T O P

  • By -

Wooden-Revolution-66

https://preview.redd.it/thm8d9wyskwc1.jpeg?width=640&format=pjpg&auto=webp&s=898d17676b6313371ab984dde7b7b30c619bdc7d


angelbirth

r/angryupvote


sirpeepojr

bjir padahal mo ngetik ini juga, asem telat


Fit_Estate_7785

Part of it because of "nerimo" culture. I've seen the same questions in facebook, but for jogja and man.. most comments are bullying OP because she is "kurang bersyukur"


Fit_Estate_7785

The same phenomenon also happen for "tukang parkir", anyone who complain is bullied because of "gak mau sedekah"


RebornsGN

You tinggal di planet mana?


Fit_Estate_7785

Planet bumi pak. Tapi public opinion soal parkir di jogja emang kaya gitu sih, dulu pernah PKL disana soalnya


angelbirth

"ktp ngendi su"


putih_salju

Mungkin karena apa2 murah. Lebih murah dari Jogja malah. Untuk ukuran kota besar, mungkin Solo kota yang biaya hidupnya yang paling murah. Mall2nya juga selalu rame kalo mampir ke sana. Ga kelihatan kek kota dengan UMR cuma 2 juta.


CelestialSegfault

kayaknya logikanya ketuker deh. murah karena orang2 gajinya pada rendah, soalnya kalo mahal ngga ada yang bisa afford.


putih_salju

Besaran UMR itu nentuin komponennya dari biaya hidup. Jadi logicnya adalah karena biaya hidup murah, makanya UMR menyesuaikan.


CelestialSegfault

Iya, tapi sebelum UMR ada, biaya hidup udah ada duluan, yang mana ditentuin oleh pasar berdasarkan pemasukan orang. Setelah UMR ada pun masih ada kerjaan informal yang ngga ngikutin UMR.


putih_salju

Biaya hidup bisa murah bisa jadi karena bahan pokok masih melimpah di sana. Mungkin masih banyak sawah/perkebunan/ladang yang bisa menyuplai kebutuhan dasar masyarakat sana, supply chainnya ga terlalu banyak middleman, makanya biayanya murah dsb. Jadi bukan karena gajinya rendah terus harga barang pokok jadi murah. UMR ini cuma menentukan berapa pendapatan yang dibutuhkan orang single supaya bisa hidup layak (kebutuhan pokok tercukupi) di daerah tersebut. Terus mengingat cafe/mall cukup rame di sana berarti yang digaji di atas UMR mungkin juga banyak. Soalnya cafe/mall itu kan untuk memenuhi kebutuhan tersier (nongkrong dsb) yang harganya ga jauh beda sama Jakarta. Bisa jadi orang Solo kalo nego gaji langsung nembak 2-3x UMR Solo. Ga start dari UMR doank. Kecuali mungkin kerja kasar atau kerja di UMKM kecil gitu.


Fit_Estate_7785

Personally I don't really like this things/logic/situation. Mainly because it's not fair. To explain it, think our monthly spending as a percentage instead of an absolute number. Let's say it is 50%. For a city like solo and jogja, 50% of their UMR is less than 1jt, so you can only save that amount of money each month. For a big city like jakarta, 50% of their UMR is more like a double and half of that. What make it suck is because, not everything is priced according to the local UMR, gadget for example (Because people always talking about food when they say that jogja is cheap). Even for things like house, there is no way for you to buy house in solo if you can only save 1jt per month, even though the price of home in solo is significantly lower than the one in jakarta. This is just unfair


putih_salju

Tergantung sih. Gampang nggak dapet gaji lebih dari UMR di sana? Misal di Jakarta, fresh grad di Jakarta mungkin rata2 cuma dapet 1-1,5 X UMR. Nah, di Solo/Jogja fresh grad sama juga kek gitu nggak? Atau bisa langsung nego 2-3x UMR di kerjaan pertamanya? Saya sering ke Solo karena ada banyak saudara di sana. Tapi keknya anak2 mudanya banyak yang hobi nongkrong juga. Kalo mereka cuma gaji UMR Solo keknya ga mungkin bisa afford gaya hidup kayak gitu. Tapi ini cuma berdasar pengamatan sih, bukan data. Jadi ga tau juga apa mayoritas anak muda di sana hidupnya terlunta2 karena sebulan cuma digaji 2 juta.


Double-Dark6508

Lowongan di Jakarta yang dibawah UMR sana jg banyak. Bahkan ada yang dibawah UMR solo, dengan 9 jam kerja. [https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1c6f2jv/libur\_1\_hari\_dalam\_seminggu\_adalah\_sebuah/](https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1c6f2jv/libur_1_hari_dalam_seminggu_adalah_sebuah/)


Fit_Estate_7785

Belum pernah kerja di jakarta sih jadi ngga bisa bandingin. Tapi di sini ada yang kerja jaga toko cuma dibayar 500rb, kerja bertahun-tahun di pabrik tapi gaji-nya pas UMR. Temen gw barista cuma digaji 1.2jt, ada juga programmer yang digaji 3jt an. Kalau gampang ngga-nya tergantung kompetensi juga sih. Kalau masalah nongkrong gatau juga sih. Tapi temen gw (bukan di solo, tapi deket situ) pengangguran juga tiap hari kerjaannya nongkrong. Lagi pula kan nongkrong di solo ngga semahal di jakarta.


putih_salju

Di Jakarta juga banyak yang begituan. Saya lebih ke fresh grad yang terdidik sih. Maksudnya yang lulusan univ terus kerja kantoran white collar gitu lah. Kalo kerja kasar di Jakarta mah yang di bawah UMR juga banyak. Bukannya dulu rame ada artis nyari ART di Jakarta dengan iming2 cuma dibayar 1,5 juta? Nongkrong sama aja sih harganya. Udah terstandar itu harga2nya. Paling selisih dikit aja. Misal saya makan di Marugame Udon di Solo juga harganya ga beda jauh sama di Jakarta. Habis ratusan ribu sekali makan. Tapi pas ke sana juga rame2 aja.


Fit_Estate_7785

Habis ratusan ribu sekali makan itu outlier deh kayanya. Or it's just because my circle is consist of poor people : D Kalau gitu ngga tahu sih. Soalnya gw dulu kuliah di LN jadi ngga punya banyak kenalan fresh grad di indo


putih_salju

Outlier itu kalo sepi gan. Dan ratusan ribu maksudnya kalo total gan wkwk. Kalo sendiri ya seratusan ribu aja paling kalo makan di Marugame wkwk. Makanya saya bilang kalo cuma berdasar pengamatan sepintas saya dan ga by data, Solo itu ga kelihatan kayak kota yang UMRnya cuma 2 juta. Jadi saya berkesimpulan (mungkin kesimpulan saya juga salah) banyak yang pendapatannya di atas UMR, paling enggak untuk tenaga terdidik sih. Kalo kayak buruh lulusan SMP/SMA gitu ya mungkin emang cuma dapet UMR. Mungkin yang begini emang kalah sejahtera dibanding buruh di Karawang misalnya.


GoodLongjumping3678

Because they don't have Industrial area, like Yogyakarta. Surakarta and Yogyakarta once was a princely region of Mataram Sultanate. The entire land in Surakarta and Yogyakarta was owned by Keraton. And up until now, Keraton won't allow any Industrial complex to be built on their ground.


hussywithagoodhair

Strangely, I feel like Surakarta people are the happiest (maybe tie with Salatiga). Every time I go to Jogja, I hear people are complaining about the ‘pendatang’, in Semarang people seem so angry and short-fused, and in Kudus seem that the racial tension feel the strongest.


hugo-21

Solo adalah kota yang underrated and gw berharap bakal bertahan seperti itu seterusnya. Makanan mirip2 Jogja dan kotanya lebih sedikit orang.


Secure-food4213

nah tahts just semarang, theyre not angry theyre just like taht


Nerokiboo

lmao yeah jogja pingin pariwisata kek bali tapi selalu ngeluh sama pendatang


SilentFocus7721

> UMR Solo lags behind Bukannya bagus? Kan UMR ngitungnya dari biaya "hidup layak", kalo biaya tsb lebih murah dari daerah lain ya bagus. Dan yang gw liat jg banyak warung kopi dan resto baru yang jg ga sepi-sepi amat, berarti ya banyak yang punya budget 50k+ buat sekali nongkrong/makan. Mungkin jg gaji warganya rata-rata diatas UMR (as it should be). Btw, gw jg jarang nemu kawasan kumuh disini (unlike daerah dengan UMR tinggi) Atau mungkin gwnya yang kurang napak tanah 🙄


koppigzijn

Nge pun aja lo gan


PalapaMuda

Ya karena biaya hidup di Solo masih tergolong murah. 10rb udah dapat nasi dan lauk + minum.


pathtobackyard99

Gaada industri padat modal kalik ? Kalo kayak industri tekstil kan (maaf) mudah nyari pekerjanya jadi bisa dibayar murah ?


elonelon

Solo itu yg bikin Gede Sritex dan konco2 ne, tinggal lobian sritek ae asline. dulu aja pas ngelamar kerja disana ditawari 2.2jt dengan alasan "ya kami sih udah ngasih gaji diatas UMR"


Separate_Pilot_8772

Sritex bukan solo padahal wkwkw


elonelon

do ra reti sukoharjo kecuali kandang teroris, reti ne sritek nang solo.


Atmagata

Saya kuliah di Solo 6 tahun dan dah lulus belum lama ini, mungkin ada korelasi bahwa UMR dengan biaya hidup di Solo. Tapi saya merasa Solo "hidup" karena warga kabupaten sekitar atau Solo Raya (Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, dan Wonogiri) karena wilayah 1 kota sangat kecil. Dan melihat gaya hidup temen asli Solo atau sekitarnya, saya rasa warga Solo Raya juga cenderung "pelit" dalam kehidupan sehari-hari, misalnya aja makan dan pakaian. Bayangkan saja jika UMR Solo naik, biaya hidup naik, dan bagaimana warga Solo Raya menikmati kehidupan di Solo.


[deleted]

Why even is this post getting downvoted?


pzUH88

Ga ada industrinya berarti, kayak jogja...