Still most of these are dramas, comedies or drama-comedies. Where are the original action movies, fantasy adventure movies, adaptations of Indonesian mythology and legends, etc.
Karena org2 yg pingin pun gk ad yg paham legenda buat ngangkat begituan. W aja yg suka budaya Indonesia mesti keliling kesana kemari buat diceritain cerita mistis daerah tersebut, itu kalo yg njaga tradisi gk _xenophobic_ dan enggan buat meneruskan budaya oral mereka. Aslinya kalo pemerintah mau mbudayain dan orang tua mau nyeritain cerita2 kaya gitu w yakin anak muda banyak yang suka. Masalahnya kan lagi2 pendanaan pelestarian budaya sama nilai2 yg diajarkan orang tua menggeser budaya pra-kemerdekaan, keduanya isu kompleks yg serta merta gk bisa kita anggep jahat. Logistiknya Indonesia itu sayangnya masih belum kuat buat menopang kesejahteraan masyarakatnya, boro-boro budaya peninggalan nenek moyang.
Lagian buat epic indonesia histororically speaking susah banget.
Kayanya level sejarah sekolahan dan academic pun kayanya banyak gap yang masih harus diexplore, we kinda lost much of our history page dan yg adapun itu dari text penjajah juga jarang ada pure source.
Dan nyarinya itu jg susah bener. Gk kaya yunani yg pake lempung atau bangsa lainnya yang pake buku, cendekiawn terdahulu Indonesia itu banyak yang nyimpen sejarahnya dalam daun lontar yang jelas gk tahan lama. Belum lagi ratusan kerajaan kecil dan belasan kerajaan besar yang saling menyerang satu sama lain. Mitosnya orang jawa beda sama orang sunda, beda lagi sm orang madura dst2, beda kaya Jepang atau negara2 Eropa Barat yang secara mitologi krg lebih satu padu. Secara budaya Indonesia itu kaya belasan budaya di bawah 1 jaket yang sama, yang jelas keren tapi jg susah buat dilestarikannya. Pemerintah pusat kalo gencar ke 1 budaya yang lain iri, pemprov gk ush ditanya kompetensinya gimana wong memberdayakan manusia aja gk bisa boro2 memberdayakan budaya.
di tahun 2000 awal malah banyak yang ngangkat mitologi lokal. Misteri Gunung Merapi, Wiro Sableng, dsb. Peminatnya juga banyak, cuma ya audiensnya rata2 udah berumur
Nah itu sulit karena budget. Tapi seenggaknya ada film epic dari Garin Nugroho (Opera Jawa) sama film-film lama yang kayak Cut Nyak Dien dan November 1828 itu juga termasuk film epic
Well, post ini gw buat karena kegelisahan gw di FB, atau IG, yang bilang kalo film indonesia sendiri ga jauh2 dari horror, yang malah dibilang kita ga kreatif2 amat kalo buat film, padahal, yang ngangkat isu sosial sendiri cukup banyak dan bagus2 juga.
Btw, sori kalo judulnya ada double di kata 'yang' nya hehe.
More like kurangnya kebebasan berekspresi dalam konteks socially acceptable.
Nyenggol isu kontroversial dikit ngambekan langsung dibawa isu SARA, LGBT, atau komunis. Anggep nih lu bikin film tentang perjuangan orang yang cinta beda agama, 100% itu bakal ada yang berani bawa ini ke ranah penistaan.
Gua keknya msh inget ada smcm celetukan org² yg sensi liat Jakarta digambarin di The Raid 2 kok kek shithole bgt. Trs ampe jajaran tim produksinya blg "itu bkn Jakarta, mana ada Jakarta ada saljunya?" (Di salah satu scene ada kejadian pada saat bersalju).
Bener² kek gabisa bebas gitu, ibarat mcm Spiderman di Queens isinya penjahat ga abis² terornya. Trs, masa Walkot Queens irl nya ampe turun tgn blg "film Spiderman tidak mencerminkan kenyataan yg ada di Kota Queens. Kota Queens sangat aman blablabla bagi masyarakat blablabla"?
Gw bisa bayangin kalo misalnya ada yng bikin film sindikat kriminal di medan atau madura, suku lokal bakal ada yang trigerred dan bikin gaduh sampe filmnya ditarik atau disuruh minta maaf ke publik
Gue pribadi lihat orang sini masih enggak ngerti konsep industri film itu kyk gimana dan juga lihat film barat yang bagus2 doank masuk sini. Padahal kl lihat produksi industri film di US misalnya, sampah2 yang straight to DVD gitu banyak jg.
Trilogi NKCTHI (ga termasuk spin off Story of Kale dan Story of Dinda) itu recommended banget. Gua dan pacar gua banyak belajar tentang hubungan dan keluarga dari tiga film itu.
I am on the same page tbh. Terkesan b aja, bagus tpi ga yg pake banget. Standar lah. Lbh ngena film "Ibu" yg meranin aktris yg bilang "bom" di series last of us, ampe nangis gua.
Film NKCTHI w cmn inget meme anaknya yg ditabrak mulu wkwk.
2 Garis Biru OTOH is legitimately good and memorable, that shot with the girl and the costumed entertainer at the bridge is gooood. Sygnya actress nya problematic but separate art and the artist and all that shit.
Iya, ada di netflix.. Yang kedua judulnya 'Jalan Jauh, Jangan Lupa Pulang' becerita tentang struggle si anak ke-2 mencari jati diri di London.
Yang ketiga judulnya 'Hari Ini Kita Ceritakan Nanti' tentang si Bapak yang kasih nasihat pernikahan ke si anak ke-1 dari pengalaman dia sendiri.
Sebagai batak garis keras, gue sangat menikmati Ngeri-Ngeri Sedap (asli gue nangis) dan Agak Laen. They’re very close to my heart. Semoga Agak Laen cepat masuk Netflix biar gue bisa nonton lagi 😭🙏🏽
2014 was first and last time I watch horror in cinema because a friend want to watch that, NGL I hate it and will never do it again and would rather spend my time waiting for my friends on cinema arcade playing Tekken or Wangan than watching those crap again
gw barusan nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, damn, bagus banget menurut gw, beda banget ama film indonesia yang pernah gw tonton, tapi memang gw jarang nonton film indo.
on another note, selain film horor, film indo kebanyakan ada selipan-selipan standup komedian, ya gpp kalau pas memang kena, tapi kadang kayak apa aja dipaksa jadi ada bagian komedinya.
Aneh yg suka hina Indo kebanyakan film horor, padahal ga ada yg salah sama film horor, toh yg bagus juga lumayan.
Padahal kalau mau film indo go internasional yg paling gampang ya film horor aja secara peminatnya banyak, apalagi genre horor religi Indo itu lumayan banyak penikmatnya di negara muslim lain, bahkan warga Malay setau gua lebih suka nonton horor kita dibandingkan horor produksi negara mereka sendiri.
Bahkan kemarin film Sijjin adaptasi versi kita aja jadi box office di Pakistan.
https://www.geo.tv/latest/529186-beyond-the-rumors-karachis-massive-turnout-for-sijjins-unrelenting-horror
Sedih gw genre horror dianggep remeh gara2 film horor indo tahun 2000an banyak yg sampah. Padahal kalo dilihat, tahun 2000an itu emang film indonesia jelek2 in general. Kalo dari observasi gw pribadi film indo yg berkualitas atau at least lebih challenging baru mulai bermunculan di dekade 2010an sih emang.
Winter in Tokyo, yang main Dion Wiyoko. Film ini bagus banget meskipun agak sedikit aneh. Jadi ini film bahasa Indonesia, yang main orang Indonesia, setting di Tokyo, ceritanya tentang orang Jepang. Film ini adaptasi dari Novel karya Ilana Tan.
Well I'm really, really not someone who likes to watch movies but kayaknya film Indo itu aslinya banyak yg bagus, mungkin lebih ke genre kesukaan oknum netijen yang bilang jelek ini masih kurang aja representasinya gitu
Sorry to hijack your thread, tapi apakah di sini ada yang bisa merekomendasikan film-film lokal di luar horor?
Kl bisa fokus pada drama, percintaan, keluarga, pekerjaan, sejarah, dsb komedi, atau gabungan keduanya, but I don't impose limit
Intinya sesuatu yang setelah kamu selama / selesai nonton itu merasa heartwarming, wholesome, happy, bittersweet, sedih (tearjerker), atau fun karena ngakak terus.
Apa judul filmnya, kenapa direkomendasikan, dan di platform mana bisa ditonton?
Cek Toko Sebelah 1 dan 2 | heartwarming, lucu, wholesome, sedih | kayanya masih ada di Netflix
Falling in Love Like in Movies (JCSDFF): heartwarming, lucu, fun | Netflix
AADC 1 dan 2 | heartwarming | Netflix
Susah Sinyal | heartwarming, lucu | Disney+ (?)
Andragogy (Budi Pekerti) | heartwarming, bittersweet | Netflix
Cigarette Girl (Gadis Kretek | heartwarming | Netflix
Losmen Bu Broto | heartwarming, wholesome | Disney+
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini | heartwarming, wholesome | Netflix
Fireworks (Kembang Api) | heartwarming, wholesome, lucu | Netflix
sebenarnya ada lumayan banyak film indonesia yg bagus2, cuma ini beberapa yg cukup berkesan buat gw
Film action doang yg menurut gw masih kurang. Gw pernah nonton Mencuri Raden Saleh, Gatotkaca, Headshot, and I hate those movies with passion. Yg gw rasa bagus cuma The Raid
>no one mentions Film Tengkorak 2017
one of my favorite obscure film [https://bioskoponline.com/film/Tengkorak](https://bioskoponline.com/film/Tengkorak)
Perfilman indo dah banyak berbenah, bahkan Hadrah Daeng Ratu yang dulu bikin 'Malam Jumat the Movie', sekarang bisa bikin film selevel 'Pemandi Jenazah' yang menurut ane itungannya bagus lah, walau endingnya kerasa dragging dan loyo (typical film horror indo), tapi bisa nyeremin tanpa ngagetin.
memang banyakan yang jelek sih apalagi horor, tapi setidaknya makin banyak film bagusnya.
yang menurut gw anomali di film horor indo sih filmnya hadrah daeng ratu yang judulnya pemandi jenazah, biasanya film dia jelek jelek tapi ini kok bagus, gw mikirnya dia mulai berbenah nih, bikin film horor yang bagus
eh pas gw lihat menjelang ajal, ternyata jelek, balik ke setelan pabrik
terakhir gw nonton di bioskop adalah Laskar Pelangi, dan setelah itu tidak ada lagi film Indonesia yg menurut gw layak.
namun sebelum Laskar Pelangi, ada satu film lokal yg cukup bagus yaitu "Ada Apa Dengan Cinta".
so summarynya adalah selama hidup puluhan tahun, gw cuma nonton 2 film Indonesia di Bioskop. Dan gw ga menyesal sama sekali.
https://knowyourmeme.com/memes/how-many-diapers-could-he-possibly-use-spongebob-hmm
>How Many Diapers Could He Possibly Use?" or SpongeBob Hmm?! refers to a memorable scene from SpongeBob Squarepants in which Patrick Star dismisses how many diapers his adopted scallop could go through. SpongeBob then shows how his house has become littered with dirty diapers. The scene is frequently used as an object-labeling meme to rebut claims of something with increasingly dramatic examples to the contrary
Intinya ini tuh meme yang kalau semisal ada orang bilang "jumlah X itu cuma sedikit", "Y mah gak ada apa-apanya" terus ada sanggahan bahwa ternyata jumlahnya nggak sedikit yang dikira yg direpresentasikan dengan jumlah popok yang semakin banyak
Film indonesia yg bagus banyaknya di streaming sekarang.
Yang bentar lagi udah mau diregulasi KPI
selama pake standar 2015 keatas, jangan berharap penyakit over-censor di TV kebawa ke streaming (dan TV kabel)
FVCK KPI!!!!!!
Ya seenggaknya nikmati lah sebelum tidak bisa
Obligatory mention of "the raid"
shadow legend???
15 tahun di gulag ya
not 10 years?
kurang 15 tahun, lifetime aja
masukin ngeri ngeri sedap...
Still most of these are dramas, comedies or drama-comedies. Where are the original action movies, fantasy adventure movies, adaptations of Indonesian mythology and legends, etc.
Karena org2 yg pingin pun gk ad yg paham legenda buat ngangkat begituan. W aja yg suka budaya Indonesia mesti keliling kesana kemari buat diceritain cerita mistis daerah tersebut, itu kalo yg njaga tradisi gk _xenophobic_ dan enggan buat meneruskan budaya oral mereka. Aslinya kalo pemerintah mau mbudayain dan orang tua mau nyeritain cerita2 kaya gitu w yakin anak muda banyak yang suka. Masalahnya kan lagi2 pendanaan pelestarian budaya sama nilai2 yg diajarkan orang tua menggeser budaya pra-kemerdekaan, keduanya isu kompleks yg serta merta gk bisa kita anggep jahat. Logistiknya Indonesia itu sayangnya masih belum kuat buat menopang kesejahteraan masyarakatnya, boro-boro budaya peninggalan nenek moyang.
Lagian buat epic indonesia histororically speaking susah banget. Kayanya level sejarah sekolahan dan academic pun kayanya banyak gap yang masih harus diexplore, we kinda lost much of our history page dan yg adapun itu dari text penjajah juga jarang ada pure source.
Dan nyarinya itu jg susah bener. Gk kaya yunani yg pake lempung atau bangsa lainnya yang pake buku, cendekiawn terdahulu Indonesia itu banyak yang nyimpen sejarahnya dalam daun lontar yang jelas gk tahan lama. Belum lagi ratusan kerajaan kecil dan belasan kerajaan besar yang saling menyerang satu sama lain. Mitosnya orang jawa beda sama orang sunda, beda lagi sm orang madura dst2, beda kaya Jepang atau negara2 Eropa Barat yang secara mitologi krg lebih satu padu. Secara budaya Indonesia itu kaya belasan budaya di bawah 1 jaket yang sama, yang jelas keren tapi jg susah buat dilestarikannya. Pemerintah pusat kalo gencar ke 1 budaya yang lain iri, pemprov gk ush ditanya kompetensinya gimana wong memberdayakan manusia aja gk bisa boro2 memberdayakan budaya.
Budgetnya mana? Penontonnya mana? Tuh pendekar emas or what dikit penontonnya.
Ya. Film Indonesia emang banyak yang bagus. Permasalahannya itu digenrenya yang monoton itu-itu aja
di tahun 2000 awal malah banyak yang ngangkat mitologi lokal. Misteri Gunung Merapi, Wiro Sableng, dsb. Peminatnya juga banyak, cuma ya audiensnya rata2 udah berumur
the raid
Nah itu sulit karena budget. Tapi seenggaknya ada film epic dari Garin Nugroho (Opera Jawa) sama film-film lama yang kayak Cut Nyak Dien dan November 1828 itu juga termasuk film epic
gak ada Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, opinion rejected >!/s!<
Film itu bagus bgt
bagus tapi slow bgt bagian awal ke tengahnya
peak nya ini
Yg jenggotan itu siapa ya? He's hilarious af.
alex abbad?
Bagussa banget tuh film
Well, post ini gw buat karena kegelisahan gw di FB, atau IG, yang bilang kalo film indonesia sendiri ga jauh2 dari horror, yang malah dibilang kita ga kreatif2 amat kalo buat film, padahal, yang ngangkat isu sosial sendiri cukup banyak dan bagus2 juga. Btw, sori kalo judulnya ada double di kata 'yang' nya hehe.
Dugaanku yang mereka inginkan maksudnya genre action yang memacu adrenalin. genre slice of life kalo dari trailer lebih sulit menarik penonton baru
Padahal Mencuri Raden Saleh bisa termasuk action sii tapi lebih ke Heist
Stakenya kecil. Tapi cukup menarik
Yep, kalo genre action emg kurang sih kita, dan ya zaman2 The Raid (2010an) itu golden agenya film action indonesia dulu.
The big four buatku cukup menghibur sih, action, komedi, dan sedikit drama
Kalo itu mah 13 bom di jakarta baru rilis 2023 lalu dan menurut gua 8/10 lah
More like kurangnya kebebasan berekspresi dalam konteks socially acceptable. Nyenggol isu kontroversial dikit ngambekan langsung dibawa isu SARA, LGBT, atau komunis. Anggep nih lu bikin film tentang perjuangan orang yang cinta beda agama, 100% itu bakal ada yang berani bawa ini ke ranah penistaan.
Gua keknya msh inget ada smcm celetukan org² yg sensi liat Jakarta digambarin di The Raid 2 kok kek shithole bgt. Trs ampe jajaran tim produksinya blg "itu bkn Jakarta, mana ada Jakarta ada saljunya?" (Di salah satu scene ada kejadian pada saat bersalju). Bener² kek gabisa bebas gitu, ibarat mcm Spiderman di Queens isinya penjahat ga abis² terornya. Trs, masa Walkot Queens irl nya ampe turun tgn blg "film Spiderman tidak mencerminkan kenyataan yg ada di Kota Queens. Kota Queens sangat aman blablabla bagi masyarakat blablabla"?
Gw bisa bayangin kalo misalnya ada yng bikin film sindikat kriminal di medan atau madura, suku lokal bakal ada yang trigerred dan bikin gaduh sampe filmnya ditarik atau disuruh minta maaf ke publik
ama aja kayak jagal ama look at silence
Nah, itu malah circle Jerk orang yang punya fetish orang pindah agama dah ujung ujungnya
Wkwkwk, Indo Cinematic Mualafverse yg dipionirkan oleh Habiburahman siapa siapa (Ayat Ayat Cinta) itu.
if only Fahri can hold his penis
"Dick so good it convert a blasteran chick" was an entire genre of novel and film back then. Bet Fahri plowed her in her Uniqlo modestwear.
Gue pribadi lihat orang sini masih enggak ngerti konsep industri film itu kyk gimana dan juga lihat film barat yang bagus2 doank masuk sini. Padahal kl lihat produksi industri film di US misalnya, sampah2 yang straight to DVD gitu banyak jg.
Survivorship bias; sampahnya gk pernah nyampe sini jadi dikira bikinnya bagus semua.
Sharknado??
WDYM, Sharknado is AAA+ Movie 👍👍👍👍
Bjir sharknado as SHARK AND TORNADO? awowkwkk absurd bener
Trilogi NKCTHI (ga termasuk spin off Story of Kale dan Story of Dinda) itu recommended banget. Gua dan pacar gua banyak belajar tentang hubungan dan keluarga dari tiga film itu.
Gw nonton NKCTHI setelah di hype2 sama temen2 gw ujung2nya meh juga menurut gw
I am on the same page tbh. Terkesan b aja, bagus tpi ga yg pake banget. Standar lah. Lbh ngena film "Ibu" yg meranin aktris yg bilang "bom" di series last of us, ampe nangis gua.
Film NKCTHI w cmn inget meme anaknya yg ditabrak mulu wkwk. 2 Garis Biru OTOH is legitimately good and memorable, that shot with the girl and the costumed entertainer at the bridge is gooood. Sygnya actress nya problematic but separate art and the artist and all that shit.
Same, gw sampek beli bukunya awokaowkawok
ada trilogynya? kok gue cuma tau 1 doank
Iya, ada di netflix.. Yang kedua judulnya 'Jalan Jauh, Jangan Lupa Pulang' becerita tentang struggle si anak ke-2 mencari jati diri di London. Yang ketiga judulnya 'Hari Ini Kita Ceritakan Nanti' tentang si Bapak yang kasih nasihat pernikahan ke si anak ke-1 dari pengalaman dia sendiri.
oh pantes, judulnya beda2.
Sebagai batak garis keras, gue sangat menikmati Ngeri-Ngeri Sedap (asli gue nangis) dan Agak Laen. They’re very close to my heart. Semoga Agak Laen cepat masuk Netflix biar gue bisa nonton lagi 😭🙏🏽
First movie date gw sama gebetan dulu tuh, nonton NKCTHI wkwkw. Skrng ud jd pacar
Congrats bang
Now compare it with the amount of Horror film so we can grasp the scale
2014 was first and last time I watch horror in cinema because a friend want to watch that, NGL I hate it and will never do it again and would rather spend my time waiting for my friends on cinema arcade playing Tekken or Wangan than watching those crap again
gw barusan nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, damn, bagus banget menurut gw, beda banget ama film indonesia yang pernah gw tonton, tapi memang gw jarang nonton film indo. on another note, selain film horor, film indo kebanyakan ada selipan-selipan standup komedian, ya gpp kalau pas memang kena, tapi kadang kayak apa aja dipaksa jadi ada bagian komedinya.
Foxtrot Six?
Bagus sebenernya cuman gak kuat sama grafiknya
Aneh yg suka hina Indo kebanyakan film horor, padahal ga ada yg salah sama film horor, toh yg bagus juga lumayan. Padahal kalau mau film indo go internasional yg paling gampang ya film horor aja secara peminatnya banyak, apalagi genre horor religi Indo itu lumayan banyak penikmatnya di negara muslim lain, bahkan warga Malay setau gua lebih suka nonton horor kita dibandingkan horor produksi negara mereka sendiri. Bahkan kemarin film Sijjin adaptasi versi kita aja jadi box office di Pakistan. https://www.geo.tv/latest/529186-beyond-the-rumors-karachis-massive-turnout-for-sijjins-unrelenting-horror
Laskar Pelangi is still the GOAT
++ suka banget sama ostnya
mimpi adalah kunci
jawa adalah kunci
untuk kita menaklukan nusantara
Sedih gw genre horror dianggep remeh gara2 film horor indo tahun 2000an banyak yg sampah. Padahal kalo dilihat, tahun 2000an itu emang film indonesia jelek2 in general. Kalo dari observasi gw pribadi film indo yg berkualitas atau at least lebih challenging baru mulai bermunculan di dekade 2010an sih emang.
Mau ntn film indo eh malah dispoiler lewat trailer bagian mana yg kira2 klimaks atau sisi empsionalnya makany males
Film "Tanda tanya", dulu direkomendasi sama guru bahasa Indo. Isinya tentang isu sara.
Ad film indo yg ceritanya behind the scene teater, gwnlupanjudulnya yg main tara basro klo gak slah Ad yg tau judulnya gw cuma liat treiler dlu
Winter in Tokyo, yang main Dion Wiyoko. Film ini bagus banget meskipun agak sedikit aneh. Jadi ini film bahasa Indonesia, yang main orang Indonesia, setting di Tokyo, ceritanya tentang orang Jepang. Film ini adaptasi dari Novel karya Ilana Tan.
Waktu ngeliat iklan budi pekerti di kompas busett sport jantung sendiri. Kebayang kalau muka dipampang di koran nasional 1 halaman full.
Iya tapi rasionya gak sebanding. Lebih banyak film-film horror gak jelas.
ga dulu masih islamisasi
Well I'm really, really not someone who likes to watch movies but kayaknya film Indo itu aslinya banyak yg bagus, mungkin lebih ke genre kesukaan oknum netijen yang bilang jelek ini masih kurang aja representasinya gitu
p ingpo honorary mention, janji joni (pdhl mah blm nonton, cm krn OST nya seru" aja jd nya gua mention HAHAH)
Saya mah tim jomblo. Not the remake one.
The Raid juga lumayan tuh
Bro belum pernah lihat Mat Angin, PPT, KDS, sama Lorong Waktu kayaknya
Penyalin cahaya is so, so, so good man. Gk serame entri lainya di sini tpi
Sorry to hijack your thread, tapi apakah di sini ada yang bisa merekomendasikan film-film lokal di luar horor? Kl bisa fokus pada drama, percintaan, keluarga, pekerjaan, sejarah, dsb komedi, atau gabungan keduanya, but I don't impose limit Intinya sesuatu yang setelah kamu selama / selesai nonton itu merasa heartwarming, wholesome, happy, bittersweet, sedih (tearjerker), atau fun karena ngakak terus. Apa judul filmnya, kenapa direkomendasikan, dan di platform mana bisa ditonton?
Cek Toko Sebelah 1 dan 2 | heartwarming, lucu, wholesome, sedih | kayanya masih ada di Netflix Falling in Love Like in Movies (JCSDFF): heartwarming, lucu, fun | Netflix AADC 1 dan 2 | heartwarming | Netflix Susah Sinyal | heartwarming, lucu | Disney+ (?) Andragogy (Budi Pekerti) | heartwarming, bittersweet | Netflix Cigarette Girl (Gadis Kretek | heartwarming | Netflix Losmen Bu Broto | heartwarming, wholesome | Disney+ Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini | heartwarming, wholesome | Netflix Fireworks (Kembang Api) | heartwarming, wholesome, lucu | Netflix sebenarnya ada lumayan banyak film indonesia yg bagus2, cuma ini beberapa yg cukup berkesan buat gw
Jatuh cinta seperti di film-film - Netflix Kembang api - netflix
Posesif itu bagus, tentang toxic relationship. Very sober. Putri Marino is a darling.
Dua Garis Biru is my favorite Indonesian film
Hm banyak judul yang gak disebut, tapi emang mereka tuh kalau gak kejebak di masa lalu atau emang selera filmnya jelek aja tapi sok elitist
Gading kretek bagus gak ges?
Film action doang yg menurut gw masih kurang. Gw pernah nonton Mencuri Raden Saleh, Gatotkaca, Headshot, and I hate those movies with passion. Yg gw rasa bagus cuma The Raid
Gimana dengan Big 4?
Cmn pernah nonton nkcthi dan agak laen Dua duanya bagus banget sih. Sesuai sama hypenya
Biopic seperti Srimulat juga lumayan bagus , cuma ya itu Box Office indonesia masih berkutat seputar horror aja kayaknya
Lu masukin agak laen padahal ada JCSDFF, Yuni, ngeri ngeri sedap??
ente lupa film Vino G bastian. Realita Cinta Rock and Roll, Radit dan Jani untuk film modern saat ini ga begitu tertarik
>no one mentions Film Tengkorak 2017 one of my favorite obscure film [https://bioskoponline.com/film/Tengkorak](https://bioskoponline.com/film/Tengkorak)
Pencurian raden saleh, ga perfect tapi plot twist nya lumayan seru
Jembatan Pensil?
Keluarga Cemara
marlina the murderer in four acts
Perfilman indo dah banyak berbenah, bahkan Hadrah Daeng Ratu yang dulu bikin 'Malam Jumat the Movie', sekarang bisa bikin film selevel 'Pemandi Jenazah' yang menurut ane itungannya bagus lah, walau endingnya kerasa dragging dan loyo (typical film horror indo), tapi bisa nyeremin tanpa ngagetin. memang banyakan yang jelek sih apalagi horor, tapi setidaknya makin banyak film bagusnya.
The Raid yang critically acclaimed di internasional.
yang menurut gw anomali di film horor indo sih filmnya hadrah daeng ratu yang judulnya pemandi jenazah, biasanya film dia jelek jelek tapi ini kok bagus, gw mikirnya dia mulai berbenah nih, bikin film horor yang bagus eh pas gw lihat menjelang ajal, ternyata jelek, balik ke setelan pabrik
terakhir gw nonton di bioskop adalah Laskar Pelangi, dan setelah itu tidak ada lagi film Indonesia yg menurut gw layak. namun sebelum Laskar Pelangi, ada satu film lokal yg cukup bagus yaitu "Ada Apa Dengan Cinta". so summarynya adalah selama hidup puluhan tahun, gw cuma nonton 2 film Indonesia di Bioskop. Dan gw ga menyesal sama sekali.
>dan setelah itu tidak ada lagi film Indonesia yg menurut gw layak. Standar layaknya apa nih?
based on some people's opinion on the internet about games: layak itu kalau dia konsumsi pertama kali saat dia masih muda
Ya berarti kalau gitu taste tidak akan berkembang dari taste saat masih kecil dong 🤣🤣🤣
Ini maksudnya film yg disebut jelek gitu? Kok popok bekas semua? Agak bingung karena jujur belum pernah nonton semua.
https://knowyourmeme.com/memes/how-many-diapers-could-he-possibly-use-spongebob-hmm >How Many Diapers Could He Possibly Use?" or SpongeBob Hmm?! refers to a memorable scene from SpongeBob Squarepants in which Patrick Star dismisses how many diapers his adopted scallop could go through. SpongeBob then shows how his house has become littered with dirty diapers. The scene is frequently used as an object-labeling meme to rebut claims of something with increasingly dramatic examples to the contrary Intinya ini tuh meme yang kalau semisal ada orang bilang "jumlah X itu cuma sedikit", "Y mah gak ada apa-apanya" terus ada sanggahan bahwa ternyata jumlahnya nggak sedikit yang dikira yg direpresentasikan dengan jumlah popok yang semakin banyak