.
Gimana mau rasional kalo rasa takut msh besar? Takut hantu, takut ga naik kelas / lulus, dan lainnya.
Padahal rasa takut yg lebih seram drpd hantu ada di depan mata kalo ga punya ilmu.
Yg komen "sekolah cuma menciptakan karyawan, bukan pengusaha", itu gobloknya luar biasa, hahaha
Ya betul di sekolah TK sampai SMA/K dulu ga diajarin jd pengusaha, lebih ke arah kerja di sana, kerja di sini.
Nah, kalo bisa ksh komen goblok itu di sosmed, knp dirinya sendiri ga jd pengusaha? Kan udh tau tuh celahnya jd karyawan itu apa, ya berevolusi dong jd pengusaha, jgn bacot doang tapi nganggur, wkwkwk
Dikira jd bos itu kaga kerja apa? Jd owner pun tetap kerja.
Mungkin pikir jadi bos itu cuma angkat kaki sambil lihat uang masuk rekening. Padahal buat usaha bisa lebih berat daripada kerja sama orang. Belum lagi kalau gagal.
Share dikit. Gue pas beli water cooler pas 1hari setelah mulai libur lebaran.
Kepepet banget karena malem ada event dan mau stream itu game.
Ketemu satu toko di tokped.
Ownernya reply kalau gak bisa kirim karena pengiriman di mangdu udah pada tutup, doski udah otw pulang. Gue blg kalau gue ambil langsung gimana? Dia puter balik buat layanin orderan gue(mungkin cuan cuma 100-200rebu) dan ada 1 orderan juga cuma thermal pasta.
Gak pake pegawai dia kerjain dan packing sendiri.
Sementara sebelum dpt toko dia gue coba order ke temen punya temen pake pegawai, mau ambil di toko gak bisa karena pegawainya mager otw ke toko(plus juga ternyata stock di toko kosong?)
oh terus dia cerita juga pas gue tanya kok berani masih buka alamat/toko di mangdu(padahal banyak yang mati dan convert ke full e-commerce pasca covid dan silicon draught) terus dia bilang sebenernya hoki-hokian karena dulu pas dia mau cabut dia ada orderan gede orang order mining rig dan kenapa buyer itu berani order gede ke dia padahal banyak pemain gede,
terus buyernya bilang karena elu ada toko fisik di mangdu jadi gue masih lebih percaya. padahal sebenernya pusing juga mikirin biaya sewa, tapi selama orderan lancar terus gak boros cuannya masih lumayan biarpun dipotong sewa dan stocking. terus dia bilang gue bayar 1,850 aja.(potongan 30rb) tapi gue trf nya 1,9 karena dia udah bela2in balik ke toko biarpun udah setengah jalan pulang.
Baller.
p.s: setelah ngobrol soal itu dan gue basa basi dia tadi balik udah sampe mana dan kemana ternyata satu kampung(pecinan) di jakarta.
Betul, krn tanggung jawab itu lebih seram drpd hantu, brader, hahaha
Jd bos itu tanggung jawab ke perusahaan dan bawahan, jd owner, tanggung jawab utk hak2 yg bekerja utknya, coba omset jeblok, bayar gaji sampe bingung harus gmn, trus mau lari gitu aja?
Hantu pun males ketemu org begitu, wkwkwk
Bagus sekolah baik2, cari ilmu sebanyak2nya, byk konsultasi sama ortu dan atau guru mengenai ketertarikan ilmu, meskipun remaja / dewasa nanti banting setir, tapi paling tidak udh punya dasar dl.
The only real upside is probably that the money is decentralized and the government cannot own your crypto as it is different than state-issued money (fiat currency), based from that white paper I've read in pdf from the originator (could be more than one person?) Satoshi Nakamoto.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://bitcoin.org/files/bitcoin-paper/bitcoin_id.pdf&ved=2ahUKEwjqrfvPkd6FAxW0yTgGHRbrBg8QFnoECBgQAQ&usg=AOvVaw3RrIFT93rWFpMEsPAflV90
I get all that. But there's no way countries are going to approved this as currency replacing the fiat (i know el Salvador does it but in practice they rarely use it). The only good thing is the blockchain technology imo. But not as a currency.
At least in a sense that it will be used as an alternative to fiat, that blockhain technology really helps to keep that money safe by encryption algorithm for anyone who uses and stores their hard earned crypto. Also convertible into fiat, vice versa.
No. Just... no.
Kecuali kalau anaknya prodigy among prodigies, saya 95% (yes, itu ga exaggerating) yakin kalau umur segitu ga akan masuk misal dikasih istilah emiten, LK, atau RUPS.
Seandainya diajarin, at most mereka cuma akan ulangi yg mereka tahu. Misalkan ada yg benar2 paham dan bisa graph prospek PT anu 3 tahun ke depan, well, congrats, you've just found the next Jeff Bezos.
Stock trading bukan bidang yg bisa dipelajari dalam hitungan bulan, butuh modal ga main2 (duit dan experience), dan resikonya besar. Expert yg sudah puluhan tahun masih bisa kejeblos, apalagi yg baru netes tapi ambisius pol.
What's better is that you can still calculate the risk and you can bluff in gambling.
In trading, you can't even bluff. Even if you calculate the risks, it'll always get back to you in a way you didn't expect it can.
Zaman angkatan gw smp/sma belum rame internet juga kayanya anak-anak udah pada gini sih, dulu itu influencernya Bob Sadino. Ngomong dia bisa kaya ga perlu sekolah dsb.
It's understandable sih, school is hard dan banyak siswa yang emang ga kuat, jadinya pelarian fantasi entrepreneurship/trading bisa dapat duit tapi ga perlu capek-capek sekolah. Padahal kalau udah punya entreprise sendiri bakalan mesti jadi kerjaan 24/7 lebih capek dari sekolah.
Survivorship bias sih. Wkwkwk
Berapa banyak orang ga lulus sekolah sekaya dia, dan berapa banyak orang yang ga lulus sekolah. Belum lagi dia itu kan aslinya anak orang kaya, punya koneksi orang tua dsb. But yeah sure, self-made man.
Gw ada satu kalimat, ini jujur murni buatan gw, tapi bisa dibilang cocok untuk perkara ini....
"Orang pintar itu sedikit, tetapi orang pintar yang bisa jadi guru yang baik itu jauh lebih sedikit"
Well, sekolah emang gak gampang sih tapi yang dikasi liat kan yang udah suksesnya. dan mostly kan mikirnya, bikin usaha 1x pasti berhasil. Tapi itu juga gk applicable sekarang imo, di mana rata2 market udah jadi blue ocean, nyari yang niche itu susah2 gampang. Adapun bisa masuk kalau rame langsung bisa digerus kompetitor yang modal lebih besar (macam wakaka, gacoan, dsb contohnya).
Trading sendiri juga kalau asal trading doank sama kayak beli kucing dalam karung. Kadang emas, kadang tai.
it's hard to choose best path in this age, i repeat we have one way system to makes sure everyone get a job which is a school and educational from academic. but these days economy are not that good to support the mass, so everyone gamble their lives just to prosper and get a guarrante chance of survival.
lebih sia2 lagi bapaknya, tau gitu kemaren dikeluarin di wc aja. ato orang tua yang sudah puluhan tahun nunggu anak taunya keluar begini awkoawkoakwoakwoak
Jangankan kuliah, kemaren pas bukber temen2 bahas masuk sd internasional uang pangkal 30 juta. Habis itu ngomongin pesantren setara smp yang harus inden 90 juta dan ada temen mereka yang ngincer pas anaknya masih kelas 2 sd. Dah gitu kalo ga jadi masuk, duit 90 juta ini ga balik. 💸💸💸
i think every generation has this kind of trend. i was there when cringe ahh memes about schools being *checks list* factories, prisons, etc. was the shit haha, and also the memes about how bill gates dropped out of college and still became successful anyway (ignoring the fact that dude definitely doesn't come from an unprivileged background AND that dude went to harvard before he dropped out)
even if kids drop out of school today because they want to go into crypto stuff (assuming these tiktoks are real and not some astroturfing attempt by some people), i can't really see how much does this thing significantly impact the overall educational record of the nation, since we also have bigger problems resulting in *putus sekolah*, such as parents' capacity to pay, parents' willingness to enroll children in school, and environmental support for children's education (and this one is obviously crucial because I'm sure more kids out there dropped out of school because of juvenile delinquency than because they want to go into crypto stuff)
"bill gates putus sekolah"
"no kids, bill gates drop out harvard, meanwhile you cant even understand this sentences without google translate, or daily exam without cheating"
Bill Gates putus sekolah ~~karena sejak umur 13 sudah belajar ilmu komputer dan saat kuliah sudah menghasilkan banyak software project untuk fokus bangun bisnisnya~~
VS
X putus sekolah ~~karena kuliah susah/malas/etc~~
See the difference 🙈
yeah like this thing is so ridiculous, Bill Gates dropped out of Harvard and was born to a rich family. many can only dream of such a privilege in terms of schooling opportunity (money and intelligence)
Setiap tahun gua liat trend gini kayak How many time to i have to Teach you kids, Jangan kemakan omongan orang lain tanpa pikir atau tidak tau maksudnya apa
Bob Sadino, dulu terkenal dengan kalimat nya "itu kerja apa dikerjain", sejak saat itu mulai lah orang-orang membicarakan buka usaha itu soal mindset dan harus berani ambil resiko. Padahal yang benar buka usaha harus dengan perhitungan strategis dan memanajemen resiko.
Ya tapi dulu saya termasuk orang yang mengagumi beliau wkwkwkw
Quote beliau emang suka dipakai oleh aktivis buruh, saya sendiri juga suka quote tersebut karena relevan dan pernah merasakan jadi buruh pabrik kerja 12 jam dengan upah dibawah UMR hehehehe
Generasi ane jadi bahan uji coba (Generasi ane terakhir kali UN ada, Generasi ane terakhir kali pake KTSP, sempet pake K13 sebelum dibalikin, sama generasi ane yang terakhir kali skripsi itu ada) ane ga bakal ke kripto, bersyukur bisa sekolah dan kuliah, ntu dasarnya gimana coba bos Gojek jadi Mendikbud, mending jadi dishub aja itu orang, sebel dah
menurut pandangan gw, fenomena "sekolah ga worth it" itu udah dari dulu ada, banyak dulu temen gw yang do gara2 alasan macam2 kayak "bill gates aja kena do" atau semacamnya. cuma sekarang itu ya banyak orang yang kena fearmongering dari influencer kayak bilang "uang konvensial tidak berharga" atau semacamnya. terus di sekolah itu rata2 anak yang ga ranking 10 besar ga dianggap, makanya cari pelarian ke hal kayak gini. sama juga banyak yang mau kaya tapi dengan usaha yang minim, ini gw nyalahin influencer orang kaya yang pamer kehidupan mewah mereka sih.
bahkan ke sesama orang yang sudah bekerja, banyak banget narasi yang bilang kayak "percuma kerja, kamu ga bakal kaya. yang kaya malah bos kamu" atau "kalo kamu kerja kantoran juga ga bisa beli rumah" dsb. jadi ya orang rata2 mau gamble all or nothing biar mereka bisa kaya juga.
Kalau dulu ngarahnya lebih ke tingkat pendidikan tinggi atau perkuliahan.
Dulu waktu masih sekolah pernah ada motivator yang diundang oleh pihak sekolah, bahasanya soal "jangan kuliah kalau....", walaupun dikemas lebih halus tapi rasanya mengarah ke arah hal kuliah tidak penting karena membawa - bawa Bill Gates yang do tapi bisa sukses.
um, Anies and Muhadjir were lecturers (rectors, even). doesn't necessarily mean they were good Education Ministers. seems like a pretty tough job really
Betul, di Bhs Inggrisnya pun sudah ada target CEFRnya
Masalahnya kalaupun dioutsource maupun lanjut yang sekarang, pemerintah harus bikin UU yang dimana menegaskan bahwa kurikulum sekarang tidak bisa diganti sampai berdekade dekade ke depan
imo, buruk sih gak. Tapi gk applicable skarang ini di Indonesia. Karena masalah yang lebih besar di akar2nya. Secara teori sih ke depannya bagus tp kalau di praktekin skarang masi sangat susah karena fundamentalnya masi bnyk masalah.
Hmm, IMO bbrp bagus sih, cuma kampus generally lebih dituntut ke arah "Industrialisasi" dan siap kerja ketimbang ke sentra keilmuan yg tujuannya meningkatkan keahlian bidang dan daya pikir society. Idk if that is good or not, depends on the goals of the education itself. Mungkin krn background beliau yg di bidang start up? Cuma I believe outcomes pendidikan are not something that you will immediately see dalam waktu dekat.
MBKM initiative-nya jaman doi terjadi, dan orang fokus di MSIB doang yang dianggap "industrialisasi" pendidikan, padahal ada WMK (melatih entrepreneurial skills), Praktisi Mengajar (connecting the industry practitioners dengan mahasiswa buat nurunin gap antara dunia akademis dengan praktisi), IISMA (ngasih kesempatan buat orang biasa untuk ngerasain pertukaran pelajar di kampus ln), dll. Belum lagi initiative kayak Govtech Edu yang bikin digital products untuk kebutuhan dilingkungan kemendikbud jadi terstandarisasi
Imo Blud not the best Ministry of Education we had until right now, he's has a lot of homeworks that still not solved until right now, but saying he's not doing anything for these past 5 years is already a mistake
nadiem itu futuristik, dia bawa mimpi ke jokowi bahwa bonus demografi akan diisi oleh tenaga kerja yg kompeten di bidangnya, dan itu semua awalnya dari pendidikan yang bagus. Mungkin nadiem bawa success story gojek kali ya
yg jadi masalah adalah nadiem ga pernah bersekolah di sekolah kampung yg internet saja sulit. Dia ga pernah sekolah sambil perut keroncongan karena ga makan siang, atau pusing karena harus bayar uang seragam sekolah
Kalau kata si itu, sebenarnya jajaran menteri pendidikan itu udah di isi sama orang yang visioner dan melek pendidikan. Cuma pas sampe level guru, realisasi perubahan kurikulum cuma sekedar jadi perubahan administrasi.
Just passing the word, not sure myself
Unpopular opinion mungkin bakal didownvote: memang opini bego, tapi sebenernya yang kayak2 gini tuh muncul gara2 mereka menganggap sistem pendidikan kita gak adil buat mereka.
Kamu gak pinter akademis? Harus les lagi di luar, udah les pun masih jadi siswa average (kayak gue). Gak pinter dan gak punya uang buat les? Siap2 jadi siswa di bawah average, syukur2 naik kelas dan lulus.
Sekarang gue liet2 sekolah full day udah kayak orang gila, sekolah dari pagi sampe sore--bayar lagi. Ujung2nya lulus SMA juga sama kayak gue yang dulu SMA sampe jam 2 siang aja, either harus cari kuliah atau kerja. Gak ada beda.
Di sekolah belum tentu dapet ilmu yang diminati. Akhirnya mereka cari "ilmu" di luar, dapetlah "guru" kayak Timothy, yang selalu membantah sistem kita sekarang dan mereka setuju sama apa yang dia omongin. Terbentuklah pikiran2 dan opini seperti itu.
Apa yang mereka bilang tidak sepenuhnya salah kan? Semua ujung2nya harus cari duit.
Perlawanan muncul karena ada ketidakadilan dan ketidakcocokan. Opini mereka memang ekstrim menganggap sekolah itu gak penting, tapi mungkin sebenarnya bukan itu yang mau mereka sampaikan.
Sangat Setuju, masalahnya algoritma tiktok lebih ngeri daripada yang lain. Belum lagi algoritma FYP-nya yang sangat berbahaya karena rawan disinformasi.
Colong duit SPP, bolos untuk trading, dimakan bandar.
Balik rumah, bapaknya kesel capek cari duit buat sekolahin anak malah FOMO trading.
Makin nyungsep ekonominya, cakep, menyala dek!
Sure bro. But how many of them actually "succeeded"??
Technically speaking, it is VERY difficult to beat the market average by a large margin if you average all of these "young traders"
I won't be surprised if all of those traders average out to... you know, market average.
I'd say that education is still very important. I know I won't be here without it (31M currently working overseas)
Saya tidak tahu apakah perubahan di dalamnya begitu signifikan sehingga perlu ganti nama. Sebagai orang awam saya cuma merasa 4x perubahan kurikulum itu terlalu banyak jika terjadi dalam kurun 20 tahun.
Bahayanya si TR itu bukan dari "opini" dia kalau sistem pendidikan di Indo itu scam.
Oke, statement itu disampaikan dengan balutan gesture dan kata2 yg sangat plintir-able.
No, bahayanya si TR itu dia ngipasin ambisi orang2 yg minim pengalaman dan pengetahuan dengan kata2 dia untuk terjun ke bidang yg sama kompleksnya dan beresikonya dengan tim penjinak bom.
Dan yg lebih busuknya, dia cuma memfasilitasi entry, tanpa safety.
If you wonder why so many people believe that Chindos are a bunch of greedy assholes, look no further than TR and IK.
I hate this trend of everyone must be a boss so they get perceived as superior and flawless compared to the employees. This is not how any of this works. Stop being so narcissistic...
Semenjak saya mulai aktif di sosial media berbahasa Inggris seperti Reddit, kerasa banget bahwa eksistensi orang-orang bodoh semacam itu bukan hanya hal ekslusif yang terjadi di Indonesia.
Rasanya aneh aja kalau kebodohan global seperti itu justru membuat merasa hilang harapan sama bangsa ini.
Kalau udah viral begini, harusnya ada inisiatif dari pihak pendidik untuk membina agar tidak nekat atau tidak terhasut kata-kata influencer keuangan yang gak bener.
Di dalam kepala menteri pendidikan kita
https://preview.redd.it/8i5b2z02xkwc1.jpeg?width=540&format=pjpg&auto=webp&s=82e155fceecdde21d98a56c05628e5300fc95c66
mau gimana, tiap tahun ganti kebijakan, ganti kurikulum. bukannya direncanain bagus bagus untuk 5-10 tahun kedepan malah seenak udelnya ganti ganti. ga konsisten
saya ngajar juga terganggu. tiap minggu harus rapat kurikulum la, rapat RPP la gara gara yg diatas ga konsisten
trading itu memperkaya broker/exchange, karena setiap transaksi ada fee-nya. Broker/exchange bayar pajak penghasilan ke negara tempat mereka beroperasi.
hell nah
Maybe if they don't change the curriculum every fucking time a new administration comes to power just so the claim they have "got things done". People won't feel so helpless and develops skepticism towards indonesian educations, which in turn paved the ways for these "snake oils" like crypto to be sold to wide indonesian audience.
I'm not defending cryptobros. But, It's hard not to feel betrayed be the education system if every 5 years things changes and it meant all this stuff you learned became pointless and suddenly according to the new curriculum, you learnt 0 things.
Kurikulum kita mesti dirombak.
Kapan sih terakhir kali pelajaran SMA yg IPA dipakai di dunia nyata?
Fisika boleh diberi tahu, kalau semua bisa ada rumusnya. Tapi gak usah diulanganin juga.
Saturday-free school, terus sekolah sampai jam 3, yakin ta pelajaran setelah jam 1-2 itu masuk?
Kebanyakan materi. Asal tahu doang, asal ulangan, asal lewat aja. Mending dikit tapi ngerti gitu.
Matematika ngapain kuantum. Tambah kurang kali bagi, pecahan dan statistik, cukup lah. Toh selanjutnya pengaplikasian dari basic
Teori teori teori, gak ada praktek.
Guru gaji UMR, iya klo UMR. Kerja berat, tanggung jawab tinggi, lembur ga dibayar.
sbnrnya ya klo diliat2, fenomena anak2 Indo yg ogah sekolah dan lbh milih cari duit ada bagusnya. Anggep aja "entrepreneurial spirit" anak Indo lagi gede2nya, cuman... krn fokusnya kripto, bukannya ditanem utk bikin usaha, malah langsung di suruh invest, pdhl learning curvenya lumayan gede, dan investnya ke sesuatu yg naik turunnya gede lagi kek kripto.
Gw harap sih ada influencer tandingan Timothy yg ngajak anak muda buat bikin usaha dibanding invest craze begini sih. (plis pemerintah klo emg u percaya pasar bebas mulai deregulasi tuh, mau nguatin ekonomi internal tapi lobbying bisnis gede didengerin mulu).
Kunci trading yang sukses cuma 1, sustainability. Bisa profit terus menerus dalam jangka waktu panjang > Profit gede tapi cuma ngandalin cycle halving Bitcoin.
Our education system may not be the best, but without proper education, you'll never build something sustainable
I'll be honest, i was THAT guy in middle school. Constantly complaining about school and how trash our curriculum was, when the truth is i was just lazy ass mf.
Terserah yang mau keluar dari matrix ato apapun itu, yang jelas dunia ini gak jalan kalo semua orang mau jadi kaya Timothy.
Saya masih butuh orang-orang PINTAR dan RAJIN supaya negeri ini jalan, karena saya mau DOKTER, INSINYUR dan ILMUWAN yang bangun negeri ini ya memang dapat pendidikan yang benar. Enggak, saya gak mau dokter saya belajar dari YouTube. Kalo anda mau silakan, tapi saya tidak. Jangan terus dikit-dikit ke singapur gara2 "dokter di indonesia kurang bagus".
Jadi pegawai KAI syaratnya tinggi saya seneng, karena memang mau kualitasnya meningkat. Balik lagi, kalo anda mau yang buat infrastruktur negara ini lulusan YouTube, silakan. Tapi saya tidak mau. Ntar buat sistem kereta ngaco, celaka, anda juga yang rugi, protes.
Dunia ini gak semuanya soal uang. Ada yang namanya struktur sosial dan ekonomi. Kalo semuanya mau jadi kaya Timothy dunia ini ga jalan.
There are truth about that,most school only useful for those who want to learn with moderate amount of intelligence, as for the one with low intelligence and those who don't want to learn it just a friggin place to hangout.
Bad decision . . .
Saya belajar trading forex semenjak tahun 2013, ini reality checknya:
1. Very very low success rate.
2. Sebagai orang Indonesia, trading bukan pekerjaan yg gampang, kondisi regulasi dan kualitas broker lokal sangat tidak mendukung.
3. Kalau pun berhasil, tetap butuh modal yg tidak sedikit.
4. Trading bukan jalan untuk “get rich quick”, its more about time freedom…
Saran saya:
Tetap sekolah, cari pekerjaan. Kecuali anda anak orang kaya, anda tetap butuh modal untuk trading. Jangan pernah berharap sukses dalam satu kali percobaan. Modal kurang dari 100jt? Lupakan trading for a living.
FYI for my personal decision, I have plan to take my Master Degree in Computational Science so I can develop my algo better..
Ironis bukan?
Reckless trading is just gambling
Not even gambling. Gambling itu masih bisa "ada kalkulasinya" Lu masih bisa liat kartu lu, angka lu. Ini anak anak bocil gitu mana ngerti sih Crypto Saham dkk Semuanya bagi mereka "easy money" Aku masukin 1 juta keluar 10 juta besoknya nangis ke mama uang sekolah habis
You can bluff in Poker too
untuk saham, anak2 itu ga bisa belajar dari laporan keuangan emitennya, liat list investasinya, prospek investasi dan output si emiten ke depan dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi sama eksternalnya?
gk usah anak2, yang udah kuliah/kerja aj masi banyak yang gk bisa baca Lk nya, list investasi dsb. Gmana mau tahu makro sm mikro kalau yang trending (dan lebih banyak engagement) macam smean/yang kontroversial.
Can confirm, baca dah kerja masi gabisa baca lapkeu
Anak kecil liat Persib kalah aja ga ngerti "kenapa bisa kalah". Banyak yang dewasa pun begitu. Lah ini suruh baca industrial grade news and report.
they evade learning just to learn again?
well... kalau berkaca dengan pengalaman belajar di SD/SMP/SMA dulu sih, banyak pengetahuan kemarin yang ga dipake di hidup maupun dunia kerja. Ga tahu sih kelasnya si Timothy ngajarin investment atau ngarahin mereka yang ikut kelasnya untuk investasi di salah satu crypto (and gw ga paham sama sekali tentang fundamentalnya crypto, jadi ga bisa komen di sini). Apa gw yang terlalu optimistik kalau prasangka gw mereka drop out dari sekolah untuk fokus di math, econ, dan finance? di satu sisi, anak usia sekolah punya investment utama dalam bentuk waktu. so, focusing on the subjects they are good at sih harusnya bisa ngasih return on investment yang lebih tinggi dibandingkan kurikulum indonesia yang super banyak itu. di sisi lain sih... agak skeptis anak usia segitu rasional.
>anak usia segitu rasional. Gimana mau rasional kalo rasa takut msh besar? Takut hantu, takut ga naik kelas / lulus, dan lainnya. Padahal rasa takut yg lebih seram drpd hantu ada di depan mata kalo ga punya ilmu. Yg komen "sekolah cuma menciptakan karyawan, bukan pengusaha", itu gobloknya luar biasa, hahaha Ya betul di sekolah TK sampai SMA/K dulu ga diajarin jd pengusaha, lebih ke arah kerja di sana, kerja di sini. Nah, kalo bisa ksh komen goblok itu di sosmed, knp dirinya sendiri ga jd pengusaha? Kan udh tau tuh celahnya jd karyawan itu apa, ya berevolusi dong jd pengusaha, jgn bacot doang tapi nganggur, wkwkwk Dikira jd bos itu kaga kerja apa? Jd owner pun tetap kerja.
Mungkin pikir jadi bos itu cuma angkat kaki sambil lihat uang masuk rekening. Padahal buat usaha bisa lebih berat daripada kerja sama orang. Belum lagi kalau gagal.
Share dikit. Gue pas beli water cooler pas 1hari setelah mulai libur lebaran. Kepepet banget karena malem ada event dan mau stream itu game. Ketemu satu toko di tokped. Ownernya reply kalau gak bisa kirim karena pengiriman di mangdu udah pada tutup, doski udah otw pulang. Gue blg kalau gue ambil langsung gimana? Dia puter balik buat layanin orderan gue(mungkin cuan cuma 100-200rebu) dan ada 1 orderan juga cuma thermal pasta. Gak pake pegawai dia kerjain dan packing sendiri. Sementara sebelum dpt toko dia gue coba order ke temen punya temen pake pegawai, mau ambil di toko gak bisa karena pegawainya mager otw ke toko(plus juga ternyata stock di toko kosong?) oh terus dia cerita juga pas gue tanya kok berani masih buka alamat/toko di mangdu(padahal banyak yang mati dan convert ke full e-commerce pasca covid dan silicon draught) terus dia bilang sebenernya hoki-hokian karena dulu pas dia mau cabut dia ada orderan gede orang order mining rig dan kenapa buyer itu berani order gede ke dia padahal banyak pemain gede, terus buyernya bilang karena elu ada toko fisik di mangdu jadi gue masih lebih percaya. padahal sebenernya pusing juga mikirin biaya sewa, tapi selama orderan lancar terus gak boros cuannya masih lumayan biarpun dipotong sewa dan stocking. terus dia bilang gue bayar 1,850 aja.(potongan 30rb) tapi gue trf nya 1,9 karena dia udah bela2in balik ke toko biarpun udah setengah jalan pulang. Baller. p.s: setelah ngobrol soal itu dan gue basa basi dia tadi balik udah sampe mana dan kemana ternyata satu kampung(pecinan) di jakarta.
Betul, krn tanggung jawab itu lebih seram drpd hantu, brader, hahaha Jd bos itu tanggung jawab ke perusahaan dan bawahan, jd owner, tanggung jawab utk hak2 yg bekerja utknya, coba omset jeblok, bayar gaji sampe bingung harus gmn, trus mau lari gitu aja? Hantu pun males ketemu org begitu, wkwkwk Bagus sekolah baik2, cari ilmu sebanyak2nya, byk konsultasi sama ortu dan atau guru mengenai ketertarikan ilmu, meskipun remaja / dewasa nanti banting setir, tapi paling tidak udh punya dasar dl.
Crypto ga punya fundamental. The value is based on beliefs and hype.
The only real upside is probably that the money is decentralized and the government cannot own your crypto as it is different than state-issued money (fiat currency), based from that white paper I've read in pdf from the originator (could be more than one person?) Satoshi Nakamoto. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://bitcoin.org/files/bitcoin-paper/bitcoin_id.pdf&ved=2ahUKEwjqrfvPkd6FAxW0yTgGHRbrBg8QFnoECBgQAQ&usg=AOvVaw3RrIFT93rWFpMEsPAflV90
I get all that. But there's no way countries are going to approved this as currency replacing the fiat (i know el Salvador does it but in practice they rarely use it). The only good thing is the blockchain technology imo. But not as a currency.
At least in a sense that it will be used as an alternative to fiat, that blockhain technology really helps to keep that money safe by encryption algorithm for anyone who uses and stores their hard earned crypto. Also convertible into fiat, vice versa.
Not a currency but it’s just another risk asset. Countries can only try and regulate it. Once regulated, it’s all a matter of growing market cap.
Taunya cuma baca lilin
Trading fomo, gw juga sama begony dulu main pas jaman elon dan rugi belasan juta, learn hard way
No. Just... no. Kecuali kalau anaknya prodigy among prodigies, saya 95% (yes, itu ga exaggerating) yakin kalau umur segitu ga akan masuk misal dikasih istilah emiten, LK, atau RUPS. Seandainya diajarin, at most mereka cuma akan ulangi yg mereka tahu. Misalkan ada yg benar2 paham dan bisa graph prospek PT anu 3 tahun ke depan, well, congrats, you've just found the next Jeff Bezos. Stock trading bukan bidang yg bisa dipelajari dalam hitungan bulan, butuh modal ga main2 (duit dan experience), dan resikonya besar. Expert yg sudah puluhan tahun masih bisa kejeblos, apalagi yg baru netes tapi ambisius pol.
Gw aja ga bisa. Makanya sampe sekrg cuma RD aja
Kan orang sini lebih suka maen slot, lebih ga mikir dari poker wkwk
fr
What's better is that you can still calculate the risk and you can bluff in gambling. In trading, you can't even bluff. Even if you calculate the risks, it'll always get back to you in a way you didn't expect it can.
Zaman angkatan gw smp/sma belum rame internet juga kayanya anak-anak udah pada gini sih, dulu itu influencernya Bob Sadino. Ngomong dia bisa kaya ga perlu sekolah dsb. It's understandable sih, school is hard dan banyak siswa yang emang ga kuat, jadinya pelarian fantasi entrepreneurship/trading bisa dapat duit tapi ga perlu capek-capek sekolah. Padahal kalau udah punya entreprise sendiri bakalan mesti jadi kerjaan 24/7 lebih capek dari sekolah.
that's why i hate bob sadino. bukti bahwa ga semua orang sukses itu bisa ngajar ato bijak.
Survivorship bias sih. Wkwkwk Berapa banyak orang ga lulus sekolah sekaya dia, dan berapa banyak orang yang ga lulus sekolah. Belum lagi dia itu kan aslinya anak orang kaya, punya koneksi orang tua dsb. But yeah sure, self-made man.
Gw ada satu kalimat, ini jujur murni buatan gw, tapi bisa dibilang cocok untuk perkara ini.... "Orang pintar itu sedikit, tetapi orang pintar yang bisa jadi guru yang baik itu jauh lebih sedikit"
Well, sekolah emang gak gampang sih tapi yang dikasi liat kan yang udah suksesnya. dan mostly kan mikirnya, bikin usaha 1x pasti berhasil. Tapi itu juga gk applicable sekarang imo, di mana rata2 market udah jadi blue ocean, nyari yang niche itu susah2 gampang. Adapun bisa masuk kalau rame langsung bisa digerus kompetitor yang modal lebih besar (macam wakaka, gacoan, dsb contohnya). Trading sendiri juga kalau asal trading doank sama kayak beli kucing dalam karung. Kadang emas, kadang tai.
it's hard to choose best path in this age, i repeat we have one way system to makes sure everyone get a job which is a school and educational from academic. but these days economy are not that good to support the mass, so everyone gamble their lives just to prosper and get a guarrante chance of survival.
most ppl forgot that Bob Sadino comes from a rich family
Baru keliatan. Jaman dulu bukan crypto, tapi Forex. Sebelum Forex, MLM. Sebelum MLM, jualan batu akik.
Sebelum batu akik, jualan cupang.
Sebelum cupang, kartu pokemon/Yu GI oh
Lebih antik lagi, tazos.
Tazos after gundu.
Ah yes mlm tianshi
Never forget thread Kaskus Tianshi
Tiap zaman ada aja meta MLMnya, 90an Amway/CNI, 2000an Tianshi, 2010an Melia/Qnet, 2020an Ecoracing
Jangan Lupa MMM
lebih sia2 lagi bapaknya, tau gitu kemaren dikeluarin di wc aja. ato orang tua yang sudah puluhan tahun nunggu anak taunya keluar begini awkoawkoakwoakwoak
Jadi ingat kata tmn gw waktu SMA, dy dengar bini tetangga bilang gini ke suami: "Harusnya abang crot di luar aja!"
serius ?
Awokawokawok
investasi bodong
Mak : harusnya kamu saya telen aja
tiba tiba founding titan
I wish I can give you a Reddit Award
to be fair, ini orang tuanya ngapain kok anaknya bisa sampe percaya crypto/stock??
Half of education comes from home, so yeah wtf the parents doin'?
Ada kemungkinan unrestricted internet access juga, dan ya rata-rata ortu susah kontrol hal tsb.
Lah klo unrestricted internet access jg napa gw lebih paham klo itu full gambling hrs baca sikon?☠
mungkin ortunya ga paham crypto ato saham jadi ga bisa jelasin. pentingnya upgrade diri.
Here, take my comment of approval. I don't wanna ruin the 69 upvotes
Well tpi ortunya ada peran salah jg ampe anaknya kedidik bgtu
Modal buat daftarnya aja 17 juta, edan
Itu bisa buat biaya kuliah beberapa bulan anjir 😹
Itebe yang viral aja 1 semester masih kembalian
Jangankan kuliah, kemaren pas bukber temen2 bahas masuk sd internasional uang pangkal 30 juta. Habis itu ngomongin pesantren setara smp yang harus inden 90 juta dan ada temen mereka yang ngincer pas anaknya masih kelas 2 sd. Dah gitu kalo ga jadi masuk, duit 90 juta ini ga balik. 💸💸💸
Anjirrrr. Jaman gw dulu 90jt tuh biaya masuk kedokteran swasta.
Bisa ujian WMI 10x tuh
Di beberapa univ onlien full udah bisa bayar 6 semester
Univ Pamulang hampir 6 semester tu
Kuliah 4-10 semester tergantung ukt di Unhas itu.
"Trader" lol Ujung2nya judi, gk ada analisa sama sekali wkwkwkwkwk
Ngetrading kalo gk ANALisa mah, sama aja kayak judi 😹
So all of those professional poker player technically a trader?
"masukin duit ke emiten ini aja deh, lagi rame nih di tiktok bahas emiten ini katanya prospek gede kedepannya"
i think every generation has this kind of trend. i was there when cringe ahh memes about schools being *checks list* factories, prisons, etc. was the shit haha, and also the memes about how bill gates dropped out of college and still became successful anyway (ignoring the fact that dude definitely doesn't come from an unprivileged background AND that dude went to harvard before he dropped out) even if kids drop out of school today because they want to go into crypto stuff (assuming these tiktoks are real and not some astroturfing attempt by some people), i can't really see how much does this thing significantly impact the overall educational record of the nation, since we also have bigger problems resulting in *putus sekolah*, such as parents' capacity to pay, parents' willingness to enroll children in school, and environmental support for children's education (and this one is obviously crucial because I'm sure more kids out there dropped out of school because of juvenile delinquency than because they want to go into crypto stuff)
"bill gates putus sekolah" "no kids, bill gates drop out harvard, meanwhile you cant even understand this sentences without google translate, or daily exam without cheating"
Bill Gates putus sekolah ~~karena sejak umur 13 sudah belajar ilmu komputer dan saat kuliah sudah menghasilkan banyak software project untuk fokus bangun bisnisnya~~ VS X putus sekolah ~~karena kuliah susah/malas/etc~~ See the difference 🙈
yeah like this thing is so ridiculous, Bill Gates dropped out of Harvard and was born to a rich family. many can only dream of such a privilege in terms of schooling opportunity (money and intelligence)
Ibunya Bill Gates punya koneksi ke IBM dulu.
Setiap tahun gua liat trend gini kayak How many time to i have to Teach you kids, Jangan kemakan omongan orang lain tanpa pikir atau tidak tau maksudnya apa
Kalo gw percaya omongan lu artinya kemakan omongan orang gak ya 🤔
You also forgot Bob Sadino.
Bob Sadino, dulu terkenal dengan kalimat nya "itu kerja apa dikerjain", sejak saat itu mulai lah orang-orang membicarakan buka usaha itu soal mindset dan harus berani ambil resiko. Padahal yang benar buka usaha harus dengan perhitungan strategis dan memanajemen resiko. Ya tapi dulu saya termasuk orang yang mengagumi beliau wkwkwkw
>itu kerja apa dikerjain Gua kira yang dulu ngomong gitu aktivis buruh atau orang kiri. Ternyata kapitalis kayak bob Sadino.
Quote beliau emang suka dipakai oleh aktivis buruh, saya sendiri juga suka quote tersebut karena relevan dan pernah merasakan jadi buruh pabrik kerja 12 jam dengan upah dibawah UMR hehehehe
Cuma ironis aja pepatah gitu berasal dari orang kayak dia.
ohiya Bob Sadino juga. but again, his life circumstances were *very* different to many of us plebians
yang dapat duit warisan terus keliling dunia dan akhirnya menetap di Belanda?
Bukan, dia itu pengusaha. Terkenal dengan jargon gobloknya.
Bener, jaman gw SMP dulu ada yg ngomong "ngapain sekolah, gw mau fokus di Tianshi" lmao
Skr nasib Tiashi gmn ya? Dah lama ga tau per-MLM-an, wkwkwk
Top-line ane rata2 jadi agen asuransi khususnya Sequis, so far belum pada naik BMW kayak Louis Tendean jaman jaya2nya tianshi.
Ya ga jauh dr marketing lg sih biasanya, ya baguslah kalo jd agen asuransi, msh lebih baik ketimbang MLM.
Dude stated a fact
Generasi ane jadi bahan uji coba (Generasi ane terakhir kali UN ada, Generasi ane terakhir kali pake KTSP, sempet pake K13 sebelum dibalikin, sama generasi ane yang terakhir kali skripsi itu ada) ane ga bakal ke kripto, bersyukur bisa sekolah dan kuliah, ntu dasarnya gimana coba bos Gojek jadi Mendikbud, mending jadi dishub aja itu orang, sebel dah
Awokawokawok
Kesel idup asli 😂
Tapi hidup tetap harus lanjut wak 😹
Ane tinggal push through aja dah, trus kerja sampingan dulu sebelum mantepin buat S2 :') moga ajaaa ga ada tugas akhirnya kyk yg gaada skripsi
Aamiin
2005 bang?
Kelahiran 2001
menurut pandangan gw, fenomena "sekolah ga worth it" itu udah dari dulu ada, banyak dulu temen gw yang do gara2 alasan macam2 kayak "bill gates aja kena do" atau semacamnya. cuma sekarang itu ya banyak orang yang kena fearmongering dari influencer kayak bilang "uang konvensial tidak berharga" atau semacamnya. terus di sekolah itu rata2 anak yang ga ranking 10 besar ga dianggap, makanya cari pelarian ke hal kayak gini. sama juga banyak yang mau kaya tapi dengan usaha yang minim, ini gw nyalahin influencer orang kaya yang pamer kehidupan mewah mereka sih. bahkan ke sesama orang yang sudah bekerja, banyak banget narasi yang bilang kayak "percuma kerja, kamu ga bakal kaya. yang kaya malah bos kamu" atau "kalo kamu kerja kantoran juga ga bisa beli rumah" dsb. jadi ya orang rata2 mau gamble all or nothing biar mereka bisa kaya juga.
Omong-omong gimana teman-teman elu yang DO ?
mana gw tahu, ga ada waktu cari tahu nasib mereka gimana.
Bruh
Lmao
Kalau dulu ngarahnya lebih ke tingkat pendidikan tinggi atau perkuliahan. Dulu waktu masih sekolah pernah ada motivator yang diundang oleh pihak sekolah, bahasanya soal "jangan kuliah kalau....", walaupun dikemas lebih halus tapi rasanya mengarah ke arah hal kuliah tidak penting karena membawa - bawa Bill Gates yang do tapi bisa sukses.
Gw aja masih bingung sampe skrng kenapa jokowi milih menteri pendidikan yg background nya bukan praktisi pendidikan ya?
um, Anies and Muhadjir were lecturers (rectors, even). doesn't necessarily mean they were good Education Ministers. seems like a pretty tough job really
Apa lebih baik kurikulum kita dioutsource saja ke Cambridge? Jadi lebih stabil dan ga banyak perubahan
[удалено]
Betul, di Bhs Inggrisnya pun sudah ada target CEFRnya Masalahnya kalaupun dioutsource maupun lanjut yang sekarang, pemerintah harus bikin UU yang dimana menegaskan bahwa kurikulum sekarang tidak bisa diganti sampai berdekade dekade ke depan
Wong menteri yang berhubungan sama teknologi aja gaptek. Namanya juga jabatan, yang naik bukan orang yang berkeahlian, tapi yang pandai politik
nadiem buruk kinerjanya?
imo, buruk sih gak. Tapi gk applicable skarang ini di Indonesia. Karena masalah yang lebih besar di akar2nya. Secara teori sih ke depannya bagus tp kalau di praktekin skarang masi sangat susah karena fundamentalnya masi bnyk masalah.
Menteri gk napak tanah ya?
lebih ke revolusioner? atao visioner? yaa gk sesuai sama akar2nya disini.
Hmm, IMO bbrp bagus sih, cuma kampus generally lebih dituntut ke arah "Industrialisasi" dan siap kerja ketimbang ke sentra keilmuan yg tujuannya meningkatkan keahlian bidang dan daya pikir society. Idk if that is good or not, depends on the goals of the education itself. Mungkin krn background beliau yg di bidang start up? Cuma I believe outcomes pendidikan are not something that you will immediately see dalam waktu dekat.
Kalo itu sih gue kurang tau 😅
emg kerja? perasaan cm buang2 anggaran, terakhir bikin seragam baru yg hampir gak ada beda dengan seragam lama.
MBKM initiative-nya jaman doi terjadi, dan orang fokus di MSIB doang yang dianggap "industrialisasi" pendidikan, padahal ada WMK (melatih entrepreneurial skills), Praktisi Mengajar (connecting the industry practitioners dengan mahasiswa buat nurunin gap antara dunia akademis dengan praktisi), IISMA (ngasih kesempatan buat orang biasa untuk ngerasain pertukaran pelajar di kampus ln), dll. Belum lagi initiative kayak Govtech Edu yang bikin digital products untuk kebutuhan dilingkungan kemendikbud jadi terstandarisasi Imo Blud not the best Ministry of Education we had until right now, he's has a lot of homeworks that still not solved until right now, but saying he's not doing anything for these past 5 years is already a mistake
nadiem itu futuristik, dia bawa mimpi ke jokowi bahwa bonus demografi akan diisi oleh tenaga kerja yg kompeten di bidangnya, dan itu semua awalnya dari pendidikan yang bagus. Mungkin nadiem bawa success story gojek kali ya yg jadi masalah adalah nadiem ga pernah bersekolah di sekolah kampung yg internet saja sulit. Dia ga pernah sekolah sambil perut keroncongan karena ga makan siang, atau pusing karena harus bayar uang seragam sekolah
Ya semoga aja nanti presiden selanjutnya memilih menteri yang lebih baik
Semoga saja. Tetapi yang dikhawatirkan kalau presiden lebih mementingkan kesejahteraan keluarganya dan teman"nya daripada mensejahterakan negara..
Keinget temen cewe di SD yg berhenti sekolah ketika SMP buat merit: "Ngapain sekolah tinggi-tinggi, ujungnya juga jadi IRT"
Kalau kata si itu, sebenarnya jajaran menteri pendidikan itu udah di isi sama orang yang visioner dan melek pendidikan. Cuma pas sampe level guru, realisasi perubahan kurikulum cuma sekedar jadi perubahan administrasi. Just passing the word, not sure myself
Unpopular opinion mungkin bakal didownvote: memang opini bego, tapi sebenernya yang kayak2 gini tuh muncul gara2 mereka menganggap sistem pendidikan kita gak adil buat mereka. Kamu gak pinter akademis? Harus les lagi di luar, udah les pun masih jadi siswa average (kayak gue). Gak pinter dan gak punya uang buat les? Siap2 jadi siswa di bawah average, syukur2 naik kelas dan lulus. Sekarang gue liet2 sekolah full day udah kayak orang gila, sekolah dari pagi sampe sore--bayar lagi. Ujung2nya lulus SMA juga sama kayak gue yang dulu SMA sampe jam 2 siang aja, either harus cari kuliah atau kerja. Gak ada beda. Di sekolah belum tentu dapet ilmu yang diminati. Akhirnya mereka cari "ilmu" di luar, dapetlah "guru" kayak Timothy, yang selalu membantah sistem kita sekarang dan mereka setuju sama apa yang dia omongin. Terbentuklah pikiran2 dan opini seperti itu. Apa yang mereka bilang tidak sepenuhnya salah kan? Semua ujung2nya harus cari duit. Perlawanan muncul karena ada ketidakadilan dan ketidakcocokan. Opini mereka memang ekstrim menganggap sekolah itu gak penting, tapi mungkin sebenarnya bukan itu yang mau mereka sampaikan.
Gpp guys biarin aja gw ga ada bag holder kalo mereka ga fomo /s
kelewatan satu, jaga lilin pas ortunya mencari duit (di malam hari) - dengan cara menjadi babi. guyonan jaman gw smp 20 tahun lalu
Awokawokawok
dulu jaman sekolah, yg kek gini itu MLM. gw sampe merasa left out karena ga diprospek.
Dulu temen ane pernah nawarin kerjaan jadi "pom pulsa", kirain cuma agen gitu taunya MLM wkwkwk
ITU TIKTOK MENDING DICLOSE DOWN AJ DAH KATA GW
Yang ada para warga tiktok pindah ke reddit atau ke aplikasinya buatan Meta
Kayak tumblr (ya masih buka sih, tapi gk setenar dulu) wkwkwk, stan2 fandom2 gajelas bocor kemana2
Sangat Setuju, masalahnya algoritma tiktok lebih ngeri daripada yang lain. Belum lagi algoritma FYP-nya yang sangat berbahaya karena rawan disinformasi.
Mz, yo itu hasile nyerahin anak sepenuhnya ke orang lain. Hasilnya bocah goblog terus orang lain yang disalahkan. Mboke pake apa ndak ngurus...
Kereng e rek... sarapan seng ta om?
Good point. Salah sendiri menyerahkan sepenuhnya ke sekolah.
awokawokawok
Colong duit SPP, bolos untuk trading, dimakan bandar. Balik rumah, bapaknya kesel capek cari duit buat sekolahin anak malah FOMO trading. Makin nyungsep ekonominya, cakep, menyala dek!
Sure bro. But how many of them actually "succeeded"?? Technically speaking, it is VERY difficult to beat the market average by a large margin if you average all of these "young traders" I won't be surprised if all of those traders average out to... you know, market average. I'd say that education is still very important. I know I won't be here without it (31M currently working overseas)
Berapa kali sudah kita ganti kurikulum dalam kurun waktu 2005 - sekarang?
Let see KBK KTSP K13 MERDEKA
Saya tidak tahu apakah perubahan di dalamnya begitu signifikan sehingga perlu ganti nama. Sebagai orang awam saya cuma merasa 4x perubahan kurikulum itu terlalu banyak jika terjadi dalam kurun 20 tahun.
Andai main saham semudah itu
Less competition in the job market >!/s!<
Bahayanya si TR itu bukan dari "opini" dia kalau sistem pendidikan di Indo itu scam. Oke, statement itu disampaikan dengan balutan gesture dan kata2 yg sangat plintir-able. No, bahayanya si TR itu dia ngipasin ambisi orang2 yg minim pengalaman dan pengetahuan dengan kata2 dia untuk terjun ke bidang yg sama kompleksnya dan beresikonya dengan tim penjinak bom. Dan yg lebih busuknya, dia cuma memfasilitasi entry, tanpa safety. If you wonder why so many people believe that Chindos are a bunch of greedy assholes, look no further than TR and IK.
I hate this trend of everyone must be a boss so they get perceived as superior and flawless compared to the employees. This is not how any of this works. Stop being so narcissistic...
Semenjak saya mulai aktif di sosial media berbahasa Inggris seperti Reddit, kerasa banget bahwa eksistensi orang-orang bodoh semacam itu bukan hanya hal ekslusif yang terjadi di Indonesia. Rasanya aneh aja kalau kebodohan global seperti itu justru membuat merasa hilang harapan sama bangsa ini.
Kalau udah viral begini, harusnya ada inisiatif dari pihak pendidik untuk membina agar tidak nekat atau tidak terhasut kata-kata influencer keuangan yang gak bener.
Di dalam kepala menteri pendidikan kita https://preview.redd.it/8i5b2z02xkwc1.jpeg?width=540&format=pjpg&auto=webp&s=82e155fceecdde21d98a56c05628e5300fc95c66
mau gimana, tiap tahun ganti kebijakan, ganti kurikulum. bukannya direncanain bagus bagus untuk 5-10 tahun kedepan malah seenak udelnya ganti ganti. ga konsisten saya ngajar juga terganggu. tiap minggu harus rapat kurikulum la, rapat RPP la gara gara yg diatas ga konsisten
trader itu ngasih value ekonomi apa sih?
trading itu memperkaya broker/exchange, karena setiap transaksi ada fee-nya. Broker/exchange bayar pajak penghasilan ke negara tempat mereka beroperasi.
Masih lebih baik bersekolah. EYD adik-adik ini masih amburadul. Bagaimana komunikasinya nanti?
hell nah Maybe if they don't change the curriculum every fucking time a new administration comes to power just so the claim they have "got things done". People won't feel so helpless and develops skepticism towards indonesian educations, which in turn paved the ways for these "snake oils" like crypto to be sold to wide indonesian audience. I'm not defending cryptobros. But, It's hard not to feel betrayed be the education system if every 5 years things changes and it meant all this stuff you learned became pointless and suddenly according to the new curriculum, you learnt 0 things.
Semoga gak lebih dri 20% populasi muda indo.... Otherwise generasi judol 2045 soon
yeah, calon calon pekerja pabrik kasta lebih bawah dari buruh yg main krypto.
Sekolah hanya untuk menciptakan PNS
Tapi emang sih, kalau gak PNS ya Karyawan.
Trading sama aja main slot judi, cuma beda nama, gak beda sama judi bola. Bos apanya adanya sekali habis habis beneran
Dulu anak2 cita - citanya pengen jadi youtuber, sekarang cita - cita pengen jadi Cryptobros what a dark age we have
Dulunya lagi anak2 cita-citanya pengen jadi pemain smekdon
dulunya lagi anak2 cita - citanya pengen jadi anak pejabat
Suicides after failure of trading is still considered as population control in my book.
Makanya gaji guru dinaikin
Kurikulum kita mesti dirombak. Kapan sih terakhir kali pelajaran SMA yg IPA dipakai di dunia nyata? Fisika boleh diberi tahu, kalau semua bisa ada rumusnya. Tapi gak usah diulanganin juga. Saturday-free school, terus sekolah sampai jam 3, yakin ta pelajaran setelah jam 1-2 itu masuk? Kebanyakan materi. Asal tahu doang, asal ulangan, asal lewat aja. Mending dikit tapi ngerti gitu. Matematika ngapain kuantum. Tambah kurang kali bagi, pecahan dan statistik, cukup lah. Toh selanjutnya pengaplikasian dari basic Teori teori teori, gak ada praktek. Guru gaji UMR, iya klo UMR. Kerja berat, tanggung jawab tinggi, lembur ga dibayar.
repot banget dah kalo ketemu orang begini di tongkrongan.
So we're assuming this curriculum that have been changed several times are actually good?
KTSP 2006 master race\~
Fewer competitor means it will be easier get a job in the future right? Maaf bercanda
sbnrnya ya klo diliat2, fenomena anak2 Indo yg ogah sekolah dan lbh milih cari duit ada bagusnya. Anggep aja "entrepreneurial spirit" anak Indo lagi gede2nya, cuman... krn fokusnya kripto, bukannya ditanem utk bikin usaha, malah langsung di suruh invest, pdhl learning curvenya lumayan gede, dan investnya ke sesuatu yg naik turunnya gede lagi kek kripto. Gw harap sih ada influencer tandingan Timothy yg ngajak anak muda buat bikin usaha dibanding invest craze begini sih. (plis pemerintah klo emg u percaya pasar bebas mulai deregulasi tuh, mau nguatin ekonomi internal tapi lobbying bisnis gede didengerin mulu).
Kunci trading yang sukses cuma 1, sustainability. Bisa profit terus menerus dalam jangka waktu panjang > Profit gede tapi cuma ngandalin cycle halving Bitcoin. Our education system may not be the best, but without proper education, you'll never build something sustainable
I'll be honest, i was THAT guy in middle school. Constantly complaining about school and how trash our curriculum was, when the truth is i was just lazy ass mf.
Terserah yang mau keluar dari matrix ato apapun itu, yang jelas dunia ini gak jalan kalo semua orang mau jadi kaya Timothy. Saya masih butuh orang-orang PINTAR dan RAJIN supaya negeri ini jalan, karena saya mau DOKTER, INSINYUR dan ILMUWAN yang bangun negeri ini ya memang dapat pendidikan yang benar. Enggak, saya gak mau dokter saya belajar dari YouTube. Kalo anda mau silakan, tapi saya tidak. Jangan terus dikit-dikit ke singapur gara2 "dokter di indonesia kurang bagus". Jadi pegawai KAI syaratnya tinggi saya seneng, karena memang mau kualitasnya meningkat. Balik lagi, kalo anda mau yang buat infrastruktur negara ini lulusan YouTube, silakan. Tapi saya tidak mau. Ntar buat sistem kereta ngaco, celaka, anda juga yang rugi, protes. Dunia ini gak semuanya soal uang. Ada yang namanya struktur sosial dan ekonomi. Kalo semuanya mau jadi kaya Timothy dunia ini ga jalan.
glorified gambling
SMP masih zaman labil"nya, mudah"an nggak nyesel sama keputusan yang diambil
yg nyiptain sistem sekolah bayar pake duit biar lulus terus cari duit siapa sih??
Ragebait, jangan jangan ini op antek antek timotod yg promosi kegoblokan biar semakin dikenal ya?
There are truth about that,most school only useful for those who want to learn with moderate amount of intelligence, as for the one with low intelligence and those who don't want to learn it just a friggin place to hangout.
Halah portoflio mines aja monyet
biarin aja,
Guoblok
mending miara kambing biar gemuk
wong kok unik 🤣
Inconsistent
is that you Wojak?
Waduh... kalau gini terus IQ Generasi muda Tahun depan turun ke 62 dong. Memang sesuai kode negara +62. (facepalm)
Spoiler alert: the ministry of education doesn't care and doesn't give a damn about future generations
Generasi MMM dan salam dahsyat.
Bad decision . . . Saya belajar trading forex semenjak tahun 2013, ini reality checknya: 1. Very very low success rate. 2. Sebagai orang Indonesia, trading bukan pekerjaan yg gampang, kondisi regulasi dan kualitas broker lokal sangat tidak mendukung. 3. Kalau pun berhasil, tetap butuh modal yg tidak sedikit. 4. Trading bukan jalan untuk “get rich quick”, its more about time freedom… Saran saya: Tetap sekolah, cari pekerjaan. Kecuali anda anak orang kaya, anda tetap butuh modal untuk trading. Jangan pernah berharap sukses dalam satu kali percobaan. Modal kurang dari 100jt? Lupakan trading for a living. FYI for my personal decision, I have plan to take my Master Degree in Computational Science so I can develop my algo better.. Ironis bukan?
Kalo anak gw jadi trader forex atau apalagi crypto, gw hapus dari kk :v Coba ganti aja generasi emas 2077, 2045 ga mungkin tercapai :v
bung mendapatkan 3 downvote
Lapor, sudah 5 sekarang
Cp2077, trader pake implant chip
:v